KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI
Mazmur 107 , 23 September 2024
Kepemimpinan memerlukan otoritas atau kekuasaan, dan kekuasaan itu menggiurkan. Siapapun kita secara naluri ingin “berkuasa” atau ingin mempunyai otoritas, kalau bisa otoritas tertinggi. Inilah godaan terbesar kita. Dan Yesus paham dengan naluri dosa kita ini. Itu sebabnya Ia mengajarkan kepada kita cara “berkuasa” yang tidak berakibat seperti “tikus mati di lumbung padi”. Ia mengajarkan “pemimpin sebagai pelayan” atau pemimpin yang melayani. Tentu ini sangat kontradiksi bagaimana mungkin pemimpin kok melayani, pada umumnya pemimpin harusnya dilayani dan bukan melayani.
Ada prinsip kepemimpinan di dunia yang dikenal dengan sebutan : “memerintah dengan tangan besi”, yaitu cara memimpin dengan memaksa dan memperdaya atau menaklukkan. Ada juga “persuasif manipulatif” dengan menggunakan kharisma untuk menipu atau menyihir. Pemimpin tangan besi memimpin dengan cara mematikan nyali dan pemimpin yang karismatik memimpin dengan mematikan nalar.
Tetapi Prinsip KEPEMIMPINAN KRISTUS atau Pemimpin KERAJAAN SORGA adalah pemimpin yang melayani dan berkorban. Cara kepemimpinannya adalah memberdayakan (empowering). Tujuan utamanya adalah memberdayakan manusia dan bukan memanfaatkan. Kepemimpinan seperti yang dilakukan Tuhan Yesus ini sering disebut SERVANT LEADERSHIP atau KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI.
Kepemimpinan yang melayani bukan hanya cocok sebagai kepemimpinan di Gereja, tetapi bisa dipraktekkan di semua bidang kehidupan. Bahkan dipraktekkan oleh seorang yang tak punya kekuasaan secara formal sekalipun. Mengapa ? Karena setiap orang yang melayani orang lain, orang yang bertujuan membuat orang lain berhasil, ia sebenarnya sudah menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan yang dicontohkan Tuhan Yesus ini akan menghasilkan orang-orang yang bukan saja rela dipimpin tetapi membangkitkan kesadaran yang sehat setiap orang untuk hidup mereka bermanfaat bagi orang lain. Mereka dengan sadar akan berpartisipasi aktif tanpa paksaan dan bahkan menjadi pribadi yang tidak egois yang semata-mata memanfaatkan orang lain. Tetapi menjadi pribadi yang kooperatif yang semuanya berlomba-lomba melayani orang lain. Di dalam komunitas akan tercipta suasana harmonis karena masing-masing pribadi ingin melayani dan menyenangkan orang lain. Kepemimpinan gaya Tuhan Yesus bisa dipraktekkan walau kita bukan pemimpin formal. Karena kalau kita bersedia melayani orang lain sebenarnya kita sudah bisa dikategorikan “servant leader”. Anda mengerti ? (DD)
Questions :
1. Bagaimana cara pemimpin dunia memimpin ? Lalu Bagaimana pemimpin gaya Kerajaan Allah ?
2. Mengapa pemimpin tangan besi mematikan nyali ?
Values :
Warga Kerajaan memimpin dengan tujuan menolong orang lain mencapai tujuannya, bukan memanfaatkan supaya tujuan diri sendiri tercapai.
“Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:44-45)”
Cara kepemimpinan dunia memperdayakan, cara kepemimpinan Kristus memberdayakan.
Karena kalau kita bersedia melayani orang lain sebenarnya kita sudah bisa dikategorikan “servant leader”. Anda mengerti ?
BalasHapus