MENGASIHI
DAN MENGAMPUNI
Lukas 10:25-37 (Tgl 2 Maret 2023,
Kamis)
Umumnya
sesuatu yang paling sulit kita lakukan saat memiliki masalah dengan sesamanya
adalah saat kita harus mengampuni orang lain, terutama pada mereka yang sudah
menyakiti kita. Namun firman Tuhan mengajarkan agar kita mengampuni kesalahan
orang lain supaya kesalahan kita juga diampuni oleh Tuhan. Kita tidak boleh
membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya tetap harus berbuat baik. Kita
harus saling mengasihi ! Memang hal ini tidak mudah untuk dilakukan dengan
kekuatan kita sendiri sehingga kita harus meminta pertolongan Roh Kudus untuk memampukan
kita mengampuni orang lain.
Hiduplah
senantiasa dalam pengampunan. Ketika kita tidak mau mengampuni kesalahan orang
lain maka doa kita juga akan terhalang. Jadi penting sekali untuk menjaga
kondisi hati kita sebab dikatakan, “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul
segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan (Markus 7:21-22)”. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
menajiskan orang (Markus 7:23)”.
Mengampuni
adalah kewajiban, bukan sesuatu yang bisa kita pilih. Mengasihi saudara kita,
terlepas dari kekurangan-kekurangan mereka, itulah bukti apakah kita berada di
dalam terang atau tidak, kita masih di jalan yang benar untuk memperoleh segala
janji Allah atau tidak. Selain mengampuni kita juga harus mengasihi sesama
kita. Seperti dikisahkan tentang orang Samaria yang murah hati dimana ia
menolong seorang yang turun dari Yerusalem menuju ke Yerikho, yang saat itu
mengalami musibah.
Beberapa
orang yang melalui jalan itu hanya melihatnya saja, tanpa memberikan
pertolongan. Namun saat orang Samaria yang sedang dalam perjalanan lewat tempat
itu, ia langsung menolongnya. Begitu pula dengan hidup ini dimana setiap kita
harus memiliki kemurahan hati dan belas kasihan terhadap sesama. Salah satu isi
dari hukum yang terutama adalah mengasihi sesama manusia.
Hal
itu berarti ketika orang lain membutuhkan pertolongan, sedapat mungkin kita
membantunya tanpa pandang bulu. Ingatlah bahwa apa yang kita tabur itu juga
yang akan kita tuai sehingga tidak ada perbuatan yang sia sia. Biarlah kita
boleh belajar untuk mengampuni serta mengasihi sesama supaya berkat Tuhan turun
ke atas hidup kita. (J)
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu
sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga
Bapamu yang di sorga mengapuni kesalahan-kesalahanmu (Markus 11:25)”
Apa yang kita tabur itu juga
yang akan kita tuai sehingga tidak ada perbuatan yang sia-sia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar