H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 08 November 2014

Metode Pendukung AMDAL



Beberapa metode pendukung yang dapat melengkapi analisis dampak lingkungan di antaranya adalah metode bagan alir, metode overlay (penumpukan peta), metode cost and benefit, dan metode analisis sistem informasi.
1.    Metode Ad-Hoc merupakan metode yang sangat sederhana dan tidak menunjukkan keistimewaan di samping tidak mempunyai acuan tertentu sehingga hasilnya tidak konsisten antara satu penelitian dengan penelitian lainnya. Metode ini melibatkan suatu tim dalam pendugaan dampak lingkungan menurut keahliannya masing-masing.
2.    Metode overlay dapat menggambarkan wilayah-wilayah yang terkena dampak, sedangkan metode analisis jaringan dapat menggambarkan hubungan sebab-akibat suatu kegiatan terhadap dampak.
3.    Metode Checklist merupakan metode yang lebih baik dibandingkan dengan metode Ad-Hoc karena telah ada susunan aktivitas kegiatan proyek dan komponen lingkungan. Metode ini telah berkembang dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
4.    Metode matriks adalah metode yang menggunakan daftar uji (checklist) dua dimensi, yaitu daftar horizontal yang memuat acuan kegiatan pembangunan yang potensial menimbulkan dampak dan daftar vertikal yang memuat daftar komponen lingkungan hidup yang mungkin terkena dampak.
5.    Metode bagan alir atau metode analisis jaringan (network analysis) menggambarkan bagan interaksi suatu sebab-akibat dampak yang akan terjadi pada suatu komponen lingkungan dan bagaimana kondisinya setelah terkena dampak. Lewat bagan alir ini secara kronologis dapat dijabarkan interaksi sebab-akibat baik pada tingkat dampak primer, sekunder dan tersier.
6.    Metode analisis sistem jaringan merupakan metode yang menggabungkan metode antara fotogrametri dan cartogrametri. Kini metode tersebut banyak dimanfaatkan untuk Sistem Informasi Geografi (SIG) yang sangat mengandalkan kemajuan teknologi di bidang computer (Soeratmo, 1988).


Beberapa metode matriks interaksi yang sangat terkenal antara lain: matrik interaksi Leopold, Fisher and Davies, Moore, Philips and Defilipi, Welch and Lewis, Lohani and Thank, Ad-hoc, dan checklist.
1.    Metode Leopold merupakan metode matriks yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap. Metode matriks Leopold membagi aktivitas pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak menjadi 100 macam, dan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak menjadi 88 macam. Matriks Leopold menggambarkan pula penilaian terhadap besar dan pentingnya suatu dampak. Metode ini mempunyai keuntungan maupun kesulitan dalam menganalisis dampak, oleh karena itu beberapa pakar memodifikasi metode matriks Leopold ini. Metode Leopold terdiri dari 100 macam aktivitas dengan 88 komponen lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari proyek tertulis dalam interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan.tanda + atau – untuk masing-masing dampak.
Ø  Langkah pertama : setelah matriks dibuat kemudian dalam interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan. lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari proyek ditulis terdiri dari 100 macam aktivitas dengan 88 komponen
Ø  Langkah kedua : menentukan besaran (magnitude) dan tingkat kepentingan (importance) dampak. Penilaian berskala 1 (nilai paling rendah) sampai 10 (nilai paling tinggi) dan diberi tanda + atau – untuk masing-masing dampak.

2.    Metode Sorensen : merupakan Network Analysis yang pertama, disusun untuk digunakan pada proyek pengerukan dasar laut. Dalam metode ini diidentifikasikan berbagai hubungan timbal balik sebab akibat adanya aktivitas proyek.

3.    Metode Macharg : dikenal juga sebagai metode overlays

4.    Metode Fisher dan Davies : terdiri dari 3 matriks yang disusun secara bertahap, yaitu :
  • Tahap pertama : matriks mengenai evaluasi lingkungan sebelum proyek dibangun (Environmental Baseline)
  • Tahap kedua : matriks dampak lingkungan (Environmental Compatibility Matriks )
  • Tahap ketiga : matriks keputusan (Decision Matriks)     (Atmodjo, 1992).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar