14. RENUNGAN
KOREKSI
DIRI TERLEBIH DAHULU
Lukas 6:37-42 (Tgl 15 Februari 2022,
Selasa)
Memang
mudah melemparkan tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain. Betapa
mudahnya juga seseorang melihat kesalahan orang lain serta menganggap diri
sendiri lebih baik daripada orang lain. Suka menyalahkan orang lain memang
sudah ada sejak zaman dahulu, zaman Adam dan Hawa ketika mereka memakan buah
pohon yang dilarang oleh Tuhan. Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan ular
yang telah membujuknya. Sejak itulah manusia menjadi makhluk yang suka
menyalahkan orang lain. Bahkan mungkin jika tidak ada orang lain, benda matipun
bisa disalahkan dan tidak ketinggalan iblis pun bisa dikambinghitamkan.
Demikian
juga banyak orang di zaman sekarang ini yang menganggap dirinya saleh, benar,
merasa tahu kebenaran, padahal sebenarnya tidak. Oleh karena itu, Yesus menegur
para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang hidupnya dipenuhi kemunafikan.
Sudah
terlalu sering kita menyaksikan orang-orang yang berjubahkan jubah keagamaan,
yang suka menuding orang lain, berteriak-teriak di jalan, mengerahkan massa
hanya untuk memaksakan kehendak mereka karena
mereka merasa dirinya orang yang paling suci dan benar.
Daud
dalam doanya mengakui kesalahan dan dosa yang diperbuatnya serta tidak
menyalahkan orang lain, “Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah
kusembunyikan ; aku berkata :’Aku akan mengaku kepada Tuhan
pelanggaran-pelanggaranku,…” (Mazmur 32:5).
Kita
diajar untuk instropeksi diri sebelum kita menyalahkan orang lain. Dikatakan , “…,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu” (Matius 7:5). Amin. (MI)
“Mengapakah
engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu sedangkan balok didalam matamu
sendiri tidak engkau ketahui ?” (Lukas 6:41)”
Kita diajar untuk introspeksi
diri sebelum kita menyalahkan orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar