H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 29 Januari 2025

Artikel Keampuhan Buku Yudi Latif

 Keampuhan Buku

Yudi Latif 


Saudaraku, ada kearifan terpancar dari keputusan Keputusan Pemerintah Swedia kembali menggunakan buku cetak sbg media pembelajaran setelah belasan tahun menggunakan perangkat digital. Bahwa belajar bukan sekadar soal teknologi, tetapi ttg esensi pengetahuan yg meresap ke jiwa.


Di dunia nan riuh oleh kilatan layar, buku cetak berdiri tenang, bak pohon tua yg kokoh di tengah badai. Ia tak tergesa-gesa, tak berpacu dgn waktu, hanya menawarkan ruang pergumulan yang intens.


Membuka buku cetak adalah membuka jendela ke dunia yg hening. Setiap lembarannya mengundang sentuhan kehangatan. Ada kedekatan yg tak tergantikan, seolah kita sedang bercakap dgn sahabat karib, mendengar suaranya melalui setiap kalimat yg tertulis.


Buku cetak tidak berkedip, tak berisik, tak memanggil perhatian kita dgn notifikasi yg mengalihkan. Ia membiarkan kita tenggelam sepenuhnya dlm kata-kata, membangun imajinasi tanpa batas, menciptakan dunia yg dihayati scr personal. Di sini, tak ada gangguan; hanya ada kita dan kisah yg mengalir perlahan.


Sementara layar digital adalah sungai deras yg membawa informasi dlm sekejap, buku cetak adalah danau tenang tempat kita merenung. Membaca dari buku cetak mengajarkan kita kesabaran, menghadirkan keintiman dgn setiap huruf yg kita baca. Tiada ketergesaan, tak ada pencarian instan—hanya perjalanan yg penuh makna.


Buku cetak juga menjadi pelindung dari kelelahan digital. Ia tidak menyilaukan mata, tidak membuat kita kehilangan fokus krn kilauannya. Ia adalah oasis di tengah gurun informasi, tempat kita bisa beristirahat dan menemukan ketenangan.


Lebih dari itu, buku cetak adalah warisan. Ia memiliki wujud, dapat disentuh, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di dalamnya, ada jejak tangan yg pernah menyentuh, ada cerita di balik cerita. Ia adalah benda yg hidup, menyimpan sejarah bukan hanya di dalam isinya, tetapi juga dalam keberadaannya.


Maka, meskipun layar digital menawarkan kecepatan, buku cetak memberikan kedalaman. Dalam dunia yg serba cepat, kehadiran buku cetak mengingatkan kita bahwa belajar bukanlah perlombaan, melainkan perjalanan jiwa. Dan di setiap lembarannya, kita menemukan keabadian.

https://www.instagram.com/reel/DFB2SFSyAvR/?igsh=MWx3dGNyZHlibm9xOQ==







2 komentar:

  1. Dalam dunia yg serba cepat, kehadiran buku cetak mengingatkan kita bahwa belajar bukanlah perlombaan, melainkan perjalanan jiwa.

    BalasHapus
  2. Membuka buku cetak adalah membuka jendela ke dunia yg hening. Setiap lembarannya mengundang sentuhan kehangatan. Ada kedekatan yg tak tergantikan, seolah kita sedang bercakap dgn sahabat karib, mendengar suaranya melalui setiap kalimat yg tertulis.

    BalasHapus