*Words as an Expression of the Heart*
[Perkataan Sebagai Luapan Hati]
*Lukas 6:45,* _"Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya"._
Secara ringkas, ayat diatas berarti bahwa, apa yang diucapkan seseorang berasal dari apa yang ada di dalam hatinya. Berarti, hati yang baik akan menghasilkan perkataan yang baik, pikiran yang baik, tindakan yang baik, dan segala hal yang baik lainnya. Namun sebaliknya, hati yang jahat akan menghasilkan perkataan yang jahat, pikiran yang jahat, tindakan yang jahat, dan segala hal yang jahat lainnya. Biasanya dalam menghilangkan bau busuk dari perkataan yang diucapkan mulut seseorang harus dimulai dengan pembaruan hati, sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Dimana Yesus menyatakan bahwa, sama seperti orang mengenali jenis pohon dari buahnya (Lukas 6:43-44), dan perkataan seseorang akan dapat menunjukkan dengan jelas apakah hatinya selaras dengan Dia atau kehendak-kehendak-Nya. Buah melambangkan perkataan seseorang, karena _“yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya”_ (ay.45). Kristus sendiri menegaskan bahwa apabila kita sungguh-sungguh ingin mengubah apa yang keluar dari mulut, maka pertama-tama hati kitalah yang harus diubahkan melalui pertolongan-Nya. Demikian juga janji yang diucapkan saja tidak mungkin dapat mengekang ucapan kasar yang keluar dari hati yang belum diubahkan. Seseorang hanya dapat membuang kata-kata kotor dengan terlebih dahulu percaya kepada Yesus (1 Korintus 12:3), dan kemudian mengundang Roh Kudus untuk memenuhinya (Efesus 5:18).
Roh Kudus yang akan bekerja di dalam diri seseorang untuk mengilhami serta menolongnya agar senantiasa tekun menaikkan syukur kepada Allah (ay.20) dan mengucapkan perkataan yang membangun, juga menguatkan orang lain (4:15,29; Kolose 4:6). Maka hal-hal yang positif dari lidah adalah jika lidah mengucapkan kebenaran, menyampaikan firman Tuhan dengan kuasa, membangun harapan dalam hidup kita dan harapan bagi orang lain. Sehingga lidah yang positif merupakan lidah yang penuh penghargaan, ketika ucapan penuh dengan penghargaan, maka dimanapun Tuhan tempatkan kita, hidup selayaknya berdampak serta nama Tuhan yang dipermuliakan. Sekali lagi ingatlah, perkataan merupakan lupa hati. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Berbicaralah dengan kasih, sebab dengan itu kamu menjadi saksi-Nya"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
"Berbicaralah dengan kasih, sebab dengan itu kamu menjadi saksi-Nya".
BalasHapus*Lukas 6:45,* _"Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya".
BalasHapus