NILAI
DIRI KITA
Pada suatu ketika, di sebuah taman
kecil ada seorang kakek. Di dekat kakek tersebut terdapat beberapa anak yang
sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri
mereka, dan berkata :
“Siapa di antara kalian yang mau
uang Rp.50.000 !!” semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan
tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata,
“kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.
Kakek tersebut lalu meremas-remas
uang itu hingga lusuh. Diremasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali
bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang lusuh ini ?” anak-anak itu tetap
bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi, kalau kakek injak bagaimana ?”
lalu kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu.
Dipijak dan ditekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, ia
lalu mengambil kembali uang. Dan kakek kembali bertanya :”siapa yang masih mau
uang ini?” tetap saja, anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga
mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu
mengacungkan tangan.
Sahabat, cerita di atas sangatlah
sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita
itu. Apapun yang dilakukan oleh si kakek, semua anak akan tetap menginginkan
uang itu, kenapa ? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari
uang yang dihadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp.50.000.
Seringkali, dalam hidup ini, kita
merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang
terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita
merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang diberikanNya. Kita
seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain, kita merasa
disepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh
lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang
terjadi atau bakal terjadi, kita tidak akan pernah kehilangan nilai kita di
mata Allah. Baginya lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk
ampunan dan maaf. Kita tetap tak ternilai di mata Allah. Nilai dari diri kita,
tidak timbul dari apa yang kita sandang atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri
kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita.
Seberapapun kita diinjak oleh ketidakadilan, kita akan tetap diperebutkan,
kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.
Sahabat, akhlak ialah bunga
kehidupan kita , merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa
sayang dan senang akan selalu mengikuti kita dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak,
meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya
buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya pun tiada berguna baginya. Begitu
pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang
dibenci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar