CAHAYA PENGHARAPAN
Ratapan 3:22-23 , 17 Mei 2023
Tak lama setelah kehancuran Yerusalem Tahun 586 SM, Nabi Yeremia menulis kitab berisi ratapan, yang kita kenal sebagai Ratapan. Bertahun-tahun, Yeremia telah memperingatkan penduduk di kerajaan Israel Selatan untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Akhirnya, Babilonia mengalahkan kerajaan itu dan menawan umatNya.
Dengan hati yang hancur, Yeremia menangisi semua yang terjadi. Tetapi di tengah kesedihannya, muncullah secercah cahaya pengharapan. Yeremia ingat akan kemurahan dan kesetiaan Allah. Ia terhibur oleh pemahaman bahwa Allah akan kembali menunjukkan belas kasihan kepada umatNya. Sejarah mengungkapkan fakta ini. Ketika genap waktunya, bangsa Persia mengalahkan Kerajaan Babel, dan Raja Cyrus membebaskan bangsa Yehuda untuk kembali ke negeri mereka.
Saat ini ada banyak orang di sekitar kita yang mengabaikan peringatan Allah. Dosa dan kejahatan terjadi dimana-mana. Walaupun kita meratap seperti Yeremia, kita juga dapat berharap di dalam Allah. Seperti Yeremia, jika kita tekun berdoa dan menantikan Tuhan, Dia akan menunjukkan belas kasihan dan anugerah yang menyelamatkan.
Doa : Tuhan, kami memohon anugerahMu bagi mereka yang kami kasihi yang belum mengenal Engkau. Kami berseru kepadaMu untuk bekerja di dalam hidup mereka dan memberi keselamatan kepada mereka. Amin
Pokok Pikiran : Mengingat kemurahan dan kesetiaan Tuhan, memberi kita pengharapan
Doa Syafaat : Seseorang yang mengabaikan peringatan Tuhan
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaanMu (Rat 3:22-23)”
Roro Menuju Batam (Kunjungan Nhkbp ke Mahanen) |
NICE READING :)
BalasHapus