H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 21 Desember 2020

Segenggam ketenangan

 Slmt pg buat kita semua..


Pengkhotbah 4:6 (TB)  Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin. 

🙏🙏🙏

Joey, adalah pria kulit putih dari Amerika  yang sedang berkunjung ke Inggris.

Suatu malam Joey masuk ke sebuah restoran  di London. Begitu masuk, ia melihat seorang pria Afrika  kulit hitam dengan santai duduk sambil  membaca koran di sudut restoran.


"Pelayan!" teriaknya.

"Saya traktir semua orang di restoran ini,  kecuali orang kulit hitam Afrika di sana!"  ucapnya dengan lantang sambil menunjuk  pria Afrika itu.


Pelayan mulai melayani untuk semua orang  yang ada di restoran, kecuali si pria Afrika.

Pria Afrika tersebut hanya menatap Joey dan  berkata, "Terima kasih!"

Ucapnya sambil mengangguk.


"Wah ngeledek nih orang," pikirnya.


Joey menuju bar: "Bartender! Minuman gratis untuk semua disini, kecuali orang Afrika yang duduk di pojok sana!"


Sekali lagi, bukannya marah, si Afrika hanya  tersenyum sambil mengangguk ia berkata, "Terima kasih."


Joey, si Amerika kulit putih semakin bingung  dibuatnya. Ia memanggil si pelayan: "Apa dia itu sudah  gila?" Sambil menunjuk pria hitam itu.

"Tidak, ia tidak gila" Pelayan itu tersenyum, "dia adalah pemilik restoran ini."


Joey terkejut mendengar penjelasan si  pelayan dan merasa sangat malu.

Saking malunya, ia langsung pergi keluar dan  menyebrang jalan. Tanpa Joey sadari, sebuah mobil yang berlari  kencang tiba-tiba menabraknya. Mobil itu tidak berhenti menolong Joey dan langsung kabur.


Para pelanggan restoran berhamburan keluar ingin melihat apa yang terjadi dengan Joey.

Namun tak ada yang peduli dengan Joey.  Tidak satu orang pun dari semua yang telah  ia traktir makan dan minum, mau  membantunya.

Pria Amerika itu terkapar di jalanan dan  hanya menjadi tontonan warga.


Dengan sigap pria Afrika kulit hitam kembali  ke restoran, menyalakan mobilnya dan  membawa si Amerika ke rumah sakit  terdekat.

Setelah siuman, Joey bersusah payah,  mencoba bangkit dari tempat tidur dan ingin  meminta maaf.


Namun belum sempat terucap dari mulutnya,  si Afrika langsung berkata, "sudahlah, aku  sudah memaafkanmu sejak awal."


Setelah dirawat beberapa hari, Joey  dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

Namun Joey kaget melihat di bawah tagihan  Rumah Sakit tertulis 'Lunas'.


"Siapa yang membayar ini semua?"

"Teman yang menemani bapak selama  dirawat di rumah sakit ini," jawab pihak  rumah sakit.


Joey bergegas menuju restoran pria kulit  hitam. Ia langsung ke sudut restoran mencari pria kulit hitam itu biasa berada, namun,  orang yang dicarinya tidak ada disana.

"Dimana pria kulit hitam yg sering duduk di pojok restoran  ini?"


Belum sempat si pelayan menjawab, muncul  seorang pria kulit hitam berpakaian rapi dari  belakang menimpali,

"Saya pemilik restoran ini, ada apa ya pak?"


"Bukan anda yang saya maksud, saya mencari pria tua kulit hitam yang beberapa hari lalu  duduk di pojokan itu,"


"Itu ayah saya, dia baru saja meninggal 5 hari lalu dan sekarang saya adalah pemilik  restoran ini," jawab pria muda itu.

"Sebelum meninggal dia menitipkan ini jika  ada orang kulit putih yang mencarinya,"  ucapnya sambil menyodorkan kertas.


Dipenuhi rasa sedih bercampur penasaran, ia membaca isi kertas itu.

Si pria Afrika kulit hitam tersebut menulis  untuknya :


"Tolong sampaikan ke teman-teman anda yang orang Medan, ingat hari Rabu, tanggal 9 Desember 2020, supaya datang ka TPS  jangan golput, jangan lupa  PAKE MASKER...JAGA JARAK.... CUCI TANGAN PAKAI SABUN..... PATUHI PROTOKOL KESEHATAN...... sekali lagi jangan Golput ya.


(Ternyata orang Afrika tsb punya saudara orang Medan)


😄🤣😄



Tidak ada komentar:

Posting Komentar