*Lose heart?*
[Tawar Hati?]
*2 Korintus 4:16,* _"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari"._
Dari beberapa penyebab tawar hati, dimana salah satu hal penyebabnya adalah kesulitan. Biasanya adanya kesulitan berlimpah dalam hidup; baik dalam hubungan, pekerjaan, kesehatan, maupun pada kegiatan sehari-hari. Tetapi orang Kristen tidak terbebas dari kesulitan-kesulitan tersebut; bahkan, barangkali ada mengalami lebih dari yang seharusnya dilami. Pada ayat sebelumnya dalam pasal yang sama, Paulus menggambarkan beberapa masalah yang dia dan orang lain hadapi sebagai "bejana tanah liat" di dunia ini (2 Korintus 4:7). Pada saat kesulitan muncul, kesulitan tersebut mungkin tampak monumental, dan memiliki kemampuan untuk "melumpuhkan" seseorang. Namun, orang percaya memiliki pengharapan bahwa penderitaan terburuk yang dialami di dunia ini hanyalah _"penderitaan ringan yang sekarang ini (sementara),"_ bila dibandingkan dengan kemuliaan kekekalan di Surga. Diibaratkan kehidupan di dunia ini hanyalah uap (Yakobus 4:14), namun kehidupan kekal kita di dalam kemuliaan, yang tidak kelihatan, akan membuat penderitaan tersebut sepadan dengan semuanya. Bahkan, kesusahan yang kita alami saat ini akan menghasilkan keuntungan yang kekal bagi kita, _"Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami"_ (2 Korintus 4:17).
Adanya Roh Kudus yang hidup di dalam diri orang percaya merupakan Roh yang sama yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati, dan Dia meyakinkan kita bahwa kita pun akan dibangkitkan dari antara orang mati (2 Korintus 4:14). Jadi kebenaran ini memungkinkan kita untuk memiliki perspektif yang kekal pada saat kita diijinkan mengalami kesulitan. Dari Roma 5:3-5, Paulus mengingatkan kita bahwa kita dapat _"bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita"._ Jadi pada saat kita mempercayai Tuhan melalui penderitaan kita, kita mengijinkan Dia untuk membentuk iman maupun karakter kita.Bahkan ketika kita tidak sepenuhnya mengerti mengapa kita mengalami kesulitan, maka orang percaya memiliki pengharapan bahwa penderitaan bukanlah tanpa tujuan. Melalui penderitaan yang ringan dan sesaat, kita bisa memilih untuk mendekat kepada Tuhan dan bahkan bertumbuh melalui kesulitan, dengan penuh harapan bahwa masalah kita akan mengembangkan karakter dan iman kita. Perlu kita ingat bahwa dunia ini bukanlah rumah terakhir, dan ada sesuatu yang lebih baik yang akan datang, yakni _"kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami"_ (2 Korintus 4:17).
Ketika kita mengalami masa-masa sulit, marilah kita "tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal" (2 Korintus 4:18). Marilah kita memilih untuk berjalan dengan iman dan mendekat kepada Tuhan, yang adalah "tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti" (Mazmur 46:2). Berdasarkan konteksnya, Rasul Paulus mengingatkan Jemaat Korintus yang sedang menghadapi kesulitan, cobaan dan penderitaan. Rasul Paulus menyatakan _“jangan tawar hati"._ Sementara Rasul Paulus menyatakan sikap hidupnya dan juga imannya kepada Allah bahwa, ia tidak tawar hati sekalipun manusia lahiriah, tubuh, atau badan semakin merosot, tidak kuat lagi. Namun batiniahnya, hati yang paling dalam, iman yang penuh kepasrahan, sehari lewat sehari diperbaharui menjadi semakin kuat, tangguh, dan luar biasa Rasul Paulus. Maka jikalau kita merespon hidup seperti ini, maka dengan demikian kita semua anak-anak TUHAN akan memiliki ketenangan, bahkan kemenangan dalam menghadapi segala kesulitan dan tantangan, penderitaan kehidupan. Sebab di zaman sekarang inipun, ancaman penderitaan belum pernah jedah; baik berbagai penyakit yang mengancam hidup kita, ada bencana alam, ada krisis ekonomi global yang menakutkan, panasnya politik dalam dan luar negeri dan lain sebagainya. Kiranya Tuhan Yesus menolong, menyertai, melindungi menguatkan, menuntun hidup kita dalam kemenangan. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Firman Tuhan mengatakan bahwa kekuatan kita berasal dari Tuhan Allah dan Roh Kudus yang berdiam di dalam diri kita"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
2 Korintus 4:16,* _"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
BalasHapus