BERSYUKUR SAAT KECOPETAN
Efesus 5:15-21 , 20 Desember 2023
Matthew Henry, penelaah Alkitab dan penulis buku klasik, Commentary on That Whole Bible, suatu hari mengalami kejadian naas. Beberapa pencopet menyerangnya dan merampas dompetnya. Lalu ia menulis kata-kata berikut di dalam buku hariannya : “Saya bersyukur karena : pertama, saya tidak pernah kecopetan sebelumnya; kedua, meskipun mereka mengambil dompet saya, mereka tidak mengambil nyawa saya; ketiga, meskipun mereka mengambil semua uang di dompet saya, jumlahnya tidak banyak; keempat, saya orang yang kecopetan, bukan saya yang mencopet.”
Rasul Paulus mendorong kita untuk mengucap syukur senantiasa dan atas segala sesuatu. Itu berarti kita perlu mengucap syukur di sepanjang hidup kita dan untuk apa saja yang kita alami. Kita bukan hanya mengucap syukur atas berkat rohani dan kehidupan kekal yang Tuhan anugerahkan, melainkan juga atas pemeliharaanNya hari demi hari. Bukan hanya atas keadaan baik yang kita alami, melainkan juga atas penderitaan yang diizinkanNya terjadi untuk membentuk karakter kita. Dan, bukan hanya atas apa yang terjadi pada kita, melainkan juga atas kemurahan Tuhan pada orang lain.
Ketika keadaan buruk menimpa kita, seperti dialami Matthew Henry, kita mungkin merasa sulit untuk mengucap syukur. Alih-alih menggerutu dan bersungut-sungut, kita dapat belajar melihat sisi cerah dari setiap keadaan, bahkan dari suatu pengalaman buruk. Kita mengucap syukur karena ditengah masalah itu Tuhan justru memberi kita kekuatan untuk menghadapinya dan menggunakan masalah itu demi meneguhkan karakter kita. (ARS)
“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita (Efesus 5:20)”
Ucapan syukur bukan hanya kebajikan yang paling agung melainkan juga sumber dari seluruh kebajikan lain (Cicero)
Ketika keadaan buruk menimpa kita, seperti dialami Matthew Henry, kita mungkin merasa sulit untuk mengucap syukur.
BalasHapus“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita (Efesus 5:20)”
BalasHapus