ALLAH MELIHAT KERENDAHAN HATI
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Roma 10:3 (TB)
Siapakah kita di hadapan Allah sehingga kita berani menentang Allah? Dapatkah kita yang dibentuk protes kepada Allah yang membentuk kita?
Seorang tukang periuk tanah liat mempunyai hak penuh akan menggunakan periuk yang dibuatnya untuk tujuan apa saja. Jadi kalau untuk menyatakan murkaNya saja Allah begitu sabar terhadap manusia yang kelak memang akan binasa, apalagi demi menyatakan kekayaan kemuliaannya kepada kita umat piluhanNya.
Dan kita dipilih bukan dari antara bangsa Yahudi, bangsa yang menerima perjanjianNya, tetapi dari banga-bangsa lain. Di tempat di mana kita disebut bukan umatNya, malah akan dikatakan kita adalah anak-anak Allah yang hidup.
Seperti perkataaan Nabi Yesaya, bahwa sekalipun Allah membuat jumlah bangsa keturunan 'Israel' seperti pasir di laut, hanya sedikit yang akan diselamatkan. Dan umat pilihanNya inilah yang membuat Allah menahan murkanya pada dunia seperti yang terjadi pada Peristiwa Sodom dan Gomora dulu
Jadi bangsa lain yang bukan Israel yang malahan tidak berusaha mengejar kebenaran, malahan beroleh kebenaran oleh karena imanNya, tetapi bangsa Israel mati-matian berusaha melakukan hukum tapi tidak juga dapat sampai kepada tujuannya.
Karena bangsa Israel melakukannya bukan karena iman melainkan karena perbuatan yang akhirnya membuat mereka tersandung. Seperti firman Allah, yang telah meletakkan batu sandungan di Sion, yaitu anakNya yang menjadi manusia adalah Yesus Kristus, barangsiapa yang beriman percaya padaNya kelak tidak akan dipermalukan.
Bangsa Israel berusaha dengan sungguh-sungguh giat melakukan segala hukum Allah tetapi mereka melakukannya tanpa pengertian yang benar. Karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah, malahan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri sehingga tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Sekali lagi ditegaskan bagi kita, untuk melakukan perintah Allah dengan pengertian yang benar. Allah menunjukkan kebesaran kuasaNya bagi dunia, dengan menunjukkan keadilanNya bahwa Dia tidak menyelamatkan karena apa yang manusia kerjakan melainkan semata-mata karena beriman kepada kebenaran Allah sendiri yaitu pada Yesus Kristus, AnakNya yang telah Allah utus untuk mengorbankan diriNya bagi keselamatan umatNya.
Seandainya Allah hanya mau berlaku àdil tanpa belas kasihan, hanya menilai kita dari apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan, dipastikan sudah habislah kita seperti musnahnya Sodom dan Gomora.
Tetapi kasihNya yang begitu besar membuat Dia menahan murkanya bagi kita yang busuk dan licik ini, dengan memberi kita kesempatan untuk beriman pada Yesus Kristus Tuhan yang telah menebus kita, lalu mau menjadikanNya sebagai Tuhan di dalam hidup kita.
Maka kita janganlah mengeraskan hati seperti bangsa Israel yang awalnya sudah mendapat hak khusus dari Allah namun karena keangkuhannya menganggap diri benar malah tidak mendapat pembenaran dari Allah.
Kita bersyukur sebagai manusia mendapat kesempatan yang sama dari Allah untuk mendapat kasih karuniaNya. Secara manusiawi kita tidak akan sanggup melakukan semua kehendakNya dengan sempurna dan Allah mengerti hal itu.
Maka Allah selalu menilai apa yang tersembunyi di kedalaman hati kita. Dia tidak akan melihat apa yang telah kita lakukan dan tunjukkan bagi dunia ini, seolah-olah kita yang paling baik dan hebat dalam mengambil hati Allah.
Allah hanya berkenan pada umatNya yang rendah hati mengakui ketidaklayakannya di hadapan Allah. Ingat peristiwa pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh, memukul dirinya dan mengaku berdosa di hadapan Allah, kasih Allah malah turun padanya. Dibandingkan orang Farisi yang menengadah membanggakan dirinya di hadapan Allah, Allah malahan merendahkan dia.
Yang merasa telah mendapat banyak berkat dan kesempatan dari Allah, teruslah merendahkan diri di hadapan Allah dan menjaga hati untuk tetap tulus melayani Allah melalui sesama di dunia ini.
Yang merasa belum ada apa-apanya, masih terlalu hina dan rendah di hadapan Allah, janganlah berlama-lama. Segera datang memohon belas kasihan Allah untuk dibangkitkan dan dipimpin Allah meninggalkan hidup yang lama dan sia-sia. Untuk berjalan bersama Allah dan mengalami penyertaan Allah di masa depan.
Kiranya Allah berbelas kasihan bagi kita semua.
#erbs260520
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Roma 10:3 (TB)
Siapakah kita di hadapan Allah sehingga kita berani menentang Allah? Dapatkah kita yang dibentuk protes kepada Allah yang membentuk kita?
Seorang tukang periuk tanah liat mempunyai hak penuh akan menggunakan periuk yang dibuatnya untuk tujuan apa saja. Jadi kalau untuk menyatakan murkaNya saja Allah begitu sabar terhadap manusia yang kelak memang akan binasa, apalagi demi menyatakan kekayaan kemuliaannya kepada kita umat piluhanNya.
Dan kita dipilih bukan dari antara bangsa Yahudi, bangsa yang menerima perjanjianNya, tetapi dari banga-bangsa lain. Di tempat di mana kita disebut bukan umatNya, malah akan dikatakan kita adalah anak-anak Allah yang hidup.
Seperti perkataaan Nabi Yesaya, bahwa sekalipun Allah membuat jumlah bangsa keturunan 'Israel' seperti pasir di laut, hanya sedikit yang akan diselamatkan. Dan umat pilihanNya inilah yang membuat Allah menahan murkanya pada dunia seperti yang terjadi pada Peristiwa Sodom dan Gomora dulu
Jadi bangsa lain yang bukan Israel yang malahan tidak berusaha mengejar kebenaran, malahan beroleh kebenaran oleh karena imanNya, tetapi bangsa Israel mati-matian berusaha melakukan hukum tapi tidak juga dapat sampai kepada tujuannya.
Karena bangsa Israel melakukannya bukan karena iman melainkan karena perbuatan yang akhirnya membuat mereka tersandung. Seperti firman Allah, yang telah meletakkan batu sandungan di Sion, yaitu anakNya yang menjadi manusia adalah Yesus Kristus, barangsiapa yang beriman percaya padaNya kelak tidak akan dipermalukan.
Bangsa Israel berusaha dengan sungguh-sungguh giat melakukan segala hukum Allah tetapi mereka melakukannya tanpa pengertian yang benar. Karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah, malahan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri sehingga tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Sekali lagi ditegaskan bagi kita, untuk melakukan perintah Allah dengan pengertian yang benar. Allah menunjukkan kebesaran kuasaNya bagi dunia, dengan menunjukkan keadilanNya bahwa Dia tidak menyelamatkan karena apa yang manusia kerjakan melainkan semata-mata karena beriman kepada kebenaran Allah sendiri yaitu pada Yesus Kristus, AnakNya yang telah Allah utus untuk mengorbankan diriNya bagi keselamatan umatNya.
Seandainya Allah hanya mau berlaku àdil tanpa belas kasihan, hanya menilai kita dari apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan, dipastikan sudah habislah kita seperti musnahnya Sodom dan Gomora.
Tetapi kasihNya yang begitu besar membuat Dia menahan murkanya bagi kita yang busuk dan licik ini, dengan memberi kita kesempatan untuk beriman pada Yesus Kristus Tuhan yang telah menebus kita, lalu mau menjadikanNya sebagai Tuhan di dalam hidup kita.
Maka kita janganlah mengeraskan hati seperti bangsa Israel yang awalnya sudah mendapat hak khusus dari Allah namun karena keangkuhannya menganggap diri benar malah tidak mendapat pembenaran dari Allah.
Kita bersyukur sebagai manusia mendapat kesempatan yang sama dari Allah untuk mendapat kasih karuniaNya. Secara manusiawi kita tidak akan sanggup melakukan semua kehendakNya dengan sempurna dan Allah mengerti hal itu.
Maka Allah selalu menilai apa yang tersembunyi di kedalaman hati kita. Dia tidak akan melihat apa yang telah kita lakukan dan tunjukkan bagi dunia ini, seolah-olah kita yang paling baik dan hebat dalam mengambil hati Allah.
Allah hanya berkenan pada umatNya yang rendah hati mengakui ketidaklayakannya di hadapan Allah. Ingat peristiwa pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh, memukul dirinya dan mengaku berdosa di hadapan Allah, kasih Allah malah turun padanya. Dibandingkan orang Farisi yang menengadah membanggakan dirinya di hadapan Allah, Allah malahan merendahkan dia.
Yang merasa telah mendapat banyak berkat dan kesempatan dari Allah, teruslah merendahkan diri di hadapan Allah dan menjaga hati untuk tetap tulus melayani Allah melalui sesama di dunia ini.
Yang merasa belum ada apa-apanya, masih terlalu hina dan rendah di hadapan Allah, janganlah berlama-lama. Segera datang memohon belas kasihan Allah untuk dibangkitkan dan dipimpin Allah meninggalkan hidup yang lama dan sia-sia. Untuk berjalan bersama Allah dan mengalami penyertaan Allah di masa depan.
Kiranya Allah berbelas kasihan bagi kita semua.
#erbs260520
Tidak ada komentar:
Posting Komentar