PEMULIHAN HUBUNGAN
Lukas 6:27-49 , 3 Januari 2025
Welcome Januari 2025 ! Mengawali tahun ini alangkah baiknya jika kita melakukan pemulihan hubungan, baik itu dengan Tuhan, dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Yesus menjawab mereka : “Percayalah kepada Allah !” (Markus 11:22). Itulah perkataan Yesus ketika Petrus seolah takjub melihat pohon ara yang mati akibat kutukan Yesus. Pohon ara itu memang jadi kering sampai ke akar-akarnya (Markus 11:20), padahal sebelumnya Yesus hanya berkata bahwa pohon itu tidak akan berbuah lagi. Tampaknya Yesus memang menginginkan jika pohon itu tidak berdaun juga supaya tidak mengelabui orang.
Pohon ara itu merupakan gambaran orang percaya, yang tidak lagi menghasilkan buah dalam kehidupan persekutuan mereka dengan Allah. Mereka memang masih melakukan ibadah, tetapi hanya ritual saja, jadi bersifat kosong, kering dan tak bermakna. Atau dengan kata lain, munafik ! Didalam kondisi demikian hanya Allah saja yang dapat menjadi sumber perubahan, meskipun perubahan itu seperti upaya memindahkan gunung.
Marthin Luther, adalah seorang tokoh reformasi, mengatakan bahwa salah satu pekerjaan orang Kristen adalah berdoa. Pada umumnya orang beranggapan bahwa berdoa merupakan hal gampang, tinggal “ngomong doang”. Namun untuk memahami dan menyelaraskan doa kita sesuai kehendak Allah sesungguhnya sulit. Sebab ego manusia sering kali mendahulukan apa yang diinginkannya.
Tuhan Yesus menjamin bahwa doa dan permohonan orang beriman akan dijawab oleh Allah. Oleh karena itu, doa kita haruslah berdasarkan iman kepadaNya saja. Dan juga mestinya berdasar pengakuan bahwa tanpa belas kasihNya kita tidak mampu mengatasi semua masalah yang menimpa hidup kita. “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16)”. Kita tidak perlu ragu menaikkan permohonan kepada Tuhan Yesus dalam doa.
Hal terpenting yang juga dilakukan dalam doa adalah belajar untuk mengampuni setiap orang yang menyakiti kita. Dan kita hanya mungkin berharap pengampunan Tuhan jika telah berupaya mengampuni orang lain. Dalam hal ini, kerendahan hati kita merupakan dasar utamanya.
Maka ingatlah bahwa berdoa secara efektif perlu dilandaskan pada iman kepada Allah, bukan kepada obyek doa kita. Dan sebelum berdoa ingatlah dulu, apakah kita masih punya ganjalan dengan orang lain di sekitar kita. Jika masih ada, bereskan dulu barulah datang kepada Allah. Anda setuju ? (AU)
Questions :
1. Apakah Anda masih menjaga persekutuan dengan Allah dan manusia ? Bagaimana caranya ?
2. Mengapa kita harus membereskan ganjalan di hati terlebih dahulu sebelum menghadap Tuhan ? Diskusikan !
Values :
Sebagai seorang warga Kerajaan, hal terpenting yang harus dilakukan dalam doa adalah mengampuni setiap orang yang menyakiti kita.
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu (Markus 11:25)”
Tuhan menuntut kita untuk membereskan hati sebelum berdoa karena Dia tidak mau ada sampah di dalam hadiratNya.