Kelulusan Membuahkan Keberhasilan.......
SINOPSIS : Aku merupakan anak pertama
dalam keluargaku dan memiliki ayah dan 4 adik yakni secara berurutan yang
paling besar lin, tet, do, dan ti, mamaku telah lama meninggal. Ayahku adalah
seorang pegawai kehutanan, semua pekerjaan dikerjakan ayah kami untuk mencukupi
nafkah kami dan juga kebutuhan sekolah misalnya berladang dan beternak. Dan juga
aku memiliki dua sahabat, yakni Aku, hana dan sus adalah sahabat sejoli di SMA
kami. Kami adalah siswa yang telah lulus SMA dan calon mahasiswa di salah satu
perguruan tinggi negeri. Keinginan kami ini membuat kami harus mengisi ilmu,
bersaing membahas soal-soal SNMPTN, tapi ada jalur lain untuk mencapai PTN
tersebut yakni UMB (Ujian Masuk Bersama), yang menjadi permasalahan adalah
jalur UMB memiliki waktu ujian yang cepat, sehingga persiapan kami masih
kurang. Aku menjadi ragu untuk mengikuti testnya. Masih adakah peluang harapan
di SNMPTN ?, Akankah kami mendapatkan satu kursi PTN di negeri ini dengan jalur
berbeda? . Dengan kata lain L.U.L.U.S ada di tangan kami atau ada harapan lain
untuk kami bertiga…
MENGAWALI AWAL UNTUK MENCAPAI HASIL
Inilah awalku…
Menginjakkan kota Medan..
Melalui setiap jalan, untuk mencari pengalaman
Uh.. terik panas membuat keringatku mengucur deras
Inilah awalku..
Memulai kuliah di Perguruan Tinggi Negeri
Mencari jejak untuk berprestasi
Walau aku ketakutan melalui kegagalan
Inilah awalku….
Mengenal semua yang tak kuketahui
Menambah wawasanku
yang kurang luas
Menggapai cita-citaku…
agar…
Tercapai keberhasilanku
Dan inilah awalku…
Agar aku menyadari
Apa itu hasil ??
Perkenalkan, namaku len. Aku adalah
seorang siswa yang telah lulus SMA dan akan menjadi calon mahasiswa di salah
satu perguruan tinggi negeri yang kudambakan, tentunya perguruan tinggi
tersebut akan menjadi saranaku dalam mencapai cita-citaku. Aku merupakan anak
pertama dalam keluargaku dan memiliki ayah dan 4 adik yakni secara berurutan
yang paling besar lin, tet, do, dan ti, mamaku telah lama meninggal karena
kanker rahim. Walaupun keluarga kami kurang lengkap karena mama telah tiada,
ayahku tetap semangat dalam menyekolahkan kami berlima. Ayahku adalah seorang
pegawai kehutanan, apa saja dikerjakan ayahku untuk mencukupi nafkah kami dan
juga kebutuhan sekolah misalnya berladang, beternak ayam, bebek, dan mengambil
sayur kopekan (sayur yang dibuang-buang karena tidak laku atau busuk) di pajak,
semua sayuran tersebut akan menjadi pakan ternak kami, biasanya ayah mengambil
sayur kopekan jam 2 pagi. Dan sekarang aku akan menceritakan kisahku dalam
mencapai perguruan tinggi negeri yang kudambakan.
Tit…tit…tit…
(bunyi jam weker di kamarku)
Kulalui minggu pagi ini dengan membangunkan adekku,tet, lebih cepat !
kira-kira jam 05:30 wib, tapi kami semua lupa bangunin ayah untuk ke pajak
seperti biasanya, ayah selalu pergi ke pajak untuk mengambil sayur kopekan di
pajak, jadi ayah marah ! tapi sebentar
kok !
“Maafkan kami ayah, kami ketiduran dan tidak mendengar suara weker jam..!”
kata do tiba-tiba datang mendekati ayah. Dia dengan manjanya duduk di pangkuan
ayah. Sepertinya ayah tetap berpikir apakah pergi saja walaupun udah agak
terang atau tidak ?.
Sesudah itu, aku dan ayah berangkat
ke Raja Taxi. Hari ini tepatnya jam 10:00 wib, kami diberangkatkan dengan mobil
Raja Taxi , ada 8 orang anak bimbingan medika (syukurlah muat). Di sepanjang
perjalanan aku jadi ingat olimpiade kimia . kami ada 5 dari sekolah diutus menjadi perwakilan
siswa untuk lomba olimpiade kimia antar siswa SMA Se-Sumatera utara. Oh.. di
dalam mobil aku merasa mual sekali, uh…panas lagi. Sesampai di medan, ternyata kos
kami dekat kos Lusi (teman satu sekolah kami di SMA). Syukurlah, lusi datang
pada kami dan mengangkat barang-barang kami (berat sekali), dia lebih dulu
datang karena dia sudah dapat duluan kosnya. Sesampai di kos ternyata pemilik
kosnya adalah orang India. Aku dan temanku (hana) satu kos, ruangannya lumayan
besar, sepertinya ukuran 3x4 m2.Ibu kosnya ramah Setelah meletakkan
tas dan menata rapi barang, kami naik ke atas loteng, dan menikmati pemandangan
dari atas, sungguh sangat mengesankan kota ini, tapi sebenarnya aku merasakan
kesepian karena aku pisah dengan adek-adekku. Setelah itu, aku terkejut
ternyata adekku menelepon untuk menanyakan alamatku karena sinyal kurang bagus,
aku meng-sms kembali.
Malam telah tiba, seperti biasa aku
melihat bulan di malam hari, apabila tidak ada maka aku melihat bintang-bintang
di langit yang luas..tersebar tidak merata , bahkan bintangnya muncul
satu-satu. Sambil melihat bulan, biasanya aku akan bercerita dan mencurahkan
segala isi hatiku, mungkin bulan adalah sahabat yang baik meski bulan tidak
menjawab pertanyaan-pertanyaan anehku..aku hanya melihat sinarnya yang indah
dan apabila dia mulai ditutupi awan maka aku harus segera kembali dalam kamarku
dan tidur. Kulihat hana sudah tidur duluan. Dia sepertinya capai sekali mungkin
karena mengangkat barang-barangnya, bayangkan saja dia membawa peralatan dapur
yakni termos, cangkir, piring dan buku-buku SNMPTN (buku soal). Sedangkan aku
hanya membawa perlengkapan pakaian, peralatan tulis dan buku-buku soal,
hm..memang hana memiliki kakak yang sangat baik sehingga peralatanpun harus dibawa
ke medan. Besok adalah hari pertama aku les di kota metropolitan ini. Baru
kurasakan ternyata kota Medan itu panas sekali dan padat, ini terbukti dari
kemacetan yang terjadi di jalan-jalan besar.
“ Anak medan..anak medan..anak medan do au
kawan “
Kuawali hari-hariku mulai bangun jam 05:00 pagi. Berdoa lalu kembali
membahas soal dan selesai jam 07:00 pagi. Tidak ada yang kukenal di kota Medan ini. Uh…panas
lagi tapi pagi ini, aku dan hana naik ke atas loteng, kami lihat kakak satu kos
kami masih tidur (namanya K’laksmi yang sedang kuliah di bidang kedokteran USU).
Kami juga melihat bulan di atas langit (padahal sudah pagi). Udaranya sangat
sejuk, kulihat di sekelilingku banyak perumahan bertingkat, orang-orang kantor,
dan beberapa anak sekolah mencari warung makan untuk sarapan pagi, dan burung
berkicau menghempaskan sayapnya di atas langit nan biru, wah..udaranya segar…
Kami pergi ke warung makan setelah kami selesai belajar. Pilihan
kesukaanku tetap nasi goreng dan telur sambal, Rp 4.500. setelah selesai makan,
aku berencana untuk les di tempat
alumni, tapi kak tensi bilang (Penjaga medika) , kalau mau diskusi pergilah ke Les
darat baru. Aku dan hana pergi tapi kami tidak jadi diskusi karna semua tentor
mengajar di kelas masing-masing jadi kami memutuskan masuk les yang bukan kelas
kami daripada kami langsung pulang ke kos. Pokoknya kami harus menimba ilmu
agar keranjang ilmu kami terisi banyak dengan soal-soal pemungkas SNMPTN 2008.
Hari ini kulalui hariku dengan berdiskusi soal-soal yang sulit dengan
tentor medika, lalu aku juga les bimbingan jam 15:00 -17:00 wib sore. Malamnya
aku mengulang semua ilmu yang aku dapat dari diskusi, selain itu aku juga
belajar sama dengan hana, saling bertukar pikiran mengenai soal-soal yang
sulit, sebenarnya hana mahir dalam bidang biologi dan bahasa inggris, sedangkan
aku mahir dalam bidang matematika dan kimia. Jadi kami bisa saling melengkapi
jika ada soal yang tidak kami mengerti. Berdoa kembali agar selalu diingatkan
Tuhan untuk belajar hingga akhirnya aku mendapatkan sebuah kursi , iya,,aku
hanya berharap satu kursi SNMPTN di Universitas favoritku dan tentunya dengan
Jurusan yang aku inginkan.
“len, katanya sus akan datang ke
medan untuk les bersama dengan kita di medika, dia memutuskan untuk ikut
SNMPTN. Dia akan kos bersama dengan kita” kata hana dengan sangat senang,
pipinya memerah, giginya merapat sambil memegang Hp sony eriksonnya dengan erat.
Aku, hana dan sus adalah sahabat sejoli di SMA kami .
“Oh ya..!!” (berarti kami dalam satu kamar ada 3 orang dan kami akan
saling bertukar pikiran). “Terima kasih Tuhan..,” kataku dengan sangat senang,
aku juga meletakkan buku yang kubaca dan membaca sms-nya kembali, seakan-akan
tidak percaya.
“Lho, hana, tapi katanya sus akan melanjut ke bidang kesehatan negeri
yang ada di siantar?? Dia tidak lulus di
departemen kesehatan negeri itu ya?” Kataku dengan heran.
“Belum buka pendaftarannya, jadi mungkin dia ingin mencoba-coba dulu..
besok sus akan datang ke medan di antar abangnya hingga ke kos kita. Ok . jadi
kita sebelum les harus beres-bereskan rumah dulu ya, dan ..” hana tidak
melanjutkan
“dan apa hana ..?” tanyaku penasaran
“len..besok kita beli makanan buat sus , seperti makanan kecil,, seperti
acara penyambutan buat dia , kamu mau kan?” hana tersenyum kecil.
“Ok.. beres lah..kamu ini buat aku penasaran ja..!” aku juga membalas
senyumnya.
Kami tidur kembali pada malam ini, aku tidak melihat bulan seperti
biasanya, karena malam ini mendung. Tidak sabar dengan datangnya besok pagi
yang cerah termasuk teman seperjuangan kami, Sus.
Wah ada berita bagus, ternyata ada juga jalur lain untuk masuk PTN kita
yakni UMB (Ujian Masuk Bersama) . aku sangat senang sekali tapi ketika aku
membaca waktu mulai ujian tertulis..(degh !), ternyata dipercepat, padahal
persiapanku belum matang, apakah aku akan bisa mengikuti ujian ini ? atau aku
hanya coba-coba saja.. jujur saja, aku belum siap dan matang dalam membahas
tuntas soal-soal PTN dan lagi banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
Dalam hati aku berkata, apakah mendingan
aku mundur pada saat UMB ini dan akan mencobanya dengan sungguh-sungguh pada
saat SNMPTN, mungkin ini adalah kesempatan terakhirku. Aku juga takut untuk
merepotkan ayah apabila menyuruhnya ke medan untuk mengantar SKHU SMA yang
merupakan syarat utama.
Doa untuk kami bertiga yang selalu kami panjatkan : Kiranya Engkau
kuatkanlah kami bertiga ya Tuhan, aku, sus, dan hana, karena kami ke kota Medan
ini untuk belajar dan mengharapkan satu kursi PTN . Bapa bila pada saat hari-H
ujian, beri kami kekuatan dan kesehatan. Amin. (we will Come..PTN)
Keputusan yang sangat berat dan aku akhirnya menelepon ayahku untuk
menanyakan apakah aku akan mengikuti UMB atau tidak? Karena penutupan
pendaftarannya 3 hari lagi sementara sus dan hana sudah mendaftar karena mereka
berdua bertekad dan ayah tetap mendukungku. Ayah mengatakan akan mengantarkan
besok SKHU untukku. Sebenarnya aku gugup dan berharap tidak akan mengikuti UMB
tapi ayah bilang semua pasti bisa jika kamu berusaha, adek-adekku juga memberi
semangat melalui telepon. Terima kasih ayah dan adek-adekku.
Pagi yang cerah hari ini kulalui dengan bangun terlambat. Hm.. kulihat hana
duduk di diskusi belajar. Wah..ini sudah terbalik biasanya aku yang duduk di
diskusi meja belajar, dan sus juga paling lama bangunnya. Hana sepertinya
diam-diam kepadaku karena aku meninggalkan dia di les sendirian semalam. Inilah
sifatku jika aku sudah bertemu dengan tentor aku jadi lupa dengan temanku
sendiri. seperti merebut makanan yang harus disantap sehingga kelaparan ini
tidak membodohiku. Mudah-mudahan hana tidak terlalu lama marah kepadaku. Ayah sudah mengantar SKHU yang ku pinta dan
hari ini juga kami putuskan untuk mendaftar dengan membawa syarat-syaratnya.
Setelah persyaratan dipenuhi dan
lolos seleksi, akhirnya aku mendapat ruang ujian di sekitar Fakultas Pertanian
USU, aku senang karena di Fakultas ini ada jurusan favoritku yang sangat aku
senangi pelajarannya. Aku berharap dapat lulus disini meski selama simulasi
atau try out aku selalu lulus di PTN
yang lain. Masing-masing kami bertiga mendapatkan lokasi ujian yang berbeda, hana
di Fakultas Administrasi Negara, dan sus di sekolah SMP Darma Pancasila. Kami
sangat semangat menanyakan teman-teman les kami mengenai ruang ujian UMB
tersebut. Bahkan kami (anak bimbingan les medika) sambil mencurahkan isi hati
yang mengungkapkan persiapan yang masih kurang.
Setelah lewat 2 hari ini , tibalah
besok kami akan ujian UMB. Malam ini banyak hal yang boleh kami ceritakan dan
persiapan perlengkapan perang mulai dari Doa, Persiapan alat-alat tulis, Tas,
pakaian kemeja, sepatu, dan kartu ujian yang paling utama.
Pagi-pagi jam 05:00 wib kami bangun
dan mandi secara bergantian, kami sudah
mempersiapkan sarapan yang semalam kami sisakan. Lalu kami berdoa bersama dan
meninggalkan kamar kami untuk sementara waktu. Kami bertiga melangkahkan kaki
dengan nyaman karena persiapan yang baik. Ini adalah perjuangan kami menuju
ruang ujian kami untuk mendapatkan satu kursi di PTN. Seperti apa soal-soal UMB
itu ya ?.
Sesampai aku di ruang ujian, aku tidak menemukan nomor peserta UMB di kursi
tersebut, aku keringatan mungkin aku salah ruangan. Aku menangis dan menyerah, Tapi
Tuhan mengingatkan aku kembali agar aku tidak boleh takut. Aku kembali
menyusuri Fakultas pertanian untuk mencari ruang ujianku. Aku menanyakan kepada
seseorang bapak, tampaknya bapak itu adalah seorang dosen pertanian.
Ternyata aku ujian di program studi kehutanan, tepatnya di lantai 3, aku
berlari sekencang-kencangnya, aku tidak peduli lagi apa yang aku rasakan. Aku
harus mencapai ruang ujianku, ada 10 menit lagi waktu untuk memulai ujian. Aku
..aku sangat berharap pada-Mu, jangan tinggalkan aku..kumohon..
Akhirnya aku sampai di ruang ujianku, banyak orang agak aneh melihatku
karena aku keringatan dan mataku memerah, aku satu ruangan juga dengan teman
satu SMAku. Dia memohon kepadaku agar memberinya sebagian jawaban. Aku tidak
mengerti apa yang harus kulakukan. Begitu aku ingin menghadap ke belakang untuk
melihatnya, pengawas selalu memperhatikanku, bahkan tidak membiarkanku
bergerak, jadi aku hanya bisa melihat wajahnya yang sedih. Oh..maafkan aku..
aku jadi fokus dengan ujianku dan juga berharap akankah kelulusan
menghampiriku,,
Dalam 2 hari ini ujian UMB, membuat otakku panas, dan aku tidak tahu
harus berbuat apa, bahkan aku tidak selera makan atau menonton, atau mendengar
musik, atau menyambut pagi. Yang kulakukan adalah bila malam hari tiba, maka
aku kembali menatap bulan, bertanya kembali dengan pertanyaan anehku. Aku
sangat mengharapkan kata-kata itu yang membuatkan statusku jelas L.U.L.U.S..
aku terdiam sesaat, malam hari ini bulannya cukup bersinar dengan terang, malam
semakin dingin. Aku..aku..terdiam di atas loteng , melihat sekelilingku,
apakah..?
“Hm..pagi ..?!” kata sus dengan
semangat 45.
“Tumben kamu lama bangun ?” kata sus
tersenyum kecil, dia juga sudah lebih dulu duduk di dekat jendela kamar kos
kami. Aku tidak tahu apa saja yang dia lakukan sebelum aku bangun, yang penting
bagian tempat tidurnya dan selimut sudah terlipat dengan rapi.
“Aku.. aku ingin tidur-tiduran aja..”
kataku sambil menggerakkan badanku yang lelah karena kelamaan begadang tadi
malam.
“Kata mamaku sekarang kelulusan UMB akan diumumkan, korannya sudah
dibeli, dan mereka yang akan melihat pengumuman kita bertiga” kata sus,
senyumnya makin melebar, tampak perasaan tidak sabar untuk melihat hasilnya
bahkan yakin akan mencapai kata L.U.L.U.S.
“Hmh..baguslah..aku ke kamar mandi dulu yaa..” kataku dengan senyum. Setelah
itu, aku bergerak menuju kamar mandi dan kulihat hana hanya tersenyum melihatku
dan dia mengatakan kakaknya juga membeli Koran, dia akan meng-sms kelulusan
kita.
“apakah kita lulus atau tidak?, semoga kita bertiga lulus..’kata rohana
dengan mengepalkan kedua tangannya seperti berdoa. Aku hanya diam tapi aku juga
mengharapkan kata-kata yang bisa mengijinkan kami bertiga belajar di PTN
tersebut. Reng..ring.,reng..bunyi Hp sus..menandakan ada sms masuk.Sus
membukanya dengan cekatan , dan
“woi, hana lulus dengan jurusan biologi di USU.. tapi..” beberapa saat
suara itu berhenti, aku terdiam..sus mengamati hpnya berharap akan ada sambungan
sms tersebut. Ternyata ada ..tapi sus agak terkejut..aku jadi tidak mengerti.
“Sus, apalagi sms kakakmu, kita berdua bagaimana ? luluskah ? jantungku
berdetak kencang, kedua tanganku dingin, aku tidak mendengar suara apa-apa
lagi, aku hanya fokus dengan suara sus yang melihatku dengan sedih, sepertinya
mata sus sedih..
“len, kita berdua tidak lulus..” kata sus dengan pelan, lama aku
termenung mendengar kata-katanya.
“APA !…seriuslah sus..mengapa seperti ini ?” aku hampir menangis dan tak
sanggup melanjutkan perkataanku..? aku..terdiam..apa yang kurang dengan yang
kami kerjakan? sia-sialah pekerjaanku, maksudku pekerjaan kami bertiga selama
ini..kami sudah memaksimalkan belajar, semua kuluapkan dengan rasa
penyesalanku..aku…minta maaf Tuhan..maaf..
Aku segera ke atas tingkat 3 dan memandang sekelilingku..angin
sepoi-sepoi berusaha menghapus air mataku. Bunyi bising kendaraan berusaha
menutupi suara penyesalanku yang berusaha menyalahkan caraku belajar, terik
matahari pagi ini berusaha menghiburku dan membuat aku teringat ada jalan yakni
SNMPTN. Tapi..tapi aku jadi menyia-nyiakan semua usaha ayah. Aku menunduk.
Aku turun dari tingkat 3 menuju
kamarku, aku tidak ingat berapa lama waktuku untuk meluapkan kekalahan ini, dan
aku lupa menyalami hana untuk mengucapkan selamat padanya.
“sus, ayo kita isi data SNMPTN kita, mungkin belum nasib kita..” kataku
sambil mengisi data kami, sedangkan hana sedang menyendiri di lantai atas. sus
hanya terdiam mengikuti suaraku..dan bertanya “kenapa kamu bisa nggak lulus len
? padahal kamu lebih semangat belajar daripada kami berdua ?”
Aku hanya menunduk saja , tidak tahu mau bilang apa, tapi.. “ sus
biarlah,, kesempatan kita masih ada kan yakni SNMPTN. Jadi kita nggak boleh menyia-nyiakan
kesempatan ini . ok”. Aku setengah teriak.
“Iya len dan sus, kalian harus semangat, aku juga sedih kalau aku saja
yang lulus dari kita bertiga. Kita sudah belajar bersama jadi kita juga harus
lulus bersama”kata hana yang matanya memerah, dia tiba-tiba turun dari atas.
“oh iya..aku lupa dengan hp ku, dimana ya..? hm…sepertinya ada getaran
kayaknya ada smslah. “ kataku sambil mencari
“hm..coba lihat di dekat tas lesmu..” kata sus asik mengisi data
SNMPTNnya
“Oh iya,,ada 5 sms. Hehe. Sms teman-teman SMA kita semua sus.. hmh…”
kataku sambil membaca sms. Ternyata sms yang kelima dari ayah. Bunyinya :
“nang..kamu lulus di bagian Kehutanan USU, selamat ya nang. Bapak sangat
senang sekali denganmu anakku.”
Aku tak bergerak sedikitpun, mataku meneteskan air mata, baru beberapa
menit aku menerima kekalahan UMB dan sekarang merasakan sedetik kemenangan
yakni L.U.L.U.S UMB, sehingga membuat sus menjadi heran. Dia mendekatiku dan
menanyakan apa yang terjadi, ternyata “dia langsung memelukku, tapi aku belum
percaya, sehingga meminta hana untuk meng-sms keluarganya apakah aku memang
lulus atau tidak ? setelah 10 menit kami menunggu ternyata aku lulus. Tetapi
mengapa keluarga sus mengatakan aku tidak lulus? Apakah namaku tidak kelihatan
di Koran yang mereka beli atau tidak terbaca? , Lalu aku meminta hana untuk
memastikan sus juga, apakah dia lulus? Ternyata lebih dari 10 menit kami
menunggu sms, tidak datang juga balasannya.
Hari ini adalah Ujian SNMPTN buat
susanti, kami telah belajar bersama buat dia beberapa hari ini, khusus buat
dia. Dia kini tampak sebagai seorang siswa walaupun sudah lulus SMA, dia
mengambil tasnya, dan perlengkapan perang yakni kartu ujian, papan ujian, dan
alat-alat tulis. Kami mengantarkan sampai ke simpang jalan hingga dia menaiki
mobil tersebut. Tangannya tetap hangat dan senyumnya tetap lebar, dia
melirikkan matanya ke atas sebentar, sepertinya dia mengharapkan keberuntungan
L.U.L.U.S yang sangat didambakan. Selesai ujian SNMPTN kami akan pulang ke
kampung masing-masing.
Satu bulan kemudian, pengumuman SNMPTN sudah keluar, dan hana member tahu
aku bahwa sus tidak lulus. Aku hanya terdiam dan memandangi sosok sus sekarang
dalam pikiranku. Berkali-kali aku menghubunginya untuk menghiburnya ternyata
Hpnya tidak aktif. Apa yang akan dilakukannya sekarang ?, dan butuh banyak
waktu untuk menenangkan hati sus agar dia tidak menyalahkan semua orang yang
berada didekatnya. Satu tahun kemudian dia meneleponku, katanya dia mengambil
bidang kebidanan swasta di Jakarta. Sungguh sangat mengesankan, akhirnya teman
kami sus, bangkit kembali dari kesedihannya. Dia menjadi bersemangat dan kami
(aku dan hana) juga bersemangat kembali dalam studi khususnya kuliah, mungkin
kami bertiga akan saling menyemangati dalam doa dan Harapan.
Aku teringat dengan Sesaat puisi yang terlintas di telingaku, Hasil adalah
sebuah atau sesuatu yang dapat kamu rasakan sakitnya untuk mendapatkannya …
*TAMAT*
By : Lensi S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar