Allah adalah Pencipta yang Mahakuasa dan yang terus menerus berkecimpung dan bertanggung jawab atas ciptaanNya.
Rom 11:36 berbicara mengenai hal ini:
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Pengamatan yang lebih teliti pada bagian Firman Tuhan ini akan menyatakan kedalaman dari pengetahuan tentang Allah yang disajikan dalam ayat ini. Pertama, Paulus berkata bahwa semua ciptaan adalah "dari DIA." Ayat ini berarti Allah menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada dan semua ciptaan tidak terjadi dengan sendirinya.
Terakhir Paulus menyatakan ciptaan diciptakan "bagi DIA." Ini berarti ciptaan diciptakan untuk kemuliaan Allah dan untuk menyenangkan Allah, bukan untuk manusia atau untuk ciptaan yang lain. Lebih daripada itu penjelasan yang kedua ini mengandung suatu perintah.
Penciptaan adalah "melalui DIA." Di sini Paulus tidak berbicara mengenai awal atau akhir dari hubungan Allah dengan ciptaan. Dia berbicara mengenai Allah sebagai Pencipta yang memelihara dan menunjang keberadaan ciptaan-Nya setiap saat. Ciptaan dapat terus berlangsung keberadaannya oleh karena Allah.
Inti dari kebenaran ini adalah sebagai berikut: Sebagaimana Allah adalah kuasa yang menciptakan dari permulaan, Dia juga adalah kuasa yang memungkinkan atau mendukung ciptaan ini terus berada sampai sekarang. Demikian juga halnya dengan sebagaimana Allah tidak diciptakan oleh ciptaan- Nya, maka Dia sekarang tidak didukung oleh ciptaan dalam hal apapun juga.
Apabila kita mengatakan bahwa Allah adalah Allah yang berdiri sendiri, maka di lain pihak kita harus menegaskan kebergantungan secara total dari ciptaan atas Allah sebagai Pencipta. Kita ketahui bahwa kebergantungan anak-anak kepada orang tua mereka semakin berkurang saat mereka tumbuh menjadi dewasa. Bahkan bayi yang baru lahir pun pada waktu yang singkat dapat tetap hidup tanpa orang tuanya. Tetapi tidak demikian halnya dengan kebergantungan ciptaan kepada Allah. Ciptaan tidak dapat terpisah keberadaannya dari Allah atau tidak dapat berdiri sendiri barang sedetik pun tanpa kebergantungan kepada kuasa pemeliharaan Allah. Sehubungan dengan ini Firman Tuhan menyatakan sebagai berikut:
Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang (Kis 17:25).
Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (Kol 1:17).
Allah mengatur, memenuhi kebutuhan dan memelihara segala sesuatu tanpa terkecuali. Dari yang terbesar sampai yang terkecil, setiap aspek dari ciptaan secara keseluruhan bergantung kepada Allah untuk keberlangsungan keberadaannya.
Kita harus setuju dengan John Calvin yang percaya bahwa Allah sebagai Pencipta harus disertai kepercayaan kepada Allah sebagai Tuhan yang mengontrol sejarah. Dunia tidak dapat berlangsung dengan kekuatannya sendiri. Segala keberadaan adalah dari Allah dan melalui Allah. Oleh karena itu kita harus berpikir bahwa ciptaan secara keseluruhan bergantung kepada Allah.
Rom 11:36 berbicara mengenai hal ini:
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Pengamatan yang lebih teliti pada bagian Firman Tuhan ini akan menyatakan kedalaman dari pengetahuan tentang Allah yang disajikan dalam ayat ini. Pertama, Paulus berkata bahwa semua ciptaan adalah "dari DIA." Ayat ini berarti Allah menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada dan semua ciptaan tidak terjadi dengan sendirinya.
Terakhir Paulus menyatakan ciptaan diciptakan "bagi DIA." Ini berarti ciptaan diciptakan untuk kemuliaan Allah dan untuk menyenangkan Allah, bukan untuk manusia atau untuk ciptaan yang lain. Lebih daripada itu penjelasan yang kedua ini mengandung suatu perintah.
Penciptaan adalah "melalui DIA." Di sini Paulus tidak berbicara mengenai awal atau akhir dari hubungan Allah dengan ciptaan. Dia berbicara mengenai Allah sebagai Pencipta yang memelihara dan menunjang keberadaan ciptaan-Nya setiap saat. Ciptaan dapat terus berlangsung keberadaannya oleh karena Allah.
Inti dari kebenaran ini adalah sebagai berikut: Sebagaimana Allah adalah kuasa yang menciptakan dari permulaan, Dia juga adalah kuasa yang memungkinkan atau mendukung ciptaan ini terus berada sampai sekarang. Demikian juga halnya dengan sebagaimana Allah tidak diciptakan oleh ciptaan- Nya, maka Dia sekarang tidak didukung oleh ciptaan dalam hal apapun juga.
Apabila kita mengatakan bahwa Allah adalah Allah yang berdiri sendiri, maka di lain pihak kita harus menegaskan kebergantungan secara total dari ciptaan atas Allah sebagai Pencipta. Kita ketahui bahwa kebergantungan anak-anak kepada orang tua mereka semakin berkurang saat mereka tumbuh menjadi dewasa. Bahkan bayi yang baru lahir pun pada waktu yang singkat dapat tetap hidup tanpa orang tuanya. Tetapi tidak demikian halnya dengan kebergantungan ciptaan kepada Allah. Ciptaan tidak dapat terpisah keberadaannya dari Allah atau tidak dapat berdiri sendiri barang sedetik pun tanpa kebergantungan kepada kuasa pemeliharaan Allah. Sehubungan dengan ini Firman Tuhan menyatakan sebagai berikut:
Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang (Kis 17:25).
Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (Kol 1:17).
Allah mengatur, memenuhi kebutuhan dan memelihara segala sesuatu tanpa terkecuali. Dari yang terbesar sampai yang terkecil, setiap aspek dari ciptaan secara keseluruhan bergantung kepada Allah untuk keberlangsungan keberadaannya.
Kita harus setuju dengan John Calvin yang percaya bahwa Allah sebagai Pencipta harus disertai kepercayaan kepada Allah sebagai Tuhan yang mengontrol sejarah. Dunia tidak dapat berlangsung dengan kekuatannya sendiri. Segala keberadaan adalah dari Allah dan melalui Allah. Oleh karena itu kita harus berpikir bahwa ciptaan secara keseluruhan bergantung kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar