ULAR
DAN GERGAJI
Yakobus 2:4 (Tgl 31 Maret 2023,
Jumat)
Seekor
ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si
tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak
merapikannya. Nah ketika ular itu masuk kesana, secara kebetulan ia merayap di
atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan
gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu
berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian
mulutnya. Marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya
untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang
menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi
hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji
kesayangannya.
Sahabat…
Kadangkala disaat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu,
kita baru menyadari bahwa yang terluka sebenarnya adalah diri kita sendiri. Banyaknya
perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak
itu pula kita melukai diri kita sendiri. Tidak ada musuh yang tidak dapat
ditaklukkan oleh cinta kasih. Tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan
oleh kasih sayang. Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh
ketulusan. Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tidak
ada batu keras yang tidak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah
berasal dari diri kita.
Ketahuilah
dendam benci atau curiga atau pikiran negative, ia sebenarnya bagaikan ular
yang membelit gergaji dan telah ribuan kali muncul dalam pikiran kira bahkan
yang menusuk dan membakar hati kita sendiri.
Latihlah
setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dengan cepat
melepaskan dan membuang sampah yang mengotori hati dan pikiran kita sendiri.
“Bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu
dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat ? (Yakobus 2:4)”
Tuhan ingin kita bangkit dan
mendapatan kemenangan yang gilang gemilang sehingga dapat menjadi saksi Tuhan
bagi dunia ini
Latihlah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dengan cepat melepaskan dan membuang sampah yang mengotori hati dan pikiran kita sendiri.
BalasHapusLatihlah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus
BalasHapusYeremia 29 : 11 , sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
BalasHapus