Beberapa metode pendukung yang dapat
melengkapi analisis dampak lingkungan di antaranya adalah metode bagan alir,
metode overlay (penumpukan peta), metode cost and benefit, dan metode analisis
sistem informasi.
1.
Metode Ad-Hoc merupakan metode
yang sangat sederhana dan tidak menunjukkan keistimewaan di samping tidak
mempunyai acuan tertentu sehingga hasilnya tidak konsisten antara satu
penelitian dengan penelitian lainnya. Metode ini melibatkan suatu tim dalam
pendugaan dampak lingkungan menurut keahliannya masing-masing.
2.
Metode overlay dapat
menggambarkan wilayah-wilayah yang terkena dampak, sedangkan metode analisis
jaringan dapat menggambarkan hubungan sebab-akibat suatu kegiatan terhadap
dampak.
3.
Metode Checklist merupakan
metode yang lebih baik dibandingkan dengan metode Ad-Hoc karena telah ada
susunan aktivitas kegiatan proyek dan komponen lingkungan. Metode ini telah
berkembang dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
4.
Metode matriks adalah metode
yang menggunakan daftar uji (checklist) dua dimensi, yaitu daftar horizontal
yang memuat acuan kegiatan pembangunan yang potensial menimbulkan dampak dan
daftar vertikal yang memuat daftar komponen lingkungan hidup yang mungkin
terkena dampak.
5.
Metode bagan alir atau metode
analisis jaringan (network analysis) menggambarkan bagan interaksi suatu
sebab-akibat dampak yang akan terjadi pada suatu komponen lingkungan dan
bagaimana kondisinya setelah terkena dampak. Lewat bagan alir ini secara
kronologis dapat dijabarkan interaksi sebab-akibat baik pada tingkat dampak
primer, sekunder dan tersier.
6.
Metode analisis sistem jaringan
merupakan metode yang menggabungkan metode antara fotogrametri dan
cartogrametri. Kini metode tersebut banyak dimanfaatkan untuk Sistem Informasi
Geografi (SIG) yang sangat mengandalkan kemajuan teknologi di bidang computer (Soeratmo, 1988).
Beberapa metode matriks interaksi yang
sangat terkenal antara lain: matrik interaksi Leopold, Fisher and Davies,
Moore, Philips and Defilipi, Welch and Lewis, Lohani and Thank, Ad-hoc, dan
checklist.
1.
Metode Leopold merupakan metode
matriks yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap. Metode matriks
Leopold membagi aktivitas pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak
menjadi 100 macam, dan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak menjadi 88
macam. Matriks Leopold menggambarkan pula penilaian terhadap besar dan
pentingnya suatu dampak. Metode ini mempunyai keuntungan maupun kesulitan dalam
menganalisis dampak, oleh karena itu beberapa pakar memodifikasi metode matriks
Leopold ini. Metode Leopold terdiri dari 100 macam
aktivitas dengan 88 komponen lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari
proyek tertulis dalam interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan.tanda
+ atau – untuk masing-masing dampak.
Ø Langkah pertama : setelah
matriks dibuat kemudian dalam interaksi antara aktivitas
dan komponen lingkungan. lingkungan.
Identifikasi dampak lingkungan dari proyek ditulis terdiri dari 100 macam aktivitas dengan 88 komponen
Ø Langkah kedua : menentukan
besaran (magnitude) dan tingkat kepentingan (importance)
dampak. Penilaian berskala 1 (nilai paling rendah) sampai 10 (nilai paling
tinggi) dan diberi tanda + atau – untuk masing-masing dampak.
2. Metode Sorensen : merupakan Network Analysis yang
pertama, disusun untuk digunakan pada proyek pengerukan dasar laut. Dalam
metode ini diidentifikasikan berbagai hubungan timbal balik sebab akibat adanya
aktivitas proyek.
3. Metode Macharg : dikenal juga sebagai metode overlays
4. Metode Fisher dan Davies : terdiri dari 3 matriks
yang disusun secara bertahap, yaitu :
- Tahap pertama : matriks mengenai evaluasi lingkungan sebelum proyek dibangun (Environmental Baseline)
- Tahap kedua : matriks dampak lingkungan (Environmental Compatibility Matriks )
- Tahap ketiga : matriks keputusan (Decision Matriks) (Atmodjo, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar