Mazmur 71:17-18 : Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.
Tuhan makin menambah hikmat, kesehatan, sukacita dan berkat buat Kita semua. Amin.
*๐ทMULIAKAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN๐ท*
_*(MAZMUR 29:1-11)*_
Shalom,
Sel hr Mggu _Ephipanias_
Dapatkah kita memuliakan Tuhan dlm kekudusanNya ? Bagaimana kita memberikan penyembahan, yg sepenuhnya kpd Tuhan ? Firman itu telah menjadi manusia, DIA telah kita menyatakan DiriNya kpd sehingga setiap org percaya dapat menyembah Allah yg kita kenal, Allah yg sesungguhnya.
DIA memberikan berkat2nya kpd umatNya, tetapi tahukah anda bahwa kemuliaan tdk diperuntukkan bagi manusia ? Disinilah org Kristen hrs waspada thdp tipuan iblis, mengatakan manusia kemuliaan mendapatkan kemuliaan. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yg maha tinggi” Demikian Firman Tuhan. Kemuliaan adalah untuk Tuhan semata, bukan untuk manusia.
Kitab Roma mengatakan, Segala sesuatu berasal dari Dia, oleh Dia,dan kepada Dia, bagi Dialah kemuliaan sampai se-lama2nya ! Setiap saat Tuhan berhak atas KemuliaanNya krn hal itu adalah milik Tuhan sehingga segala kemuliaan harus dikembalikan hanya kpd TUHAN, krn Dia adalah Tuhan Pencipta kita, Pencipta alam semesta ini. Tetapi, meskipun perkara “kemulian Tuhan” adalah yg terutama hrs dilakukan org Kristen, bukankah banyak org Kristen juga malas memperdulikan urusan kemuliaan Tuhan itu ?
Perhatikanlah sekeliling, bukankah kebanyakan kata “memuliakan Tuhan” hanya menjadi hiasan bibir belaka? Agar kita dapat menjalani tahun ini dgn berkenan dihadapan Tuhan, Mazmur 29 ini menyegarkan jiwa kita untuk beberapa hal berikut ini :
*1.MULIAKANLAH ALLAH PENCIPTA KITA*
Sampai saat ini, selain mrk yg sungguh percaya kpd Alkitab sbg Firman Allah, bgm alam semesta dicipta, masih menjadi misteri yg dalam. Salah satu hal yg menjadi pertanyaan besar, bagaimana alam semesta yg kita diami ini terbentuk. Meski ada teorinya, namun belum dapat dijawab sepenuhnya oleh para ilmuwan dan peneliti.
Salah satu dari empat teori yg terkenal, mengatakan bahwa, alam semesta ini terjadi sbg akibat suatu “ledakan besar”. Inilah teori yg banyak diterima sampai saat ini (teori big bang). Menurut Abbe Georges Lemaitre (kosmolog Belgia, thn 1927, alam semesta ini berasal dari sesuatu yg super padat dan panas, kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar thn, lalu hingga menjadi alam semesta spt yg sekarang ini.
Firman Allah, dibuka dgn kalimat dinamit ,”Pada mulanya Allah menciptakan” In the beginning God created the heaven and the earth _(Beresit bara Elhohim et hasamayim waet haaresh)_. Inilah kalimat satu2nya di dalam dunia ini yg menentukan dan membuka alam semesta ini diciptakanNya, dan sdh pasti juga, setiap eksistensi plenet2 sampai kpd atom2 yg terkecil sekalipun. Itulah Tuhan, Allah kita, yg menciptakan dari yg tdk ada menjadi ada (creatio ex nihilo).
Tuhan Allah menciptakan alam semesta ini enam hari saja dan segala yg diciptakanNya itu, “sungguh amat baik” dan Dia memberkati hari yg ketujuh krn segala yg telah diiptakanNya itu sempurna adanya.
Tetapi sejenak mari kita ikuti dulu, bgmn para ilmuwan dan lembaga pendidikan di seluruh dunia, mengilmiahkan ttg terjadinya alam semesta ini. “Alam semesta terjadi dgn sendirinya melalui satu “ledakan besar”. Kalau begitu, ttg ledakan yg disepakati oleh para ilmuan itu, berapa besar sebenarnya kedahsyatan ledakan di ruang angkasa waktu itu? Berapa besar ledakan dan pelepasan energi yg dibutuhkan ? Ledakan yg sgt besar itu terjadi dan diperkirakan berasal dari lubang hitam supermasif, yg berjarak sekitar 390 juta tahun cahaya dari Bumi. Dan ledakan itu meninggalkan bekas penyok raksasa di kluster galaksi Ophiuchus. Meskipun, ttg hal ini, telah dicatat pda jurnal ilmiah, The Astrophysical, sekuat apakah ledakan itu sampai dpt menciptakan tata surya, planet2 termasuk bumi dan segala isinya ? Sang Penulis jurnal, Melanie Johnston-Hollitt mengatalan kpd BBC News,” "Saya mencoba menjelaskan ledakan ini ke dalam istilah manusia, tapi sangat sulit".
Coba kita bandingkan dgn suara deru ledakan gunung berapi terbesar yg pernah terjadi, yaitu meletusnya gunung Thera, Yunani (1645-1500 SM) yg menenggelamkan kota Atlantis. Energi ledakannya setara ledakan beberapa ratus bom atom dalam sepersekian detik. Bayangkan pula seramnya suara deru tsunami setinggi 150 kaki yg diakibatkannya, yg telah juga menghancurkan peradaban sekitarnya. Artinya ledakan yg sedahsyat ledakan gunung berapi ataupun tsunami yg sgt besarpun, belum ada secuilnya, dibandingkan ledakan dlm "teori big bang".
Terlepas dari kesemuanya itu, tdk ada ilmuan yg dapat menjelaskan semua teori itu dgn Tuntas. Tetapi syukurlah, Firman Tuhan menjelaskan kpd kita, bahwa Tuhan Allah telah menciptakan segalanya itu “dengan FirmanNya”. Kejadian 1:3 mengajarkan bahwa pada mulanya Tuhan menciptakan “Terang”. (“Berfirmanlah Allah, “Jadilah Terang”, lalu Terang itu jadi.
Tuhan hanya mengatakan dgn FirmanNya, maka jadilah mereka. Nah, kalau proses itu, sbgmana dikatakan para Ilmuan tersebut, melalui ledakan yg amat dahsyat di sana sini dan proses ledakan itu berlangsung dlm waktu yg lama, dapatkah kita membayangkan betapa dahsyatNya Allah kita, yaitu Allah Yahweh yg NamaNya juga disebut sbg *“Jehova Zebaoth” (Tuhan Semesta Alam) atau “Jehova Gibbor” (Tuhan Yg Perkasa) dan pastilah juga Dia, “Jehova Hosenu” (Tuhan Sang Pencipta).*
Manusia harus tahu diri, bahwa Allah kita, adalah Raja Alam Semesta, yang segala ciptaanNya memuliakan Dia yg telah menciptakan segalanya untuk kemuliaanNya.
Sampai 18 kali nama “TUHAN” disebut di dalam Mazmur fasal 29 ini. “Hai penghuni surgawi”, muliakanlah Tuhan! Para tentara malaikat siang malam menyembah dan memuji TUHAN. Tetapi setiap umatNya yg memiliki kehendak dan emosi, bersama para malaikat, juga dipanggil agar menyembah dan memuji Tuhan di sorga.
Apakah ciptaan lainnya spt samudra, gunung, angkasa dan pohon2 dapat menolak memuji Tuhan? Yg jelas pemimpin pujian malaikat (Lucifer) beserta banyak pengikutnya telah menolak untuk memuji dan menyembah Tuhan, krn telah tergoda untuk mengatasi kemuliaan Tuhan. Kitab Wahyu menyaksikan sepertiga para malaikat bergabung mengikuti Lucifer untuk menjadi setan yg melawan Tuhan. Menolak memuliakan Tuhan yg telah mencipta mereka.
Umat di dalam perjanjian lama baru mengenal kemuliaan Allah itu secara samar2, tetapi di dalam Kristus, org Kristen mengenal kemuliaan yg telah dinyatakan Bapa melalui AnakNya, sehingga kita memiliki alamat yg jelas kemana kemuliaan itu hrs dipersembahkan. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yg maha tinggi”, dipersembahkan melalui Kristus yg sdh menyatakan diriNya (Ephipanias). Kemuliaan yg sdh memuncak pda pengorbanan salibNya, yg kepadaNya telah dikaruniakan Nama di atas segala nama.
Permulaan tahun adalah moment yg sgt tepat untuk mewaspadai segala rancangan yg akan kita lakukan agar kita tidak menjadi keterlaluan, yaitu mengurangi bahkan mencuri kemuliaan Tuhan. Apakah kita sdh mengetahui bahwa kemuliaan itu sesungguhnya hanya milik Tuhan ? Tuhan Yesus sendiri mengajarkan di dalam “Doa Bapa Kami” bahwa yg terbesar yaitu “kemuliaan adalah milik Dia, sampai se-lama2nya.
Firman Tuhan terus menyerukan agar para malaikat, dan umat tebusanNya, sungguh mempersembahkan setiap kemuliaan dan kekuatan, hanya bagi Tuhan. Hal ini penting diingat krn banyak orang Kristen yg suka mengurangi dan mencuri kemuliaan Tuhan. Bukankah banyak org, yg atas nama Tuhan…, melakukan kegiatan2 yg sebetulnya hanya untuk memuaskan kekinginannya sendiri ? Saya teringat ada satu syair lagu gerejawi demikian : _“Tuhanku kuakui, kupakai NamaMu, tetapi kubiarkan, diluar rajaku…..”_
Minggu Ephipanias ini, gereja diingatkan, bahwa memuliakan Tuhan hendakNya menjadi tujuan utama dari setiap cita2 dan kerinduan kita, terlebih menjalani kehidupan yang disebut sbg normal baru pda masa pandemic Kovid 19 ini. Jangan sampai org Kristen, menjadikan nama Tuhan, ataupun jargon2 rohani demi memuaskan dirinya dan segala apa yg dipikirkannya. Bukankah itu disebutkan jg didalam Hukum Taurat yg ke-3 itu? Tuhan menghukum org2 yg menyebut NamaNya dgn sia2!
*2.SEMBAHLAH TUHAN BERHIASKAN KEKUDUSAN*
“Kudus” adalah Sifat Allah, Bapa kita. Di dalam doa yg Yesus ajarkan kepda kita, jelas org Kristen tidak memiliki Tuhan yg jauh dan Tuhan yg tdk kita kenal. Dia adalah Tuhan yg dekat, yg kepadaNya kita boleh memanggil Dia, Bapa. Tetapi kita juga diajarkan bahwa Dia hanya dapat dihampiri di dalam kekudusan pula, krn Dia adalah “Kudus”. (band 1 Pet 1:16). Doa Bapa kami dibuka dgnkalimat “Bapa kami yg di sorga, dikuduskanlah NamaMU” Jadi doa itu dimulai dgn “kekudusan dan ditutup dgn “kemuliaan” Tuhan.
Di abad 18, Reginald Heber, seorang pendeta gereja Anglikan mengkompos lagu sebuah lagu pujian terkenal “Holy,Holy,Holy, menggambarkan apa yg dilihat nabi Yesaya, Allah Bertakhta di sorga. Para malaikat terbang berkeliling, Serafim dan Kherubim menyanyikan pujian ini: “Suci, Suci Suci”, pujian kpd Allah Tritunggal. Melodinya menyatakan dgn penuh keindahan dgn notasi yg memuncak meninggikan Tuhan Allah yg Maha Kudus. Begitu kudusnya Allah di hadiratNya sehingga, nabi Yesaya langsung menyadari dirinya yg penuh dosa. “Malaikat Serafim” dgn sepit menyentuhkan bara dari atas mezbah kpd mulut Yesaya agar dia disucikan di hadapan Tuhan Allah.
Firman Tuhan, tdk pernah berubah. Setiap org yg datang menghampiri Dia, di dalam doa dan pujian, haruslah datang didalam kekudusan. Sbgmana Yesaya yg dikuduskan oleh Tuhan dg napI dari mezbahNya, demikianlah kita dikuduskan oleh Kristus yg sdh menyucikan kita dgn DarahNya, dan hidup melakukan FirmanNya.
Efesus 1:4 mengatakan kpd kita bahwa, Tuhanlah yg sdh memilih kita untuk dikuduskan oleh penebusanNya dan menyukai hidup yg dikuduskan, yaitu hidup bagi Tuhan. Sebab itu, hidup yg memuliakan Tuhan adalah hidup yg memelihara kekudusan krn sungguh mengetahui bahwa setiap umat tebusanNya telah dibeli dgn harga ygh mahal.
Menyembah Tuhan, memiliki persyaratan yaitu, “berhiaskan kekudusan”, berkenan bagi Tuhan krn mrk yg datang menyembah Dia telah dikuduskan dan memilikinya. Umat Tuhan yg hendak datang kpdNya, dgn perhiasan kekudusan oleh kasih karunia Yesus Kristus dan setia memelihara kekudusan hidup sbgmana Roma 12:1.
_“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”._
*3. DENGARKANLAH SUARA TUHAN.*
Banyak org yg menyepelekan istilah “mendengar suara Tuhan” Di dalam “agama2” mendengarkan suara Tuhan mungkin aneh, bahkan, istilah “telah mendengar suara Tuhan, mungkin dipertanyakan. Bahkan mungkin di dalam agama Kristen sendiri pun banyak org yg alergi, bila ada org yg berani mengaku telah mendengar suara Tuhan. Tetapi di dalam Alkitab sering disebutkan umat Tuhan dapat mendengar suaraNya. Murid2 Tuhan Yesus secara muka dgn muka mendengarkan “SuaraNya”, suara Tuhan kita. Tetapi para rasul dna juga banyak orang Kristen telah mendengar suara Tuhan atau Suara Roh Kudus di hatiNya. Didalam lagu rohani dan pujian Kristen banyak lagu yg dgn judul “Suara Yesus kudengar”; “Kudengar Yesus Memanggil”, atau juga “Manis lembut Tuhan Yesus memanggil”.
Sungguh berbahagia, org Kristen mendengar suara Tuhan Yesus yg lemah lembut, di dalam hatiNya, oleh kuasa Roh Kudus. Suara Allah yg mencipta alam semesta yg menurut pemikiran ilmiah itu, harus dgn suara ledakan dahsyat dgn energi yg tdk terhingga itu, di dalam manusia Kristus, kita dapat mendengar sapaanNya yg lemah lembut.
Jika anda memang mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, tidakkah anda tergugah dgn perkataanNya ? *“domba2Ku mendengar suaraKu”.*
_*“Domba2Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mrk mengikut Aku (Yoh 10:27)*_
Sebagai pengajar musik paduan suara gerejawi, ketika memimpin pujian, saya harus peka trhdp setiap suara yg dipadukan agar baik suara2 vokal dan instrument musik dapat berpadu secara harmonis dan indah. Dalam lagu yg dimainkan tdk boleh satupun ada suara yg menonjol kecuali melodi diperlukan untuk mengekspresikan Firman atau puji2an dan doa2 di dalam lagu yg dinyanyikan bersama.
Dlm kepekaan mengenali suara, memang otak manusia telah diperlengkapi dgn satu sistem pengaktipan retikuler di otak kita agar pendengaran dpt dilatih fokusnya mendengar sesuatu yg khusus. Jadi mendengar tdklah mudah juga. Itu sebabnya, lebih baik banyak mendengar drpda terlalu banyak bicara. Dgn sistem (semacam saklar) tsb otak kita dapat mendeteksi jika pesan penting yg hrs kita terima. Sistem pendengaran spt ini menjelaskan, mengapa seseorang yg pekerja di pabrik2 yg bising tetap dapat tidur nyenyak tetapi dapat segera terbangun bila terjadi satu suara aneh yg mendatangkan bahaya.
Mazmur 29 ini adalah himne yg luar biasa yg mengajak memuji Tuhan Pencipta semesta yg sungguh berdaulat atas segala sesuatu. Sampai 7 kali frase “Suara Tuhan” disebutkan dalam Mazmur fasal 29, yg membuktikan betapa suara Tuhan pasti melaksanakan setiap kehendak Allah yg penuh dgn kuasaNya. Segala sesuatu yg ada dan diciptaNya, bukan saja mendengar tetapi juga mentaati setiap suara Tuhan. Suara Tuhan yg berkuasa itu disebutkan ber-kali2, mengkontraskan Allah Israel dgn dewa2 Baal, bahwa hanya Tuhan saja pencipta alam semesta, penguasa atas badai dan segala ciptaan, bukan dewa Baal yg disembah bangsa2 yg tdk mengenal Tuhan yg benar.
Suara Tuhan mengguntur di atas air yg besar. Raja Daud menggambarkan Suara Tuhan bagaikan badai petir yg mengguntur di atas permukaan air yg besar. Ini mengingatkan kita akan Penciptaan, ketika bumi masih kosong, Roh Tuhan me-layang2 di atas permukaan air samudra raya. Ayub 37:1-5 juga mempersonifikasikan suara Tuhan bergemuruh keluar dari mulut Tuhan. Ya, Tuhan berulang kali memakai kekuatan dan kemegahan alam ciptaanNya untuk membuat kita berpikir tentang betapa dahsyat dan luar biasaNya kuasaNya. Perhatikanlah, bagaimana dahulu, Israel di gunung Sinai menyaksikan kuasa Allah, setelah Musa menerima Hukum Taurat dan turun dari gunung Sinai. Bangsa Israel gentar akan kuasa Allah Yahweh.
“Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dgn kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dgn kami, nanti kami mati." Tetapi Musa berkata kpd bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dgn maksud untuk mencoba kamu dan dgn maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jgn berbuat dosa." Adapun bangsa itu berdiri jauh2, tetapi Musa pergi mendekati embun yg kelam di mana Allah ada. (Kel 20:19-21)
Mazmur 29: 4, “Suara Tuhan itu penuh kekuatan dan penuh semarak (penuh keagungan). Suara Tuhan yg mengguntur dan bergemuruh lagi2 hendak menunjukkan kpd kita betapa besar kekuatan kuasaNya atas umatNya yg memasrahkan seluruh hidup mrk kpd pemeliharaan TanganNya.
Mazmur 29: 5, menjelaskan bahwa Suara Tuhan tidak hanya kuat, tetapi juga dapat mematahkan bahkan menumbangkan pohon aras Libanon. Mengapa ayat ini menggunakan “menumbangkan pohon aras libanon”? Pohon aras Libanon, sangat besar yg tingginya dapat mencapai 40 meter dgn diameter yg sgt besar, dapat mencapai umur ratusan tahun. Kayunya sangat kuat dan berbau harum sehingga Salomo menggunakannya untuk pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Tetapi pohon aras yg besar dan kuat dapat hancur ber-keping2 oleh suara Tuhan.
Bahkan Tuhan dapat membuat pegunungan yg besar spt gunung Libanon dan gunung Siryon, yg tinggi menjulang sampai 10.000 kaki di atas permukaan laut, me-lompat2 bagaikan anak lembu atau anak banteng (ayat 6). Pun selanjutnya pada ayat 7 dikatakan’ “Suara Tuhan menyemburkan api”. Nah, kerap digunakan untuk menggambarkan tindakan penghakiman Tuhan. Sodom dan Gomora dihukum Tuhan dgn hujan api dan belerang. Tuhan Yesus sendiri menyebutkan neraka, adalah tempat hukuman org berdosa yg apinya abadi, menyala tanpa berhenti. Dan, Ibrani 12:29 mengatakan, “Karena Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Iblis dan para malaikatnya akan dilemparkan ke dalam lautan api. Suara Tuhan yg menegaskan kuasa penghakiman Allah itu hendak menyadarkan manusia betapa besarnya kekuatan suara Tuhan itu.
Selanjutnya, “Suara Tuhan, tidak hanya mengguncang pegunungan dan pohon aras besar di Libanon, tetapi (ayat 9) juga padang gurun menjadi gemetar. Bayangkan hamparan dataran padang gurun yg luas dan hening, panas terik di siang hari, dingin sekali di malam hari, juga gemetar mendengar suara Tuhan. Bahkan “Suara Tuhan” yg mengguntur itu juga juga membuat segala hewan berkembang biak di bumi yg telah diciptakan Tuhan, rimba raya taat akan pemeliharaanNya. Dan pada bagian terakhir dikatakan, umatNya memuliakan NamaNya di Bait Allah. Padahal di zaman raja Daud, secara fisik, Bait Allah belum didirikan. Salomo, yg mendirikannya kemudian. Sekali lagi semuanya menegaskan kpd kita, bahwa, segala sesuatu adalah milikNya dan _“Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kakiKu (band Yes 66: 1)._
Mazmur 29 ini menolong kita untuk memahami dgn benar siapa Allah (Pencipta), dan siapa kita yg hanyalah ciptaan. Dia di “langit” dan kita di bumi. Dan SuaraNya ber-ulang2 menegaskan agar umjatNya sungguh menyembah, menghormati dan mengagungkan Dia, krn Dia adalah Allah yg mencari mrk yg gemetar thdp Dia. Dia Allah Yg Perkasa. Dia Kristus, Firman yg telah menjadi manusia dan tinggal bersama kita. Segalanya hrs menyembah Dia,
_“Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Fil2:10)”_
Suara Tuhan (Firman Allah) memiliki otoritas yg sgt besar sehingga tidak ada mahluk yg dapat menolak perkataanNya. Tetapi sungguh kita harus berterima kasih, bersyukur dan bersandar kepadaNya, karena Dia Allah yg dahsyat itu telah menyatakan DiriNya sbg Allah yg mengasihi kita dan Allah yg lemah lembut (band mat 11:29) di dlm Tuhan Yesus Kristus.
*4. DIA BERTAKHTA SELAMANYA*
TUHAN kita adalah “Raja yang bertakhta selamanya”. Mungkin org Kristen penting diingatkan dan disegarkan akan hal ini. Oleh kasihNya yg besar, Dia rela datang ke dalam dunia, lahir menjadi manusia dan menderita, sehingga ini mungkin membuat kita kerap lupa, bahwa Dia adalah Allah Yg Maha Tinggi, Allah Yang Perkasa, dan akan menghakimi setiap kita. Karena itu setiap org diingatkan, untuk memuliakan Sang Raja yg kekal itu.
Ketika "The Messiah" dari GF. Handel pertama kali dipertunjukkan di London, 23 Maret 1743, saat itu raja Inggris hadir di antara banyak penonton. Lalu ketika keagungan Tuhan dinyanyikan dgn agung oleh musik dgn syair yg megah dari lagu “Hallelujah Chorus, "Tuhan Raja di atas segala raja, memerintah, abadi kuasaNya”, raja Inggris dan semua yg hadir sangat tersentuh, mereka lalu bangkit berdiri untuk menunjukkan rasa hormat dan sembah kpd Kristus, Penguasa Alam Semesta.
Begitulah! Tuhan Allah di TakhtaNya, layak dipuji dan disembah. Sbg Allah yg berkuasa, Dia bukan saja menyatakan kasihNya ttp juga keadilan penghakiman. Bukan saja Dia memberkati setiap org yg menyembah dan mentaati SuaraNya, FirmanNya, tetapi dia juga menghukum dgn adil setiap org yg ber-main2 dan memandang rendah kpd FirmaNya, dan kpd mrk yg menolak FirmanNya yg telah datang ke dalam dunia menjadi manusia. Inilah karakter Tuhan yang sering diabaikan, diamana Dia memerintah sbg Raja yg menilai setiap tindakan kita. Kitab Ibrani mengatakan demikian :
_“Ngeri benar kalau jatuh ke tangan Allah yg hidup”. (Ibr 10:31)._
Tuhan Allah ditinggikan oleh segala ciptaanNya krn untuk memuliakan Tuhan saja mereka telah diciptakan. Penolakan untuk memuliakan dan mendengar serta tat kpd SuaraNya, hanya akan mendatangkan kerugian bagi ciptaan itu sendiri. Di dalam pemeliharaan dan penghakimanNya yg adil itu, Dia melihat dan memberkati umatNya dgn damai sejahteraNya. Hal ini benar, krn Dia yg menciptakan kita, maka kita memerlukan Dia, satu2nya yg asli yg dapat mengisi setiap kekosongan hati agar manusia mendapatkan damai sejahterta Tuhan. Tdk ada org yg bisa benar2 tenang jiwanya sampai kita dapat memandang Tuhan sebagai penolong kita. Sebagaimana pengakuan Raja Daud, “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan Aku” (Maz 23:1) Mengapa ? karena ia menyadari sepenuhnya bahwa kekuatan TUHAN lebih besar dari badai apapun yang mungkin dihadapi di dalam hidup ini. Firman Tuhan menyadarkan kita, hanya Tuhan Allah yg berkuasa, yg mengatasi segala badai kehidupan, yg sanggup menolong kita di tengah badai di dalam dunia sekarang ini.
Karena itu, menjalani tahun 2021, ditengah badai pandemi Corona yg melanda dunia, Firman Tuhan mengajarkan kita, tetaplah menyembah dan menyanyikan pujian bg Tuhan krn Dia adalah Allah yg sanggup menolong kita melewati badai yg besar sekalipun. *Amin !*๐
๐ทSalam dan doa,
_kel. ev.rl.toruan/ev.m.br.P1000, depok_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar