Renungan
The secret to be special is you have to believe you're special. Kalimat ini muncul dalam film "Kung Fu Panda". "You just need to believe." Banyak orang selalu meragukan keadaan dan kemampuan yang dimilkinya ketika menghadapi tantangan besar. Minder, tidak percaya diri, telah menjadi batu sandungan terbesar dalam setiap jejak langkah kita. Tetapi di sini, film ini telah mengilhami kita bahwa tiada hal peristiwa yang perlu dikuatirkan. Tiada hal yang tidak sanggup kita lakukan. Yang kita butuhkan hanyalah, PERCAYA. Percaya bahwa kita sanggup... Percaya bahwa kita memiliki kemampuan untuk melakukannya..
Nilai Sebuah Waktu
Saat itu istirahat pertama. Halaman sekolah hiruk pikuk.Ada yang main lompat tali.Main sembunyi batu, dan lain-lain. Ada pula diantara mereka yang berbincang-bincang saja.Sementara itu di depan kelas VI-B sekumpulan anak perempuan membicarakan sesuatu yang tampak serius.
“Eh…..tadi kelas VI-A ulangan Matematika! Mungkin nanti setelah istirahat giliran kelas kita, ya,” kata Ema.
“Ah, tapi Pak Indra tidak memberi tahu sebelumnya. Masa tiba-tiba ada ulangan,” bantah Irma.
“Kelas VI-A juga tidak diberi tahu sebelumnya, kok! Pak Indra, kan pernah bilang, jangan kalau mau ulangan saja kita belajar! Tak ada ulangan pun kita harus tetap belajar.Jadi,kalau ada ulangan mendadak, kita sudah siap,” kata Ema.
Beberapa anak mulai beranjak pergi. Mereka mulai mengambil buku Matematika dan mulai belajar. Ya, waktu yang sedikit itu tentu dapat digunakan untuk mempelajari kembali pelajaran yang lalu. Namun, diantara mereka ada seorang anak yang tampak kebingungan dalam mengahadapi ulangan itu. Dia aadalah Wawa. Ia memutuskan untuk pulang saja karena tidak siap ikut ulangan. Ia segera mengemas buku dan alat tulisnya. Di rumah Wawa memang Cuma belajar apabila ada ulangan. Sehari-harinya ia lebih suka menonton film kartun di video.
Sambil berpura-pura sedang sakit, ia menunju ruang kepala sekolah. Ia meminta izin pulang karena mendadak perutnya sakit. Kepala sekolah lalu memanggil guru kelas Wawa. Dengan seizin guru kelas dan kepala sekolah, Wawa pun pulang lebih awal. Wawa tidak berani pulang ke rumah karena takut dimarahi Ibunya. Ia pun memutuskan untuk di taman.
Tanpa terasa Wawa telah samapai di taman. Wawa mencari bangku yang dinaungi pohon besar. Hampir semua bangku penuh. Hanya ada sebuah bangku diujung taman yang diduduki seorang wanita tua. Wawa pun kemudian melangkah menuju bangku itu. Wanita tua rupanya sedang merajut.
“Selamat pagi, Nek,” tegur Wawa.” Boleh saya duduk disini?”
“Oh, tentu, Nak!” sahutnya sambil menggeser tempat duduknya.
“Nenek sedang apa?” Tanya Wawa.
“Untuk dijual?”
“ Tidak,” sahutnya lagi.
“Untuk cucu Nenek?” terka Wawa kemudian.
“Semua cucuku sudah besar-besar. Nenek membuat baju ini untuk mengisi waktu saja. Nenek tinggal di seberang jalan ini. Yah, tak banyak yang dapat dikerjakan oleh orangtua seperti Nenek ini,” katanya sambil menarik napas dalam-dalam.
Kemudian ia melanjutkan.
“Tubuhku sudah tak sekuat dulu. Mencuci piring atau masak pun Nenek sudak tak mampu.Nenek senang membaca, tetapi sekarang sudah tak mampu melihat huruf yang kecil-kecil.Padahal, Nenek tak bisa berpangku tangan sepanjang hari. Nenek tak pernah menyia-nyiakan waktu. Dulu guru Nenek selalu menasehati untuk mengerjakan sesuatu yang berguna bagi diri kita dan orang lain. Sekarang ada satu kemampuan Nenek yang tidak begitu banyak memakan tenaga dan pikiran. Ya, membuat baju-baju hangat kecil ini. Baju itu Nenek berikan ke panti asuhan yang terletak di daerah dingin,” katanya lebih lanjut.
Wawa terkesima mendengar cerita itu. Dalam hatinya ia mengakui kebenaran ucapan si Nenek. Ibunya pun pernah berkata begitu.
Perasaan Wawa terpukul. Ia telah membuang-buang waktu dengan percuma. Duduk di bangku taman inin, tanpa mengerjakan apapun, hanya untuk menghindari ulangan Matematika.
Ia menyesal. Kalau saja ia dapat membagi waktu dengan baik, tak perlu takut ulangan.
“ MULAI HARI INI AKU HARUS BELAJAR. AKU HARUS SIAP MENGHADAPI ULANGAN, KAPAN PUN DILAKSANAKAN,” begitu tekadnya dalam hati.
Sebentar lagi Desember guys.... weleh weleh
BalasHapussemangat sarapan pagi
BalasHapusbelajar dan persiapan
BalasHapusrenungan yang baik
BalasHapustermotivasi setelah membaca ini
BalasHapusSemangat pagi dan semangat menyambut puasa
BalasHapus