KEPASTIAN PENGHARAPAN
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Roma 8:21 (TB)
Dunia ini merindukan saat dimana anak-anak Allah akan dimuliakan. Karena dunia ini telah takluk pada kesia-siaannya oleh kehendak Allah juga yang menaklukkan kesia-siaan itu sendiri.
Seluruh dunia mengalami penderitaan yang sama, baik yang tidak menerima karunia keselamatan dari Allah maupun kita yang telah menerima.
Kita semua sama-sama menantikan pembebasan tubuh kita yang fana ini, yaitu dimana Allah akan mengangkat kita.
Dalam pengharapan kita menantikan keselamatan itu, sehingga kita menantikannya dengan tekun.
Terkadang dalam rutinitas kehidupan kita sehari-hari kita termenung dalam hati apa yang kita harapkan dalam hidup ini. Ketika semua yang kita cita-citakan dan impikan pun terwujud, lalu selanjutnya apa lagi apa lagi dan apa lagi. Tidak akan ada habisnya.
Karena adanya kepastian pengharapan kepada Allah maka kita memiliki semangat terus untuk menjalani hidup kita. Allah peduli dari hal terkecil sampai hal terbesar dalam hidup kita. Demikian jugalah kita harus bertanggung jawab kepadaNya dari mulai hal terkecil sampai hal terbesar yang Dia percayakan pada kita.
Dari mulai sebelum kita dilahirkan di muka bumi ini sampai setelah kita meninggalkan dunia ini, Allah telah menyediakan semuanya. Itulah yang menjadi dasar kita untuk selalu memiliki pengharapan menjalani hidup ini walaupun kelihatannya hanya sebagai rutinitas belaka.
Dalam setiap rutinitas itu, ada Allah yang selalu berkarya dalam setiap hal sekecil apapun yang kita hadapi. Menakjubkan bukan? Allah Pencipta dan Pemelihara langit dan bumi ternyata senantiasa hadir dalam hidup kita.
Mari menyadari, tidak ada hal dalam hidup kita yang bisa dilepaskan dari Allah. Dan ini berlaku untuk segala sesuatunya di dalam dunia ini. Allah menopang dan memelihara segala sesuatu.
Dengan mengingat hal ini kita selalu memiliki hati yang gentar dan takut akan Tuhan. Selalu diingatkan untuk melakukan apa pun dalam hidup kita seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Hidup kita akan semakin berarti dari sehari ke sehari. Mencerminkan Allah yang menjadi pengharapan kita di hadapan semua orang. Menunjukkan kemuliaan wajah Allah melalui limpahan kasihNya yang tercurah melalui diri kita terhadap sekitar kita.
Itulah hidup yang berarti, hidup yang berharap pada Allah saja, hidup yang selalu memandang kepada kemuliaan kekal yang kelak akan dinyatakanNya kelak bagi orang-orang yang taat dan setia kepadaNya sampai hembusan nafas terakhirnya di dunia ini.
#erbs220520
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Roma 8:21 (TB)
Dunia ini merindukan saat dimana anak-anak Allah akan dimuliakan. Karena dunia ini telah takluk pada kesia-siaannya oleh kehendak Allah juga yang menaklukkan kesia-siaan itu sendiri.
Seluruh dunia mengalami penderitaan yang sama, baik yang tidak menerima karunia keselamatan dari Allah maupun kita yang telah menerima.
Kita semua sama-sama menantikan pembebasan tubuh kita yang fana ini, yaitu dimana Allah akan mengangkat kita.
Dalam pengharapan kita menantikan keselamatan itu, sehingga kita menantikannya dengan tekun.
Terkadang dalam rutinitas kehidupan kita sehari-hari kita termenung dalam hati apa yang kita harapkan dalam hidup ini. Ketika semua yang kita cita-citakan dan impikan pun terwujud, lalu selanjutnya apa lagi apa lagi dan apa lagi. Tidak akan ada habisnya.
Karena adanya kepastian pengharapan kepada Allah maka kita memiliki semangat terus untuk menjalani hidup kita. Allah peduli dari hal terkecil sampai hal terbesar dalam hidup kita. Demikian jugalah kita harus bertanggung jawab kepadaNya dari mulai hal terkecil sampai hal terbesar yang Dia percayakan pada kita.
Dari mulai sebelum kita dilahirkan di muka bumi ini sampai setelah kita meninggalkan dunia ini, Allah telah menyediakan semuanya. Itulah yang menjadi dasar kita untuk selalu memiliki pengharapan menjalani hidup ini walaupun kelihatannya hanya sebagai rutinitas belaka.
Dalam setiap rutinitas itu, ada Allah yang selalu berkarya dalam setiap hal sekecil apapun yang kita hadapi. Menakjubkan bukan? Allah Pencipta dan Pemelihara langit dan bumi ternyata senantiasa hadir dalam hidup kita.
Mari menyadari, tidak ada hal dalam hidup kita yang bisa dilepaskan dari Allah. Dan ini berlaku untuk segala sesuatunya di dalam dunia ini. Allah menopang dan memelihara segala sesuatu.
Dengan mengingat hal ini kita selalu memiliki hati yang gentar dan takut akan Tuhan. Selalu diingatkan untuk melakukan apa pun dalam hidup kita seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Hidup kita akan semakin berarti dari sehari ke sehari. Mencerminkan Allah yang menjadi pengharapan kita di hadapan semua orang. Menunjukkan kemuliaan wajah Allah melalui limpahan kasihNya yang tercurah melalui diri kita terhadap sekitar kita.
Itulah hidup yang berarti, hidup yang berharap pada Allah saja, hidup yang selalu memandang kepada kemuliaan kekal yang kelak akan dinyatakanNya kelak bagi orang-orang yang taat dan setia kepadaNya sampai hembusan nafas terakhirnya di dunia ini.
#erbs220520
Tidak ada komentar:
Posting Komentar