H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 18 Desember 2023

Renungan Tentang Ilusi

 

ILUSI

Lukas 12:13-21 , 17 Desember 2023

 

 

Ilusi adalah bayangan yang menipu. Disangka nyata, padahal tidak. Ada satu ilusi di hidup ini yang begitu dipercaya manusia. Yakni bahwa seakan-akan manusia bisa “punya” sesuatu. Bukankah manusia berjuang agar bisa “punya” ini dan itu ? Jika belum “punya”, ia ingin “punya”. Jika sudah “punya”, ia ingin “punya” lebih. Semua iklan menggelitik “rasa belum punya” kita. Orang yang dianugerahi talenta untuk berkarya, dibilang “punya” prestasi. Orang yang dikaruniai anak, mengaku “punya” anak. Orang kaya sering disebut “orang yang berpunya”. Betulkah manusia bisa benar-benar “punya” ?.

Perumpamaan Yesus menyingkap kebenaran, sekaligus membongkar kepalsuan (ilusi). Tokoh “orang kaya” ini menghidupi bayangan semu seolah-olah ia “punya”. Ia dilukiskan sebagai orang yang berdialog dengan diri sendiri tentang topik “punya”. Mulai dari posisi “belum punya” (ayat 17), “ingin punya” (ayat 18), sampai akhirnya membayangkan kalau “sudah punya” (ayat 19). Namun, akhir kisahnya tragis, jiwanya diambil, dan ia tak berdaya ! Artinya sebenarnya ia tak “punya” apa-apa. Apa yang ada padanya cuma titipan, karunia Allah. Termasuk jiwanya sendiri, ia tak ikut “punya”.

Berlagak “punya”, saling menuntut “punyaku, bukan punyamu” adalah sumber sengketa, termasuk diantara saudara. Seperti orang yang meminta Yesus menjadi penengah soal warisan di awal perumpamaan (ayat 13). Ilusi ini menyesatkan. Padahal Sang Empunya segala sesuatu adalah Tuhan. Kita hanya pengelola segala milikNya yang dipercayakan : waktu, tenaga, harta, talenta, keturunan. Bersyukurlah atasnya. Bekerja keraslah untuknya. Berbagilah dengannya. Bertanggung jawablah kepada Pemiliknya. (PAD)

 

 

“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali kedalamnya. TUHAN yang memberi TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN ! (Ayub 1:21)”

 

 

Kita “datang” dan “pergi” tak membawa apa-apa, segalanya hanya karunia dari Sang Empunya segala






1 komentar:

  1. Kita “datang” dan “pergi” tak membawa apa-apa, segalanya hanya karunia dari Sang Empunya segala

    BalasHapus