H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 06 September 2012

HIDUP SEHAT DENGAN DIABETES MelLITUS



Apakah DIABETES mellitus ?

          Diabetes mellitus atau sering disebut kencing manis adalah penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang lama di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Ada dua tipe diabetes yaitu :

1.        Diabetes Tipe I/Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
Seseorang dikatakan diabetes tipe I, jika tubuh perlu pasokan insulin dari luar. Hal ini disebabkan karena sel-sel beta dari pulau langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.

2.        Diabetes Tipe II/Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
Diabetes tipe II terjadi jikan insulin hasil produksi pankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadi gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Biasanya orang yang terkena penyakit diabetes tipe ini yaitu orang dewasa.

Penyebab Diabetes Mellitus
          Pada dasarnya memang masih terdapat hal-hal yang belum jelas tentang sebab diabetes mellitus, baik menyangkut penyebab kerusakan pankreas maupun penyebab resistensi insulin, sehingga penyebab utama diabetes mellitus belum diketahui.
          Namun perlu diwaspadai bahwa mungkin saja salah satu faktor penyebab   diabetes pada saat ini adalah adanya perubahan gaya hidup seperti pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, dan lain-lain. Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu factor penyebab timbulnya penyakit diabetes.

Gejala-Gejala Diabetes
          Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan oleh penderita. Gejala diabetes umumnya diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium. Pada tahap lanjut gejala diabetes yang muncul antara lain :
-      Gejala dan tanda-tanda diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak (di bawah 20 tahun), sebagai akibat dari adanya kelainan genetika, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes I antara lain : berat badan menurun, kelelahan, penglihatan kabur, sering buang air kecil, terus menerus lapar dan haus, dan meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni.
-      Gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas dan pada tahap permulaannya sama seperti gejala diabetes tipe I.

Bagaimana menghindarkannya ?
          Mereka yang berisiko tinggi diabetes yang terpenting jangan kelebihan berat badan. Perlu diwaspadai salah satu gejala diabetes yaitu lapar dan haus terus menerus membuat penderita banyak makan (polifagia), banyak minum (polidipsia), dan banyak kencing (poliuria) yang dikenal sebagai 3P.

Deteksi dan Kontrol
          Mereka yang berisiko tinggi karena diabetes berusia lebih dari 45 tahun, berberat badan lebih, tekanan darah tinggi (lebih dari 140/90 mmHg), riwayat diabetes pada keluarga, mengalami keguguran berulang, melahirkan bayi cacat atau bayi berat badan lebih 4000 g, kolesterol tinggi (HDL lebih 35 mg/dl atau trigliserida lebih 250 mg/dl) dianjurkan menjalani pemeriksaan dini.
          Jika didiagnosis diabetes, maka gula darah, berat badan, tekaann darah, kadar lemak darah harus dikendalikan. Kalau dengan diet dan olahraga tidak terkontrol harus dilakukan dengan obat.
          Gula darah sebaiknya dikontrol secara rutin. Tingginya kadar gula darah menimbulkan komplikasi pembuluh darah. Mikroangiopati (gangguan mata, ginjal, dan saraf) maupun makroangiopati (stroke dan gangguan jantung).
          Kerusakan atau komplikasi yang terjadi tidak bisa dipulihkan, hanya bisa dihentikan atau diperlambat prosesnya. Tapi jangan perlu putus asa dan menghentikan obat, karena yang terpenting adalah mencegah komplikasi.

Sumber : PT ASKES persero


Tidak ada komentar:

Posting Komentar