H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 04 Februari 2025

Andalkan dan Taat Kepada Allah

 Selamat pagi semua saudara dallam Kristus.

*Mengapa kita tidak mempercayai Dia dan bergantung kepada-Nya dalam segala hal?*



4 FEBRUARI


*Andalkan, Taati, Sembahlah Allah*

 

*“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”* Amsal 3:5

 


Apabila Allah adalah Allah kita, maka kita mempercayai Dia. 

Apabila kita menguji diri sendiri, *yang terbaik dari kita pun, akan membuat kita bertelut, dan malu karena menyadari betapa banyaknya ketidak-percayaan yang ada di dalam hati kita,* yang perlu ditundukkan.


 Seandainya ada seorang yang dengan jujur mengatakan kepada kita ‘Aku sendiri akan menanggung kebutuhan engkau, membela engkau, melindungi engkau, berada di samping engkau menghadapi semua kesulitan’ – kita mempercayai dan berharap ia akan melakukannya. Namun *apakah kita berlaku demikian terhadap Allah?*


Aduh, sayangnya tidak! Maksud saya (penulis) ialah *sejauh kita belum sepenuhnya tunduk kepada Allah!*


Seorang percaya, tentunya, dalam skala tertentu mampu menjadikan Allah andalan dan keyakinannya, namun *masih tetap tersisa cukup banyak ateisme, bahkan di dalam diri orang-orang percaya terbaik*. 

 

*Mengapa kita tidak mempercayai Dia dan bergantung kepada-Nya dalam segala hal?*


 Mengapa kita tidak mempercayai Dia untuk melindungi dan melepaskan kita dari semua hal busuk, terutama *kebusukan rohani: dari dosa, setan, neraka, dan murka Allah?* 


Tanda bahwa Allah adalah Allah kita, adalah *ketika kita mengandalkan Dia melampaui seluruh dunia, dan mempercayai hal-hal lain hanya datang dari Dia dan bagi Dia*. 

 

Kita juga dapat mengetahui bahwa kita menjadikan Allah sebagai Allah kita melalui ketaatan kita, *terutama ketaatan dari manusia batiniah* kita. 


Dengan menyesuaikan pikiran dan hasrat-hasratnya di hadapan Allah, dan *tidak membiarkan apapun muncul di dalam hati tanpa dicegah dan dikendalikan.* 


Dengan rasa berkecukupan mengendalikan nafsu sehingga tidak bergolak, dan mengingini Roh Kudus sebagai pemandunya. 


*Allah haruslah yang tertinggi*. Dengan terutama mempraktekkan *ibadah batin kepada-Nya*, hidup di hadapan-Nya dengan sempurna dan tulus. 


Sesama patut dikasihi dan dihormati, tetapi *Allah adalah yang terutama.* Seharusnya kita tidak mengasihi apapun, tidak takut terhadap apapun, tidak mengandalkan apapun, atau *tidak bersukacita atas apapun di dunia ini karena kita hidup di hadapan Allah*! 


Apapun yang kepadanya kita memberikan *keutamaan secara manusia batiniah*; apapun yang paling kita kasihi, apapun yang paling kita andalkan, apapun yang paling kita takuti, paling kita senangi, dan paling kita patuhi – *itulah Allah kita!*

 

Richard Sibbes (1577-1635), Works, Bab VI: hlm 11-13






2 komentar:

  1. Apapun yang kepadanya kita memberikan *keutamaan secara manusia batiniah*; apapun yang paling kita kasihi, apapun yang paling kita andalkan, apapun yang paling kita takuti, paling kita senangi, dan paling kita patuhi – *itulah Allah kita!

    BalasHapus
  2. Yesus Juruselamat umat manusia Amen.

    BalasHapus