Ibrani 12 : 1 - 2

 *Marilah kita ... berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita ... dengan mata yang tertuju kepada Yesus.*

📖 *Ibrani 12:1-2*

Pada tahun 1992, Pertandingan Olimpiade Musim Panas diselenggarakan di Barcelona, Spanyol. Salah seorang pelari jarak 400 meter adalah seorang atlit Inggris bernama Derek Redmond. 

Ia telah menjalani latihan selama bertahun-tahun untuk bersaing dalam Olimpiade tersebut. Namun saat berlari pada babak penyisihan, tiba-tiba ia mengalami kejang pada otot kakinya dan dengan kesakitan ia roboh di lintasan lari.

Tampaknya Derek bertekad untuk melanjutkan, karenanya ia berusaha untuk berdiri. Tatkala ia berjalan terpincang-pincang ke arah garis finis, ayahnya melompati tembok pembatas dan masuk ke lintasan lari. Jim Redmond mencapai anaknya sebelum seseorang dapat menghentikannya. 

Dengan terhuyung-huyung pelari muda tersebut bergantung pada bahu ayahnya dan berusaha meyelesaikan perlombaan tersebut. Para penonton berdiri dan bersorak-sorai mendukung kedua pria tersebut. Ketika mereka mencapai garis finis, seolah-olah si pelari, ayahnya, dan para penonton, bersama-sama melakukannya.

Penulis kitab Ibrani juga mendorong kita untuk berlari pada perlombaan iman dan terus bertekun sampai akhir, dengan mengikuti teladan orang-orang yang telah mendahului kita. 

Kita dituntut memiliki stamina rohani yang prima untuk menyelesaikan perlombaan iman tersebut, tetapi kita tidak berjuang sendiri. Kristus sendiri akan menolong kita agar dapat sampai ke garis akhir. Oleh karena itu, "marilah kita menanggalkan semua beban ... dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" (Ibrani 12:1) 

✝️ *KITA DINILAI BERDASARKAN BAGAIMANA KITA MENYELESAIKAN PERLOMBAAN BUKAN BERDASARKAN BAGAIMANA KITA MEMULAINYA*

✅ *PERLOMBAAN*