SURAT
TERBUKA SANG PILOT
Dalam surat
terbuka yang diunggah di situs ilmuterbang.com, sang pilot mengritik
sikap Menhub Ignasius Jonan terhadap Air Asia karena tidak mengambil laporan
cuaca tercetak dari Stasiun BMKG.
Berikut isi
lengkap surat terbuka yang dimuat Fadjar Nugroho dalam ilmuterbang.com
pada Jumat 2 Januari 2015 yang dikutip pada Sabtu (3/1/2014) :
Bapak
Menteri yang terhormat, perkenalkan nama saya Fadjar Nugroho.
Pekerjaan
saya penerbang. Mungkin di mata orang lain ini adalah sebuah pekerjaan hanya
sebagai ospir. Tapi saya bangga karena katanya pekerjaan saya membutuhkan
kemampuan otak dan fisik yang tinggi.
Saya baru
saja membaca berita bahwa bapak datang ke Air Asia dan marah besar kepada
manejemen perusahaan tersebut karena laporan cuaca yang tidak diambil di
briefing office tapi malah mengambil dari internet.
Sama dengan
penerbang Air Asia dan maskapai lainnya, pada waktu saya terbang di Indonesia
menggunakan pesawat beregistrasi Indonesia, saya harus mengambil laporan cuaca
dari BMKG.
Kenapa BMKG?
Karena sudah bertahun-tahun tertulis bahwa sebuah penerbangan komersial
berbasis PKPS (Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil) nomor 121 ayat 101
memberikan petunjuk seperti di bawah ini.
------------------------------
-------------------------------------------
121.101
Weather Reporting Facilities
(a) No air
carrier may use any weather report to control flight unless it was prepared and
released by the Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) or a source
approved by the Director.
------------------------------------------------------------------------
Saya tidak
mengajari bapak Menteri tapi saya akan terjemahkan untuk pembaca lainnya karena
saya yakin ayat ini sudah diperlihatkan pada bapak oleh staf bapak yang membuat
ayat ini.
-----------------------------------------------------------------------
121.101
Fasilitas Laporan Cuaca
(a) Tidak
ada maskapai (air carrier) apapun yang boleh menggunakan laporan cuaca untuk
mengendalikan sebuah penerbangan kecuali laporan tersebut dipersiapkan dan
dikeluarkan oleh BMKG atau sumber yang disetujui oleh Direktorat Perhubungan
Udara.
-----------------------------------------------------------------------
Jadi untuk
mendapatkan laporan cuaca ini kami pergi ke briefing office yang menyediakan
laporan ini berupa hasil print out atau fotokopi.
Alhamdulillah,
sekarang dengan teknologi internet, terima kasih bahwa BMKG telah menyediakan
laporan ini secara online dalam website yang alamat secara lengkapnya adalah:
http://aviation.bmkg.go.id/web/metar_speci.php
Pak Menteri,
saya bangga dengan produk online BMKG ini. Tidak kalah dengan institusi sejenis
di luar negeri yang menyediakan produknya secara gratis di internet. Dalam
rangkaian produknya di website pun kita sampai-sampai bisa melihat citra
satelit. Wah. Saya sampai bertepuk dada terhadap negara lain yang belum punya
fasilitas serupa.
Sejak ada
informasi cuaca untuk penerbangan di website BMKG ini banyak rekan-rekan saya
yang penerbang dan FOO yang tidak perlu datang ke briefing office dan mengambil
fotokopian laporan cuaca yang dipersiapkan oleh rekan-rekan dari kantor meteo
yang biasanya dikumpulkan briefing office. Di PKPS di atas tidak ditulis bahwa
laporannya harus berbentuk kertas dari BMKG.
Kabar
gembira ini juga bagi rekan-rekan FOO yang bisa berkonsentrasi untuk melepaskan
(release) sebuah penerbangan tanpa berlari atau berkendara baik motor atau
mobil ke briefing office untuk mengambil fotokopian laporan cuaca. Apalagi
kalau cuacanya hujan deras. Selama ada listrik yang menyalakan komputer dan
printer kami, dan internet, maka kami bisa mendapatkan laporan cuaca. Para FOO
akan punya banyak waktu untuk melakukan briefing dengan penerbang. Briefing
yang artinya berdiskusi antara FOO dan penerbang untuk menentukan bahan bakar
dan urusan penerbangan lainnya jika dibutuhkan.
Kami tahu
dalam website tersebut ada peringatan bahwa informasi mungkin tidak update dan
harus memperhatikan tanggal dan waktu penerbitan. Dengan memperhatikan tanggal
dan waktu penerbitan kami tahu apakah data yang kami unduh di website itu masih
berlaku atau tidak.
Tentunya ini
juga kabar gembira untuk rekan-rekan yang bekerja di briefing office terutama
untuk para spesialis peramal cuaca (forecaster specialist). Beliau-beliau ini
bisa berkonsentrasi mengirimkan produk-produk cuaca penerbangan tanpa terganggu
dengan aktifitas fotokopi.
Bapak
Menteri, kami juga mohon bapak untuk datang ke fasilitas BMKG terutama di
daerah-daerah untuk mendengarkan keluhan rekan-rekan kami para spesialis
meteorologi. Kalau bisa juga mendamprat para pejabat yang tidak menyediakan
fasilitas yang tidak selengkap negara lain sehingga website BMKG ini kadang
tidak update sampai-sampai untuk mengunduh datanya pun harus hati-hati dengan
masa berlakunya.
Pak Menteri,
kabar gembira lainnya adalah, data BMKG tersebut secara normal ternyata
didistribusikan secara global dalam dunia penerbangan. Artinya kalau kami buka
website dari luar negeri pun, isinya akan sama dengan isi website BMKG. Kecuali
kalau tidak diupdate oleh petugasnya.
Pak Menteri,
kami tentunya tahu kalau mengambil dari website luar negeri, biarpun isinya
sama, kami tidak bisa mengambilnya kalau bukan dari BMKG atau sumber yang
disetujui oleh Direktorat Perhubungan Udara. Jadi kami kembali ke website BMKG
kecuali maskapai tempat para penerbang bekerja disetujui untuk mengambil data
dari sumber lain oleh pejabat di kementerian bapak.
Pak Menteri,
jangan damprat kami karena mendapatkan informasi cuaca dari internet karena
informasi cuaca tersebut juga dari BMKG.
Pak Menteri,
kami juga senang bapak berkunjung ke Air Asia dan memperhatikan cara kerja
penerbang di sana. Kami akan senang kalau bapak juga menyempatkan diri
berkunjung ke maskapai lain. Mudah-mudahan kunjungan ke maskapai lain tidak
menunggu kecelakaan di maskapai tersebut.
Saya setuju
dengan bapak untuk menghargai nyawa manusia. Sebagai penerbang, kami juga
menghargai nyawa, baik nyawa kami, nyawa penumpang dan nyawa keluarga kami.
Kami tidak bekerja sembarangan karena kami tahu resikonya adalah nyawa.
Bapak
Menteri, bahkan saya sendiri kehilangan seorang adik kandung yang juga seorang
penerbang. Jadi mungkin saya lebih memahami kehilangan nyawa di dunia
penerbangan daripada wartawan yang menulis berita ini.
Juga pada
wartawan yang pernah bertanya pada saya di TV bertahun-tahun lalu dengan
pertanyaan:
"Apa
perasaan anda dengan kejadian ini?", pertanyaannya aneh ya pak, pasti
sedih kan?
Atau
"Apakah
anda masih berani menerbangkan pesawat dengan kejadian yang menimpa adik
kandung anda?".
Alhamdulillah
sampai saat ini saya masih berani karena tidak ada hubungannya dengan adik
saya. Saya yakin diapun bangga di alam sana melihat saya mengenakan seragam
saya.
Bapak
Menteri, terima kasih telah memperhatikan kami dan para penumpang.
Bapak
Menteri, kembali ke masalah cuaca, di Indonesia cuacanya akan hampir sama pada
bulan-bulan ini. Jadi tidak hanya rute Surabaya Singapura yang mengalami cuaca
seperti ini. Penghentian penerbangan di rute ini tidak menyelesaikan masalah.
Yang mendapatkan masalah adalah para penerbang yang kehilangan rute dalam
pekerjaannya dan kesempatan penumpang terbang di rute tersebut. Kami mohon
jangan ada rute yang dihentikan.
Saya mohon
maaf kalau ada kesalahan dalam surat ini. Dalam pekerjaan kami, kesalahan ini
disebut human error.
Kalau kami
berbuat kesalahan, selain bisa mati, kami akan didamprat dan dihujat oleh umat
manusia sedunia. Kalau kami tidak salah, tidak ada yang ingat karena sudah
bayar sebelum naik pesawat.
Bapak
Menteri, akhirnya saya hanya kembali berkata bangga terhadap bapak yang penuh
perhatian pada pekerjaan kami. Kami dukung terus kerja bapak untuk memajukan
penerbangan Indonesia yang aman.
Hormat saya,
Fadjar Nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar