H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 21 Desember 2025

Amsal 3 : 5 - 6

 *“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”*

📖 *Amsal 3:5–6*


Gladys Aylward bukanlah sosok yang “ideal” menurut standar manusia. Ia berasal dari keluarga miskin di Inggris, berpendidikan rendah, dan pernah ditolak oleh lembaga misi karena dianggap tidak cukup cakap. Namun Gladys memiliki satu hal yang tidak bisa dipadamkan: keyakinan bahwa Tuhan memanggilnya.


Dengan uang tabungan yang sangat sedikit, Gladys nekat berangkat ke Tiongkok. Ia menempuh perjalanan panjang dan berbahaya—melintasi Eropa, Siberia, dan pegunungan—sering kali tanpa kepastian apakah ia akan selamat. Ia tiba di sebuah desa kecil dan mulai melayani dengan cara sederhana: tinggal bersama rakyat jelata, belajar bahasa mereka, dan membagikan kasih Kristus melalui kehidupan sehari-hari.


Ketika perang dengan Jepang meletus, situasi menjadi sangat berbahaya. Kota-kota dibom, keluarga tercerai-berai, dan anak-anak menjadi korban. Pada suatu Natal, Gladys mendapati dirinya harus melarikan diri bersama lebih dari seratus anak yatim menyeberangi pegunungan menuju tempat aman. Tidak ada peta yang jelas. Tidak ada perlindungan. Hanya ketakutan, kelelahan, dan doa.


Di tengah perjalanan yang melelahkan itu, Gladys nyaris menyerah. Seorang gadis kecil mendekatinya dan mengingatkan kisah Musa yang menyeberangi Laut Teberau. Gladys menjawab lirih, “Aku bukan Musa.” Gadis itu menatapnya dan berkata, “Tidak apa-apa. Tapi Tuhan Musa masih sama.”


Natal tahun itu bukan dirayakan dengan nyanyian atau dekorasi, melainkan dengan langkah-langkah iman di tengah ketidakpastian. Mereka akhirnya tiba dengan selamat. Banyak anak diselamatkan—bukan karena Gladys kuat, tetapi karena ia berani melangkah sambil mempercayakan jalan hidupnya kepada Tuhan.


Natal mengingatkan kita bahwa Allah sering memanggil kita melangkah sebelum jalan terlihat jelas. Iman bukan tentang mengetahui semua jawaban, tetapi tentang mempercayakan langkah berikutnya kepada Tuhan.


Amsal 3:5–6 mengajar kita untuk tidak bersandar pada pengertian sendiri. Gladys Aylward tidak memiliki rencana sempurna. Ia hanya memiliki ketaatan dan kepercayaan. Dan di sanalah Tuhan meluruskan jalannya.


Mungkin saat ini hidupmu dipenuhi tanda tanya:

arah masa depan,

keputusan penting,

atau langkah iman yang terasa menakutkan.


Natal menguatkan kita bahwa Allah berjalan bersama mereka yang berani percaya, bahkan ketika jalan masih gelap.


✝️ *Keberanian sejati lahir ketika kita melangkah bersama Tuhan, meski masa depan belum terlihat jelas.*


✅ *HARI 20: BERANI MELANGKAH DALAM KETIDAKPASTIAN*


*HADIAH DARI SURGA:* 

_Series 25 Hari Menemukan Kristus Secara Pribadi”_🎄





Semangat Pagi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar