TERTUTUP BAGIMU, TERBUKA BAGIKU (Chapter-1)
.jangan lupa absen teman2nya diisi ya, seruan Dosen (Dosen1) kami diakhir jam kuliah Dasar Telekomunikasi yg hanya dihadiri belasan (-+ 16) mahasiswa.. pada semester-4 thn 1991.
Sudah rahasia umum, jika nilai telah ada tarifnya:
A : 100K
B : 75K
C :. 50K
Jika tidak beri, maka tidak lulus artinya pintu kelulusan "tertutup" bagi yg tidak "nyogok".
Kegalauan yg dalam dialami salah satu anggota KPA/KK kami karena dapat nilai E sewaktu ambil mata kuliah tsb di semester-2 (ambil ke atas karena ip 3).
..Teman KK tsb ajak sy : Pri kita nyogok ajalah ya, supaya bisa lulus. Masalah kami ini, kami share di KK (PKPA adalah Bro Eden), dan kami berdoa utk pergumulan tsb dan komit tidak akan menyogok.
Satu hari menjelang ujian, salah satu teman KK, masih ajak sy utk ikut nyogok karena ia takut tdk lulus lagi. Kami saling menguatkan dan komitmen: tidak akan nyogok walaupun konsekuensinya "tidak lulus".
Pada hari "H", sy terkejut, yg ikut ujian lebih dari 100 orang (pakai 2 ruangan) padahal yg ikut kuliah hanya belasan orang. Lebih terkejut lagi, Dosen1 tdk hadir pd saat ujian dan digantikan Dosen2.
Pada menit ke-10 ujian berlangsung, hanya tinggal belasan mhs yg belum selesai, yg lainnya sudah kumpul jawaban.
Sy dan 3 teman KK, masih tinggal utk selesaikan soal yg relatif sulit.
Kurang kebih 1,5 minggu, nilai ditempel di papan pengumuman, kami 1 kk "dag dig dug' sambil tutup mata kiri (bagian nilai A, B, C) dan buka mata kanan (bagian nilai D,E).
Hasilnya kami 1 KK lulus dgn nilai sy "B' dan satu teman KK nilai "A:"
Semua yg lulus hanya belasan orang (-+ 16 orang) yg ikut kuliah dan yg kerjakan soal.
Banyak mahasiswa yg tidak lulus kecewa, dan cari "biang kerok", siapa yg kirim "surat kaleng" ke rektor sehingga Dosen1 diskors dan diganti Dosen2.
Kami satu KK sangat dikuatkan dengan jawaban dari Tuhan atas pergumulan kami.
...bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1: 37)
Praise The Lord
🙏
Apri, FT, Teknik Elektro Stb 1989
.jangan lupa absen teman2nya diisi ya, seruan Dosen (Dosen1) kami diakhir jam kuliah Dasar Telekomunikasi yg hanya dihadiri belasan (-+ 16) mahasiswa.. pada semester-4 thn 1991.
Sudah rahasia umum, jika nilai telah ada tarifnya:
A : 100K
B : 75K
C :. 50K
Jika tidak beri, maka tidak lulus artinya pintu kelulusan "tertutup" bagi yg tidak "nyogok".
Kegalauan yg dalam dialami salah satu anggota KPA/KK kami karena dapat nilai E sewaktu ambil mata kuliah tsb di semester-2 (ambil ke atas karena ip 3).
..Teman KK tsb ajak sy : Pri kita nyogok ajalah ya, supaya bisa lulus. Masalah kami ini, kami share di KK (PKPA adalah Bro Eden), dan kami berdoa utk pergumulan tsb dan komit tidak akan menyogok.
Satu hari menjelang ujian, salah satu teman KK, masih ajak sy utk ikut nyogok karena ia takut tdk lulus lagi. Kami saling menguatkan dan komitmen: tidak akan nyogok walaupun konsekuensinya "tidak lulus".
Pada hari "H", sy terkejut, yg ikut ujian lebih dari 100 orang (pakai 2 ruangan) padahal yg ikut kuliah hanya belasan orang. Lebih terkejut lagi, Dosen1 tdk hadir pd saat ujian dan digantikan Dosen2.
Pada menit ke-10 ujian berlangsung, hanya tinggal belasan mhs yg belum selesai, yg lainnya sudah kumpul jawaban.
Sy dan 3 teman KK, masih tinggal utk selesaikan soal yg relatif sulit.
Kurang kebih 1,5 minggu, nilai ditempel di papan pengumuman, kami 1 kk "dag dig dug' sambil tutup mata kiri (bagian nilai A, B, C) dan buka mata kanan (bagian nilai D,E).
Hasilnya kami 1 KK lulus dgn nilai sy "B' dan satu teman KK nilai "A:"
Semua yg lulus hanya belasan orang (-+ 16 orang) yg ikut kuliah dan yg kerjakan soal.
Banyak mahasiswa yg tidak lulus kecewa, dan cari "biang kerok", siapa yg kirim "surat kaleng" ke rektor sehingga Dosen1 diskors dan diganti Dosen2.
Kami satu KK sangat dikuatkan dengan jawaban dari Tuhan atas pergumulan kami.
...bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1: 37)
Praise The Lord
🙏
Apri, FT, Teknik Elektro Stb 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar