H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 11 November 2011

Cerita Kita PTN


Kelulusan Membuahkan Keberhasilan.......

SINOPSIS : Aku merupakan anak pertama dalam keluargaku dan memiliki ayah dan 4 adik yakni secara berurutan yang paling besar lin, tet, do, dan ti, mamaku telah lama meninggal. Ayahku adalah seorang pegawai kehutanan, semua pekerjaan dikerjakan ayah kami untuk mencukupi nafkah kami dan juga kebutuhan sekolah misalnya berladang dan beternak. Dan juga aku memiliki dua sahabat, yakni Aku, hana dan sus adalah sahabat sejoli di SMA kami. Kami adalah siswa yang telah lulus SMA dan calon mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri. Keinginan kami ini membuat kami harus mengisi ilmu, bersaing membahas soal-soal SNMPTN, tapi ada jalur lain untuk mencapai PTN tersebut yakni UMB (Ujian Masuk Bersama), yang menjadi permasalahan adalah jalur UMB memiliki waktu ujian yang cepat, sehingga persiapan kami masih kurang. Aku menjadi ragu untuk mengikuti testnya. Masih adakah peluang harapan di SNMPTN ?, Akankah kami mendapatkan satu kursi PTN di negeri ini dengan jalur berbeda? . Dengan kata lain L.U.L.U.S ada di tangan kami atau ada harapan lain untuk kami bertiga…


MENGAWALI AWAL UNTUK MENCAPAI HASIL
Inilah awalku…
Menginjakkan kota Medan..
Melalui setiap jalan, untuk mencari pengalaman
Uh.. terik panas membuat keringatku mengucur deras

Inilah awalku..
Memulai kuliah di Perguruan Tinggi Negeri
Mencari jejak untuk berprestasi
Walau aku ketakutan melalui kegagalan
Inilah awalku….
Mengenal semua yang tak kuketahui
Menambah wawasanku
yang kurang luas
Menggapai cita-citaku…
agar…
Tercapai keberhasilanku
Dan inilah awalku…
Agar aku menyadari
Apa itu hasil ??

            Perkenalkan, namaku len. Aku adalah seorang siswa yang telah lulus SMA dan akan menjadi calon mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri yang kudambakan, tentunya perguruan tinggi tersebut akan menjadi saranaku dalam mencapai cita-citaku. Aku merupakan anak pertama dalam keluargaku dan memiliki ayah dan 4 adik yakni secara berurutan yang paling besar lin, tet, do, dan ti, mamaku telah lama meninggal karena kanker rahim. Walaupun keluarga kami kurang lengkap karena mama telah tiada, ayahku tetap semangat dalam menyekolahkan kami berlima. Ayahku adalah seorang pegawai kehutanan, apa saja dikerjakan ayahku untuk mencukupi nafkah kami dan juga kebutuhan sekolah misalnya berladang, beternak ayam, bebek, dan mengambil sayur kopekan (sayur yang dibuang-buang karena tidak laku atau busuk) di pajak, semua sayuran tersebut akan menjadi pakan ternak kami, biasanya ayah mengambil sayur kopekan jam 2 pagi. Dan sekarang aku akan menceritakan kisahku dalam mencapai perguruan tinggi negeri yang kudambakan.
Tit…tit…tit… (bunyi jam weker di kamarku)
Kulalui minggu pagi ini dengan membangunkan adekku,tet, lebih cepat ! kira-kira jam 05:30 wib, tapi kami semua lupa bangunin ayah untuk ke pajak seperti biasanya, ayah selalu pergi ke pajak untuk mengambil sayur kopekan di pajak, jadi ayah marah ! tapi  sebentar kok !
“Maafkan kami ayah, kami ketiduran dan tidak mendengar suara weker jam..!” kata do tiba-tiba datang mendekati ayah. Dia dengan manjanya duduk di pangkuan ayah. Sepertinya ayah tetap berpikir apakah pergi saja walaupun udah agak terang atau tidak ?.
            Sesudah itu, aku dan ayah berangkat ke Raja Taxi. Hari ini tepatnya jam 10:00 wib, kami diberangkatkan dengan mobil Raja Taxi , ada 8 orang anak bimbingan medika (syukurlah muat). Di sepanjang perjalanan aku jadi ingat olimpiade kimia . kami  ada 5 dari sekolah diutus menjadi perwakilan siswa untuk lomba olimpiade kimia antar siswa SMA Se-Sumatera utara. Oh.. di dalam mobil aku merasa mual sekali, uh…panas lagi. Sesampai di medan, ternyata kos kami dekat kos Lusi (teman satu sekolah kami di SMA). Syukurlah, lusi datang pada kami dan mengangkat barang-barang kami (berat sekali), dia lebih dulu datang karena dia sudah dapat duluan kosnya. Sesampai di kos ternyata pemilik kosnya adalah orang India. Aku dan temanku (hana) satu kos, ruangannya lumayan besar, sepertinya ukuran 3x4 m2.Ibu kosnya ramah Setelah meletakkan tas dan menata rapi barang, kami naik ke atas loteng, dan menikmati pemandangan dari atas, sungguh sangat mengesankan kota ini, tapi sebenarnya aku merasakan kesepian karena aku pisah dengan adek-adekku. Setelah itu, aku terkejut ternyata adekku menelepon untuk menanyakan alamatku karena sinyal kurang bagus, aku meng-sms kembali.
            Malam telah tiba, seperti biasa aku melihat bulan di malam hari, apabila tidak ada maka aku melihat bintang-bintang di langit yang luas..tersebar tidak merata , bahkan bintangnya muncul satu-satu. Sambil melihat bulan, biasanya aku akan bercerita dan mencurahkan segala isi hatiku, mungkin bulan adalah sahabat yang baik meski bulan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan anehku..aku hanya melihat sinarnya yang indah dan apabila dia mulai ditutupi awan maka aku harus segera kembali dalam kamarku dan tidur. Kulihat hana sudah tidur duluan. Dia sepertinya capai sekali mungkin karena mengangkat barang-barangnya, bayangkan saja dia membawa peralatan dapur yakni termos, cangkir, piring dan buku-buku SNMPTN (buku soal). Sedangkan aku hanya membawa perlengkapan pakaian, peralatan tulis dan buku-buku soal, hm..memang hana memiliki kakak yang sangat baik sehingga peralatanpun harus dibawa ke medan. Besok adalah hari pertama aku les di kota metropolitan ini. Baru kurasakan ternyata kota Medan itu panas sekali dan padat, ini terbukti dari kemacetan yang terjadi di jalan-jalan besar.
            “ Anak medan..anak medan..anak medan do au kawan “
Kuawali hari-hariku mulai bangun jam 05:00 pagi. Berdoa lalu kembali membahas soal dan selesai jam 07:00 pagi.  Tidak ada yang kukenal di kota Medan ini. Uh…panas lagi tapi pagi ini, aku dan hana naik ke atas loteng, kami lihat kakak satu kos kami masih tidur (namanya K’laksmi yang sedang kuliah di bidang kedokteran USU). Kami juga melihat bulan di atas langit (padahal sudah pagi). Udaranya sangat sejuk, kulihat di sekelilingku banyak perumahan bertingkat, orang-orang kantor, dan beberapa anak sekolah mencari warung makan untuk sarapan pagi, dan burung berkicau menghempaskan sayapnya di atas langit nan biru, wah..udaranya segar…
Kami pergi ke warung makan setelah kami selesai belajar. Pilihan kesukaanku tetap nasi goreng dan telur sambal, Rp 4.500. setelah selesai makan, aku berencana  untuk les di tempat alumni, tapi kak tensi bilang (Penjaga medika) , kalau mau diskusi pergilah ke Les darat baru. Aku dan hana pergi tapi kami tidak jadi diskusi karna semua tentor mengajar di kelas masing-masing jadi kami memutuskan masuk les yang bukan kelas kami daripada kami langsung pulang ke kos. Pokoknya kami harus menimba ilmu agar keranjang ilmu kami terisi banyak dengan soal-soal pemungkas SNMPTN 2008.
Hari ini kulalui hariku dengan berdiskusi soal-soal yang sulit dengan tentor medika, lalu aku juga les bimbingan jam 15:00 -17:00 wib sore. Malamnya aku mengulang semua ilmu yang aku dapat dari diskusi, selain itu aku juga belajar sama dengan hana, saling bertukar pikiran mengenai soal-soal yang sulit, sebenarnya hana mahir dalam bidang biologi dan bahasa inggris, sedangkan aku mahir dalam bidang matematika dan kimia. Jadi kami bisa saling melengkapi jika ada soal yang tidak kami mengerti. Berdoa kembali agar selalu diingatkan Tuhan untuk belajar hingga akhirnya aku mendapatkan sebuah kursi , iya,,aku hanya berharap satu kursi SNMPTN di Universitas favoritku dan tentunya dengan Jurusan yang aku inginkan.
 “len, katanya sus akan datang ke medan untuk les bersama dengan kita di medika, dia memutuskan untuk ikut SNMPTN. Dia akan kos bersama dengan kita” kata hana dengan sangat senang, pipinya memerah, giginya merapat sambil memegang Hp sony eriksonnya dengan erat. Aku, hana dan sus adalah sahabat sejoli di SMA kami .
“Oh ya..!!” (berarti kami dalam satu kamar ada 3 orang dan kami akan saling bertukar pikiran). “Terima kasih Tuhan..,” kataku dengan sangat senang, aku juga meletakkan buku yang kubaca dan membaca sms-nya kembali, seakan-akan tidak percaya.
“Lho, hana, tapi katanya sus akan melanjut ke bidang kesehatan negeri yang ada di siantar?? Dia tidak lulus di  departemen kesehatan negeri itu ya?” Kataku dengan heran.
“Belum buka pendaftarannya, jadi mungkin dia ingin mencoba-coba dulu.. besok sus akan datang ke medan di antar abangnya hingga ke kos kita. Ok . jadi kita sebelum les harus beres-bereskan rumah dulu ya, dan ..” hana tidak melanjutkan
“dan apa hana ..?” tanyaku penasaran
“len..besok kita beli makanan buat sus , seperti makanan kecil,, seperti acara penyambutan buat dia , kamu mau kan?” hana tersenyum kecil.
“Ok.. beres lah..kamu ini buat aku penasaran ja..!” aku juga membalas senyumnya.
Kami tidur kembali pada malam ini, aku tidak melihat bulan seperti biasanya, karena malam ini mendung. Tidak sabar dengan datangnya besok pagi yang cerah termasuk teman seperjuangan kami, Sus.
Wah ada berita bagus, ternyata ada juga jalur lain untuk masuk PTN kita yakni UMB (Ujian Masuk Bersama) . aku sangat senang sekali tapi ketika aku membaca waktu mulai ujian tertulis..(degh !), ternyata dipercepat, padahal persiapanku belum matang, apakah aku akan bisa mengikuti ujian ini ? atau aku hanya coba-coba saja.. jujur saja, aku belum siap dan matang dalam membahas tuntas soal-soal PTN dan lagi banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam  hati aku berkata, apakah mendingan aku mundur pada saat UMB ini dan akan mencobanya dengan sungguh-sungguh pada saat SNMPTN, mungkin ini adalah kesempatan terakhirku. Aku juga takut untuk merepotkan ayah apabila menyuruhnya ke medan untuk mengantar SKHU SMA yang merupakan syarat utama.
Doa untuk kami bertiga yang selalu kami panjatkan : Kiranya Engkau kuatkanlah kami bertiga ya Tuhan, aku, sus, dan hana, karena kami ke kota Medan ini untuk belajar dan mengharapkan satu kursi PTN . Bapa bila pada saat hari-H ujian, beri kami kekuatan dan kesehatan. Amin. (we will Come..PTN)
Keputusan yang sangat berat dan aku akhirnya menelepon ayahku untuk menanyakan apakah aku akan mengikuti UMB atau tidak? Karena penutupan pendaftarannya 3 hari lagi sementara sus dan hana sudah mendaftar karena mereka berdua bertekad dan ayah tetap mendukungku. Ayah mengatakan akan mengantarkan besok SKHU untukku. Sebenarnya aku gugup dan berharap tidak akan mengikuti UMB tapi ayah bilang semua pasti bisa jika kamu berusaha, adek-adekku juga memberi semangat melalui telepon. Terima kasih ayah dan adek-adekku.
Pagi yang cerah hari ini kulalui dengan bangun terlambat. Hm.. kulihat hana duduk di diskusi belajar. Wah..ini sudah terbalik biasanya aku yang duduk di diskusi meja belajar, dan sus juga paling lama bangunnya. Hana sepertinya diam-diam kepadaku karena aku meninggalkan dia di les sendirian semalam. Inilah sifatku jika aku sudah bertemu dengan tentor aku jadi lupa dengan temanku sendiri. seperti merebut makanan yang harus disantap sehingga kelaparan ini tidak membodohiku. Mudah-mudahan hana tidak terlalu lama marah kepadaku.  Ayah sudah mengantar SKHU yang ku pinta dan hari ini juga kami putuskan untuk mendaftar dengan membawa syarat-syaratnya.
            Setelah persyaratan dipenuhi dan lolos seleksi, akhirnya aku mendapat ruang ujian di sekitar Fakultas Pertanian USU, aku senang karena di Fakultas ini ada jurusan favoritku yang sangat aku senangi pelajarannya. Aku berharap dapat lulus disini meski selama simulasi atau try out aku selalu lulus di PTN yang lain. Masing-masing kami bertiga mendapatkan lokasi ujian yang berbeda, hana di Fakultas Administrasi Negara, dan sus di sekolah SMP Darma Pancasila. Kami sangat semangat menanyakan teman-teman les kami mengenai ruang ujian UMB tersebut. Bahkan kami (anak bimbingan les medika) sambil mencurahkan isi hati yang mengungkapkan persiapan yang masih kurang.
            Setelah lewat 2 hari ini , tibalah besok kami akan ujian UMB. Malam ini banyak hal yang boleh kami ceritakan dan persiapan perlengkapan perang mulai dari Doa, Persiapan alat-alat tulis, Tas, pakaian kemeja, sepatu, dan kartu ujian yang paling utama.
            Pagi-pagi jam 05:00 wib kami bangun dan mandi secara bergantian, kami  sudah mempersiapkan sarapan yang semalam kami sisakan. Lalu kami berdoa bersama dan meninggalkan kamar kami untuk sementara waktu. Kami bertiga melangkahkan kaki dengan nyaman karena persiapan yang baik. Ini adalah perjuangan kami menuju ruang ujian kami untuk mendapatkan satu kursi di PTN. Seperti apa soal-soal UMB itu ya ?.
Sesampai aku di ruang ujian, aku tidak menemukan nomor peserta UMB di kursi tersebut, aku keringatan mungkin aku salah ruangan. Aku menangis dan menyerah, Tapi Tuhan mengingatkan aku kembali agar aku tidak boleh takut. Aku kembali menyusuri Fakultas pertanian untuk mencari ruang ujianku. Aku menanyakan kepada seseorang bapak, tampaknya bapak itu adalah seorang dosen pertanian.
Ternyata aku ujian di program studi kehutanan, tepatnya di lantai 3, aku berlari sekencang-kencangnya, aku tidak peduli lagi apa yang aku rasakan. Aku harus mencapai ruang ujianku, ada 10 menit lagi waktu untuk memulai ujian. Aku ..aku sangat berharap pada-Mu, jangan tinggalkan aku..kumohon..
Akhirnya aku sampai di ruang ujianku, banyak orang agak aneh melihatku karena aku keringatan dan mataku memerah, aku satu ruangan juga dengan teman satu SMAku. Dia memohon kepadaku agar memberinya sebagian jawaban. Aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan. Begitu aku ingin menghadap ke belakang untuk melihatnya, pengawas selalu memperhatikanku, bahkan tidak membiarkanku bergerak, jadi aku hanya bisa melihat wajahnya yang sedih. Oh..maafkan aku.. aku jadi fokus dengan ujianku dan juga berharap akankah kelulusan menghampiriku,,
Dalam 2 hari ini ujian UMB, membuat otakku panas, dan aku tidak tahu harus berbuat apa, bahkan aku tidak selera makan atau menonton, atau mendengar musik, atau menyambut pagi. Yang kulakukan adalah bila malam hari tiba, maka aku kembali menatap bulan, bertanya kembali dengan pertanyaan anehku. Aku sangat mengharapkan kata-kata itu yang membuatkan statusku jelas L.U.L.U.S.. aku terdiam sesaat, malam hari ini bulannya cukup bersinar dengan terang, malam semakin dingin. Aku..aku..terdiam di atas loteng , melihat sekelilingku, apakah..?
            “Hm..pagi ..?!” kata sus dengan semangat 45.
            “Tumben kamu lama bangun ?” kata sus tersenyum kecil, dia juga sudah lebih dulu duduk di dekat jendela kamar kos kami. Aku tidak tahu apa saja yang dia lakukan sebelum aku bangun, yang penting bagian tempat tidurnya dan selimut sudah terlipat dengan rapi.
            “Aku.. aku ingin tidur-tiduran aja..” kataku sambil menggerakkan badanku yang lelah karena kelamaan begadang tadi malam.
“Kata mamaku sekarang kelulusan UMB akan diumumkan, korannya sudah dibeli, dan mereka yang akan melihat pengumuman kita bertiga” kata sus, senyumnya makin melebar, tampak perasaan tidak sabar untuk melihat hasilnya bahkan yakin akan mencapai kata L.U.L.U.S.
“Hmh..baguslah..aku ke kamar mandi dulu yaa..” kataku dengan senyum. Setelah itu, aku bergerak menuju kamar mandi dan kulihat hana hanya tersenyum melihatku dan dia mengatakan kakaknya juga membeli Koran, dia akan meng-sms kelulusan kita.
“apakah kita lulus atau tidak?, semoga kita bertiga lulus..’kata rohana dengan mengepalkan kedua tangannya seperti berdoa. Aku hanya diam tapi aku juga mengharapkan kata-kata yang bisa mengijinkan kami bertiga belajar di PTN tersebut. Reng..ring.,reng..bunyi Hp sus..menandakan ada sms masuk.Sus membukanya dengan cekatan , dan
“woi, hana lulus dengan jurusan biologi di USU.. tapi..” beberapa saat suara itu berhenti, aku terdiam..sus mengamati hpnya berharap akan ada sambungan sms tersebut. Ternyata ada ..tapi sus agak terkejut..aku jadi tidak mengerti.
“Sus, apalagi sms kakakmu, kita berdua bagaimana ? luluskah ? jantungku berdetak kencang, kedua tanganku dingin, aku tidak mendengar suara apa-apa lagi, aku hanya fokus dengan suara sus yang melihatku dengan sedih, sepertinya mata sus sedih..
“len, kita berdua tidak lulus..” kata sus dengan pelan, lama aku termenung mendengar kata-katanya.
“APA !…seriuslah sus..mengapa seperti ini ?” aku hampir menangis dan tak sanggup melanjutkan perkataanku..? aku..terdiam..apa yang kurang dengan yang kami kerjakan? sia-sialah pekerjaanku, maksudku pekerjaan kami bertiga selama ini..kami sudah memaksimalkan belajar, semua kuluapkan dengan rasa penyesalanku..aku…minta maaf Tuhan..maaf..
Aku segera ke atas tingkat 3 dan memandang sekelilingku..angin sepoi-sepoi berusaha menghapus air mataku. Bunyi bising kendaraan berusaha menutupi suara penyesalanku yang berusaha menyalahkan caraku belajar, terik matahari pagi ini berusaha menghiburku dan membuat aku teringat ada jalan yakni SNMPTN. Tapi..tapi aku jadi menyia-nyiakan semua usaha ayah. Aku menunduk.
            Aku turun dari tingkat 3 menuju kamarku, aku tidak ingat berapa lama waktuku untuk meluapkan kekalahan ini, dan aku lupa menyalami hana untuk mengucapkan selamat padanya.
“sus, ayo kita isi data SNMPTN kita, mungkin belum nasib kita..” kataku sambil mengisi data kami, sedangkan hana sedang menyendiri di lantai atas. sus hanya terdiam mengikuti suaraku..dan bertanya “kenapa kamu bisa nggak lulus len ? padahal kamu lebih semangat belajar daripada kami berdua ?”
Aku hanya menunduk saja , tidak tahu mau bilang apa, tapi.. “ sus biarlah,, kesempatan kita masih ada kan yakni SNMPTN. Jadi kita nggak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini . ok”. Aku setengah teriak.
“Iya len dan sus, kalian harus semangat, aku juga sedih kalau aku saja yang lulus dari kita bertiga. Kita sudah belajar bersama jadi kita juga harus lulus bersama”kata hana yang matanya memerah, dia tiba-tiba turun dari atas.
“oh iya..aku lupa dengan hp ku, dimana ya..? hm…sepertinya ada getaran kayaknya ada smslah. “ kataku sambil mencari
“hm..coba lihat di dekat tas lesmu..” kata sus asik mengisi data SNMPTNnya
“Oh iya,,ada 5 sms. Hehe. Sms teman-teman SMA kita semua sus.. hmh…” kataku sambil membaca sms. Ternyata sms yang kelima dari ayah. Bunyinya :
“nang..kamu lulus di bagian Kehutanan USU, selamat ya nang. Bapak sangat senang sekali denganmu anakku.”
Aku tak bergerak sedikitpun, mataku meneteskan air mata, baru beberapa menit aku menerima kekalahan UMB dan sekarang merasakan sedetik kemenangan yakni L.U.L.U.S UMB, sehingga membuat sus menjadi heran. Dia mendekatiku dan menanyakan apa yang terjadi, ternyata “dia langsung memelukku, tapi aku belum percaya, sehingga meminta hana untuk meng-sms keluarganya apakah aku memang lulus atau tidak ? setelah 10 menit kami menunggu ternyata aku lulus. Tetapi mengapa keluarga sus mengatakan aku tidak lulus? Apakah namaku tidak kelihatan di Koran yang mereka beli atau tidak terbaca? , Lalu aku meminta hana untuk memastikan sus juga, apakah dia lulus? Ternyata lebih dari 10 menit kami menunggu sms, tidak datang juga balasannya.
            Hari ini adalah Ujian SNMPTN buat susanti, kami telah belajar bersama buat dia beberapa hari ini, khusus buat dia. Dia kini tampak sebagai seorang siswa walaupun sudah lulus SMA, dia mengambil tasnya, dan perlengkapan perang yakni kartu ujian, papan ujian, dan alat-alat tulis. Kami mengantarkan sampai ke simpang jalan hingga dia menaiki mobil tersebut. Tangannya tetap hangat dan senyumnya tetap lebar, dia melirikkan matanya ke atas sebentar, sepertinya dia mengharapkan keberuntungan L.U.L.U.S yang sangat didambakan. Selesai ujian SNMPTN kami akan pulang ke kampung masing-masing.
Satu bulan kemudian, pengumuman SNMPTN sudah keluar, dan hana member tahu aku bahwa sus tidak lulus. Aku hanya terdiam dan memandangi sosok sus sekarang dalam pikiranku. Berkali-kali aku menghubunginya untuk menghiburnya ternyata Hpnya tidak aktif. Apa yang akan dilakukannya sekarang ?, dan butuh banyak waktu untuk menenangkan hati sus agar dia tidak menyalahkan semua orang yang berada didekatnya. Satu tahun kemudian dia meneleponku, katanya dia mengambil bidang kebidanan swasta di Jakarta. Sungguh sangat mengesankan, akhirnya teman kami sus, bangkit kembali dari kesedihannya. Dia menjadi bersemangat dan kami (aku dan hana) juga bersemangat kembali dalam studi khususnya kuliah, mungkin kami bertiga akan saling menyemangati dalam doa dan Harapan.
Aku teringat dengan Sesaat  puisi yang terlintas di telingaku, Hasil adalah sebuah atau sesuatu yang dapat kamu rasakan sakitnya untuk mendapatkannya …

*TAMAT*

By : Lensi S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar