BEBAN YANG ENAK
Matius 11:28-30 , 28 November 2023
Sejak kematian suaminya, hari-hari Bu Ratna terasa hampa. Beban kesedihan dan kekhawatiran menekannya. Suatu hari Pendeta menawarinya ikut tim pelayanan kedukaan. “Mana bisa, Pak ? Saya sendiri masih berduka,” keluhnya. Karena terus didorong, akhirnya ia mau bergabung. Lewat pelayanan itu, Bu Ratna menemui banyak orang yang berduka. Ketika berusaha menghibur mereka, dirinya pun terhibur. Beban pelayanan pun tumbuh, menggantikan beban kesedihannya.
Tuhan Yesus mengundang semua yang berbeban berat datang kepadaNya. Dia menjanjikan kelegaan, tetapi bukan dengan cara melepas semua beban mereka ! Yesus mengganti beban dosa, kekhawatiran dan kesedihan mereka dengan beban yang baru : beban pelayanan. “Pikullah kuk yang Kupasang,” kataNya. Kuk adalah sebatang kayu lengkung yang dipasang pada tengkuk dua ekor kerbau untuk menarik beban. Kuk adalah lambang pelayanan. Kerbau yang memakai kuk tidak lagi bebas. Ia disetir oleh tuannya. Namun, kuk itu membuatnya bisa mengerti kehendak sang tuan. “Memikul kuk” berarti merelakan diri menjadi pekerja Kristus. Membiarkan Dia memakai kita menjadi alatNya. Hidup lantas jadi bermakna, sebab terarah sesuai maksud Tuhan. Hasilnya ? Muncul kelegaan. Ketenangan karena yakin kita berjalan di rel Tuhan.
Apakah beban dosa, kekhawatiran, dan beban-beban lain tengah mengimpit Anda ? Jangan putus asa atau mengasihi diri. Datanglah kepada Yesus. Mintalah Dia menukar beban Anda dengan beban pelayanan. Pikullah kukNya. Jadikan diri Anda saluran berkatNya. Hidup Anda tidak akan lagi sama. Semua berubah menjadi indah ! (JTI)
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan (Matius 11:29,30TB)”
Hidup menjadi indah bukan karena tanpa beban melainkan karena memikul beban yang Tuhan berikan
Tuhan Yesus mengundang semua yang berbeban berat datang kepadaNya.
BalasHapusHidup menjadi indah bukan karena tanpa beban melainkan karena memikul beban yang Tuhan berikan
BalasHapus