Sebagai bentuk rasa syukur pada perayaan HUT ke-75 RI, Pemerintah bersama Bank Indonesia meluncurkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 tahun Republik Indonesia.
Artinya, angka 75 pada 17 Agustus 2020 ini punya makna tersendiri. 75 bukan sekadar angka biasa, 75 melambangkan perjalanan panjang yang sarat akan nilai kehidupan berbangsa. 75 tahun usia Indonesia, lebih dari merdeka.. karena kita telah membuktikan untuk hadir di panggung dunia.
Tampilan muka uang ini adalah gambar proklamator kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Dr. Mohammad Hatta. Sedangkan tampilan belakang didominasi gambar anak-anak mengenakan pakaian adat yang mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Dalam uang peringatan kemerdekaan itu juga ada makna lain yang berkaitan dengan kemerdekaan dan agenda kebangsaan di masa mendatang. Berikut maknanya.
1.Mensyukuri kemerdekaan: Melalui uang khusus tersebut, seluruh warga negara Indonesia diajak untuk menyusukuri kemerdekaan yang sekarang sudah di angka 75 tahun. Pembangunan Indonesia di bidang infrastruktur patut disyukuri. Contoh infrastruktur yang berhasil dibangun ialah tol trans Jawa, jembatan Youtefa Papua, dan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
2. Memperteguh kebinekaan: Gambar anak-anak mengenakan pakaian adat dari perwakilan wilayan barat, tengah, dan timur Indonesia menunjukkan kebinekaan yang harus diteguhkan. Gambar motif songket Sumatera Selatan, batik Kawung Jawa, dan tenun Gringsing Bali menggambarkan keanggunan, kebaikan, dan kesucian.
3. Menyongsong masa depan gemilang: Gambar anak-anak sebagai generasi penerus yang diharapkan memiliki SDM unggul dan siap mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sedangkan gambar peta Indonesia yang berwarna emas di bola dunia menyimbolkan peran strategi Indonesia di ranah global. Gambar satelit merah putih menunjukkan symbol jembatan komunikasi NKRI. Itulah wujud dan makna uang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Uang khusus ini dapat dipesan melalui link https://pintar.bi.go.id mulai hari ini, 17 Agustus 2020.
♻️🎥 Stella Maharani Suwardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar