*Best Beautiful Symphony*
[Simfoni Indah Terbaik]
*1 Korintus 12:12,* _"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus"._
Kata Yunani untuk _ekklēsia,_ diterjemahkan sebagai _“jemaat,”_ berarti juga _“perkumpulan,”_ yaitu _“orang-orang yang terpanggil” untuk berkumpul bersama. Kata itu dipakai untuk menggambarkan “umat Allah”_ (1 Petrus 2:9-10). Paulus sendiri menggunakan berbagai metafora untuk menggambarkan jemaat Allah, yakni: keluarga Allah (Efesus 2:19; 3:15 (“keluarga di surga” BIS); 1 Timotius 3:15), kawanan [domba Allah] (Kisah Para Rasul 20:28; band 1 Petrus 5:2), dan mempelai Kristus (Efesus 5:22-32). Akan tetapi _“tubuh Kristus”_ merupakan kalimat favorit Paulus (Roma 12:4-5; 1 Korintus 6:15; 10:17; Efesus 1:22-23; 4:4,12; 5:23,30; Kolose 1:18,24). Konteks ayat diatas, dimana jemaat Korintus sedang terpecah belah. Ada sebagian orang percaya meninggikan karunia-karunia tertentu (misalnya, berbicara dalam bahasa lidah), dan orang percaya yang tidak memiliki karunia tersebut bukan bagian dari jemaat. Lalu Paulus memberi sanggahannya dalam 1 Korintus 12–14. Ia menggunakan metafora tubuh demi mendorong persatuan dan kerukunan. Bagaikan tubuh manusia, jemaat tersebut juga beraneka ragam, namun semua bagiannya harus berfungsi sebagai satu kesatuan.
Dalam BBC Music Magazine pernah meminta seratus lima puluh satu konduktor kenamaan dunia untuk mengisi daftar dua puluh karya simfoni terbaik yang pernah digubah, urutan yang teratas ditempati oleh Eroica, Simfoni No. 3 karya Beethoven. Karya dengan judul yang berarti “heroik” ini ditulis semasa pergolakan Revolusi Prancis. Akan tetapu, karya tersebut juga lahir dari pergumulan pribadi Beethoven di saat ia perlahan-lahan mulai kehilangan pendengarannya. Gubahan musiknya telah menampilkan perubahan ekstrem dalam emosi yang mengungkapkan apa artinya menjadi manusia yang tetap bertahan hidup di hadapan banyaknya tantangan. Sehingga melalui alunan musik yang berubah-ubah dari perasaan bahagia, kesedihan, hingga akhirnya kejayaan, Simfoni No. 3 karya Beethoven dipandang sebagai ungkapan penghargaan yang tak pernah usang bagi semangat hidup manusia. Surat pertama Paulus kepada jemaat di Korintus layak mendapatkan perhatian kita untuk alasan yang serupa. Rangkaian kata-kata yang diilhamkan Allah di dalamnya terasa bagaikan alunan musik: membubung naik dengan ucapan syukur di awal (1:4-9), lalu turun ke dalam konflik yang mengenaskan (11:17-22), kemudian naik kembali dalam kesatuan umat yang masing-masing anggotanya menerima karunia dan saling bekerjasama bagi kemuliaan Allah (12:6-7).
Namun, bedanya dengan simfoni Beethoven, dalam surat sang rasul kita melihat kejayaan semangat hidup manusia justru membawa kemuliaan bagi Roh Allah. Maka saat Paulus mendorong kita untuk bersama-sama mengalami kasih Kristus yang tidak terkatakan, ia juga menolong kita untuk melihat kita semua sebagai umat yang dipersatukan oleh Bapa kita, dipimpin oleh Anak-Nya, dan digerakkan oleh Roh-Nya - bukan untuk membuat gaduh, melainkan untuk mengambil peran dalam simfoni terbaik yang pernah ada. Mari kita renungkan serta do'akan, adakah konflik batin yang mengusik hidup kita? Di mana kita dapat melihat simfoni kasih yang harmonis dalam hidup ini? Mintalah kepada Bapa, untuk memampukan kita melihat apa yang dapat dicapai bersama orang lain, dengan mata yang selalu memandang Anak-Nya, sambil bergantung pada Roh-Nya, dengan kesadaran yang makin kuat tentang apa yang dapat dilakukan melalui diri sendiri yang terbatas adanya. Tampilkanlah simfoni indah terbaik. Mari camkalah yang dinyatakan Victor Manuel Rivera _"Kasih Kristus selalu membantu kita melihat melampaui kesalahan orang lain",_ serta yang dinyatakan oleh Thea Bowman, _"Ingatlah siapa Anda dan kepunyaan siapa Anda"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
"Kasih Kristus selalu membantu kita melihat melampaui kesalahan orang lain",_ serta yang dinyatakan oleh Thea Bowman, _"Ingatlah siapa Anda dan kepunyaan siapa Anda"._
BalasHapus1 Korintus 12:12,* _"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
BalasHapus