UTAMAKAN KELUARGA
Matius 15:1-20 , 14 Maret 2025
Suatu ketika saya berkesempatan bermain di wahana air di daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, tanpa sengaja saya melihat tato unik di tengkuk seorang pria tamu asing berupa tulisan yang berbunyi “Family First”, yang maksudnya berarti “utamakan keluarga”, keluarga yang pertama - familia prima; suatu gagasan yang penuh tanggung jawab yang mengutamakan keluarga terlebih dahulu, karena tampaknya banyak orang lebih sibuk mengurusi hal-hal yang sebenarnya bukan kewajiban atau ranah tugasnya, alias “kepo”, namun lupa dengan tanggung jawab utamanya. Firman Tuhan pun sudah mengajarkan mengurus persoalan-persoalan sendiri agar hidup tenang dan terhormat (1 Tesalonika 4:11). Dalam konotasi negatif, mengutamakan keluarga di dunia kerja bisa diartikan suatu bentuk nepotisme, yakni mendahulukan keluarga atau kenalan untuk memperoleh jabatan atau fasilitas tertentu; hal ini mirip kisah ibu anak-anak Zebedeus - Yakobus dan Yohanes, yang meminta kedua anaknya boleh duduk di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus di dalam KerajaanNya (Matius 20:21).
Jika ayat bacaan hari ini dibandingkan dengan surat Yakobus 2:1 yang memerintahkan orang percaya agar tidak mengamalkan imannya dengan memandang muka, maka kedua ayat tersebut terlihat kontradiktif. Ayat dalam Galatia 6:10 menekankan berbuat baik terutama kepada kelompok tertentu, sementara Yakobus melarang favoritisme, namun keduanya akan saling melengkap ketika dipahami sesuai konteksnya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Galatia mengajak orang percaya mengasihi dan melayani semua orang dengan mengutamakan kebutuhan kawan seiman karena ikatan kekeluargaan dalam tubuh Kristus sebagai bentuk saling bertanggungjawab. Sementara Yakobus melarang memperlakukan orang berbeda menurut kekayaan, jabatan atau status sosialnya, karena hal ini bertentangan dengan sifat Allah yang tidak memandang muka.
Selanjutnya, surat Rasul Paulus kepada jemaat Galatia merefleksikan kewajiban orang percaya memperhatikan keluarga seimannya terlebih dahulu tanpa mengabaikan yang lain; sementara Yakobus melarang favoritisme atau diskriminasi yang berakar dari prasangka dan kepentingan diri sendiri. Karena itu dalam musim semi saat orang percaya membersihkan dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan, kita perlu merefleksikan karakterNya memancarkan kasih bagi semua orang dan melakukan perbuatan baik pada sesama. (YL)
Questions :
1. Apakah pemahaman warga Kerajaan tentang makna “utamakan keluarga” ?
2. Dalam konteks apa “mengutamakan keluarga” dan “tidak memandang muka” dikatakan tidak kontradiktif ?
Values :
Orang percaya perlu memperhatikan kebutuhan anggota tubuh Kristus, agar masing-masing berfungsi dengan baik menjelang kedatanganNya.
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Galatia 6:10)”
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (Efesus 2:19).
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Galatia 6:10)”
BalasHapusDemikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (Efesus 2:19).
BalasHapus