H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 22 Agustus 2024

Renungan Panggilan Kerajaan

 

 PANGGILAN KERAJAAN

Ezra 3-5 , 22 Agustus 2024

Ketika seorang atlet akan bertanding, maka biasanya atlet tersebut akan melakukan berbagai macam proses dan persiapan, baik secara fisik maupun secara mental menjelang waktu pertandingannya. Berbagai kegiatan latihan fisik, strategi bertanding sampai kepada masalah gizi makanan yang dikonsumsi semuanya diatur sedemikian rupa. Semua proses tersebut harus dilewati oleh sang atlet dengan tujuan agar atlet tersebut dapat mengeluarkan performa yang paling maksimal yang dia bisa lakukan dan berhasil menjadi juara.

Serupa dengan cerita atlet tersebut, ayat firman Tuhan dalam Yesaya hari ini menjelaskan bagaimana proses yang dialami oleh seorang nabi, yaitu nabi Yesaya. Yesaya adalah seorang nabi besar dalam Perjanjian Lama. Yesaya hidup ketika raja Uzia akan wafat. Ketika Yesaya mendapat panggilan Allah maka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh Yesaya. H.L.Senduk menjelaskan setidaknya ada 4 tahap proses yang dialami Yesaya.

Pertama, Yesaya mengakui segala dosa dan kesalahannya. Yesaya sadar bahwa ia adalah seorang yang najis bibir (Yesaya 6:5). Kesadaran terhadap posisi diri sendiri adalah dasar pertama dalam panggilan Tuhan. Kejujuran seperti ini membutuhkan kerendahan hati dari seseorang. Hati yang seperti inilah yang mendapat perkenanan Tuhan.

Kedua, Yesaya disucikan. Pada Yesaya 6:7 dikatakan Serafim datang dan menyentuhkan bara api ke mulut Yesaya. Dengan ini kesalahan Yesaya dihapus dan dosanya diampuni. Ini adalah gambaran kita yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita harus yakin bahwa dosa-dosa kita semua telah dihapuskan oleh darah Tuhan Yesus yang tercurah. Oleh karena kita adalah orang-orang yang sudah disucikan, maka kita dapat dengan leluasa datang kehadirat Bapa.

Ketiga, Yesaya menyerahkan diri kepada Tuhan untuk melayaniNya (Yesaya 6:8). Karena Yesaya merasa berterima kasih kepada Tuhan, maka ia menyerahkan diri untuk melayaniNya. Hal yang sama berlaku atas kita di zaman ini. Kita yang telah diselamatkan patut bersyukur dan berterima kasih karena telah diluputkan dari hukuman kekal. Dengan hati yang penuh ucapan syukur kita memberi diri untuk Tuhan pakai sebagai alat untuk memuliakan namaNya. Kita harus sadar, Tuhan bisa memakai apa saja untuk menjalankan rencanaNya, namun sebagai bentuk ucapan syukur kita kepada Tuhan, marilah kita memberi diri kita untuk Dia pakai.

Keempat, Yesaya diutus. Setelah Tuhan melihat Yesaya telah memenuhi persyaratan sebagai hamba Tuhan, maka Tuhan mengutus Yesaya kepada bangsa Israel (Yesaya 6:9). Sama halnya dengan Yesaya, ini adalah gambaran perjalanan rohani kita sebagai warga Kerajaan Sorga. Setelah kita resmi menjadi warga Kerajaan, tentunya kita diutus oleh Raja kita sebagai perwakilan Kerajaan Sorga yang ada di bumi. Kita diutus Tuhan untuk mengambil kembali apa yang telah dicuri iblis. Mari kita nyatakan Kerajaan Sorga di bumi di bidang kita masing-masing. (SS)

 

Questions :

1. Apakah Anda sudah meresponi panggilan Allah secara pribadi ?

2. Apakah ada pesan Tuhan yang harus Anda sampaikan kepada seseorang ?

 

Values :

Salah satu tanda kita berterima kasih kepada Sang Raja adalah dengan memberi diri dipakai olehNya.

 

“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata : “Siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku ?” Maka sahutku : “Ini aku, utuslah aku !” (Yesaya 6:8).

 

Kerajaan Allah adalah kasih Allah yang terwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari.







Be Amazing Grace Everywhere !


2 komentar:

  1. “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata : “Siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku ?” Maka sahutku : “Ini aku, utuslah aku !” (Yesaya 6:8).

    BalasHapus
  2. Salah satu tanda kita berterima kasih kepada Sang Raja adalah dengan memberi diri dipakai olehNya.

    BalasHapus