H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 04 Oktober 2022

Renungan Tentang Pengaruh Baik Atau Buruk ?

 PENGARUH BAIK ATAU BURUK ?

Matius 16:5-12 (Tgl 4 Oktober 2022, Selasa)

  Pembaca media massa mengenal salah seorang ilmuwan bernama Prof Sadjad ini melalui pikirannya yang menyentuh berbagai aspek : pertanian, sosial, ekonomi dan politik. Tulisan pertamanya di harian kompas, 1977, tentang peran para pengelola air. Minat dan perhatiannya luas, sebab ketika ia belajar di Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (Sekarang IPB), Prof Sadjad harus menulis empat skripsi : dua skripsi mayor di bidang politik pertanian dan agronomi, serta dua skripsi minor di bidang usaha tani dan peternakan. Tujuannya jelas, ia ingin membuka wawasan dan mengajak masyarakat tentang pentingnya mengembangkan bidang agraris yang selama ini cenderung mulai dilupakan.

  Bila Prof. Sadjad mencoba menularkan pengaruh yang baik, hal sebaliknya justru dilakukan orang-orang Farisi. Ketika berbicara tentang ragi, Tuhan Yesus berpesan agar para pendengarNya berhati-hati terhadap ragi atau pengaruh ajaran dan cara hidup orang-orang Farisi. Peringatan ini penting diperhatikan karena orang-orang Farisi telah banyak terbukti memberikan pengaruh negatif kepada masyarakat. Akibatnya pola kehidupan keagamaan yang berlangsung di tengah masyarakat jauh melenceng dari apa yang seharusnya, karena akhirnya firman Tuhan hanya dipandang sebagai suatu aturan yang penuh larangan dan kewajiban.

  Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan kepada pengaruh baik dan pengaruh buruk. Pengaruh yang baik dapat kita temukan saat membaca firman Tuhan, bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif, dan lain sebagainya. Sementara pengaruh negatif dapat kita temukan saat bergaul dengan orang-orang egois, sombong, dan mereka yang gemar merugikan orang lain. Di sisi lain, sebagai orang percaya kitapun dituntut untuk selalu mampu memberikan pengaruh kepada orang-orang disekitar. Pengaruh yang mendorong mereka akhirnya juga mengenal Juruselamat. Jadi salah besar kalau kita justru memposisikan diri sebagai orang yang selalu menerima pengaruh.

  Belajar dari itu semua, mari bertanya pada diri sendiri, pengaruh seperti apakah yang telah kita tularkan kepada orang-orang disekitar kita ? Kedekatan kita dengan Kristus akan menentukan jawabannya. (dev)

 

 

“Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki (Mat 16:12)”

 

Cara hidup kita adalah buah pengenalan kita akan Tuhan








Semangat 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar