H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 22 Juli 2024

Renungan Air Susu Dibalas Air Tuba

 

AIR SUSU DIBALAS AIR TUBA 

1 Tawarikh 8 , 21 Juli 2024

Air susu dibalas air tuba, mungkin demikian peribahasa yang pantas untuk merefleksikan bagaimana perilaku Absalom kepada Daud, ayahnya. Kisah anak yang durhaka kepada orangtuanya sudah ada jauh pada zaman pemerintahan raja Daud. Seorang anak yang berani mengkudeta kerajaan ayahnya, seorang anak yang berani mengancam nyawa ayahnya, seorang anak yang berbuat sangat amoral terhadap gundik-gundik ayahnya, bukan ditempat tersembunyi, melainkan di atas sotoh istana ayahnya, di depan seluruh mata bangsa Israel. Tragis, dan sangat diluar nalar kita !

Kisah ini memberi pelajaran bagi kita, betapa pentingnya peran ayah dan berfungsi sesuai kebenaran Firman Tuhan di dalam keluarga. Daud bisa saja memiliki keintiman dengan Tuhan, namun dalam hal mendidik anak dia lemah. Daud begitu lunak kepada anak-anaknya, sehingga mereka tumbuh masing-masing memiliki kepentingan yang “memaksa” Daud untuk memenuhinya. Akibatnya, tragedi demi tragedi terjadi di dalam istana Daud yang disebabkan oleh putra-putranya. Yang terparah adalah apa yang diperbuat oleh Absalom.

Sebagai ayah perlunya ada pemberesan terhadap dosa masa lalu. Mengapa ? karena pemimpin terikat pada perjanjian. Ayah berperan sebagai imam di dalam keluarga, yang membawa seisi rumahnya datang menyembah kepada Tuhan, dan sebagai imam yang menjadi perantara antara Tuhan dan keluarganya. Nah, kalau ada hal / dosa yang belum dibereskan bagaimana mau membawa seisi rumah datang kepada Tuhan ? Bagaimana bisa dirinya menjadi perantara antara keluarganya dengan Tuhan ? Jelas Tuhan akan menuntut pertanggung jawab akan dirinya sebagai iman terlebih dahulu. Dosa masa lalu akan terus mengintai selama belum ada pemberesan. Apa yang Daud perbuat terhadap Batsyeba istri Huria, berakibat “Hukum Tabur Tuai” di masa mendatang lewat putranya. Dosa amoralitas itu seperti mata rantai, saling terkait satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya jangan dibiarkan, harus dibereskan dan diputuskan.

Tentunya, sebagai orangtua kita tidak menghendaki anak-anak dimasa tua kita ibarat peribahasa “air susu dibalas air tuba”, bukan ? Mari, selagi masih ada kesempatan mulailah berperan sebagai orangtua yang bijaksana dan takut akan Tuhan. Keteladanan hidup Anda sebagai orangtualah yang membawa anak-anak Anda menjauhi kejahatan, mencintai dan menghormati Anda sebagai orangtuanya. Ketika kita dipercayakan melayani keluarga maka kita harus melakukannya dengan setia dan bertanggung jawab, maka pada akhirnya kita akan menerima buah yang manis melalui kehidupan anak-anak kita. (LA)

 

Questions :

1. Sebagai Ayah mengapa perlu ada pemberesan terhadap dosa masa lalu ?

2. Bagaimana seharusnya peran orangtua yang bijaksana dan takut akan Tuhan kepada anak-anaknya ?

 

Values :

Keluarga Kerajaan Allah yang berperan dan berfungsi sesuai Kebenaran Firman Tuhan, akan membawa keluarganya hidup takut akan Tuhan dan mencintai didikan.

 

“Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja dan demikianlah Absalom mencuri hati orang Israel (2 Samuel 15:6)”

 

 

Lebih baik memaksa diri mencambuk anak bila mereka melakukan kesalahan namun ujungnya berbuah manis, daripada memberi seribu pelukan namun ujungnya berbuah simalakama.








Acara Persekutuan Keluarga 



Sambil Membaca Kidung Jemaat, Let us Sing this Song !


2 komentar:

  1. Lebih baik memaksa diri mencambuk anak bila mereka melakukan kesalahan namun ujungnya berbuah manis, daripada memberi seribu pelukan namun ujungnya berbuah simalakama.

    BalasHapus
  2. “Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja dan demikianlah Absalom mencuri hati orang Israel (2 Samuel 15:6)”

    BalasHapus