BUAH
NAGA
1. Tidak
Pernah Dilakukan Pemangkasan
Yang paling sering terjadi pada
banyak orang tentang masalah tanaman Buah Naga adalah tidak pernah dilakukan
pemangkasan pada cabang. Bahkan ada teman yang mengeluh buah naganya tidak mau
berubah, setelah saya melihat foto tanaman yang saya minta sebelumnya, ternyata
tanamannya dibiarkan tumbuh merambat dipagar dan sangat panjang sekali sampai
bermeter-meter tak teratur. Pemangkasan dilakukan pada buah naga bertujuan
untuk mencegah cabang tumbuh terus menerus dan bertunas. Dengan dilakukan
pemangkasan, maka pertumbuhan cabang akan terhenti. Jadi nutrisi dalam tanaman
tidak digunakan untuk pertumbuhan tunas, tetapi digunakan untuk pembentukan
buah. Dan jangan lupa, dalam masa berbuah unsur P dan K harus lebih banyak
diberikan daripada unsur N.
2. Tidak
Terkena Sinar Matahari
Tanaman Buah Naga wajib terkena
sinar matahari langsung, karena jika tidak tanaman buah naga tidak akan tumbuh
dengan baik apalagi sampai berbuah. Kebanyakan kasus teman-teman adalah tanaman
dirambatkan pada pagar, tanaman besar lain, atau tanaman berada dibawah pohon
yang rindang sehingga ternaungi tidak terkena sinar matahari. Ada juga yang
menanam di pot tetapi diletakkan didalam ruangan atau teras.
3. Penyerbukan
Tidak Sempurna
Banyak terjadi, tanaman buah naga
sudah tumbuh bunga tetapi selang beberapa hari rontok dan gagal menjadi buah.
Sebenarnya bunga pada tanaman buah naga termasuk bunga sempurna dimana dalam
satu bunga memiliki benangsari dan putik. Untuk penanaman di lahan terbuka
seperti halaman atau kebun, penyerbukan dibantu dengan serangga atau bisa juga
angin. Tetapi memang banyak pekebun yang membantu penyerbukan dengan bantuan
manusia, yaitu ketika bunga mekar sempurna maka jari tangan dimasukkan di dalam
bunga dan diputar perlahan-lahan untuk membantu penyerbukan. Tetapi pada
dasarnya tanpa bantuan manusia bunga Buah Naga juga tetap bisa terjadi
penyerbukan alami. Dan yang paling penting menurut saya adalah unsur pupuk yang
dibutuhkan dalam pembentukan buah harus terpenuhi dan tidak ada hama/penyakit
pada tanaman buah naga maka bunga yang tumbuh tetap bisa berbunga dan berbuah
dengan baik.
Dibawah ini adalah beberapa hal
kecil yang kurang diperhatikan para pemula :
1
Perakaran terlalu dalam : Tanaman buah naga
ditanam dalam media terlalu dalam yang mengakibatkan pertumbuhan akar menjadi
lambat dan tidak optimal
2
Media tanam terlalu basah : Komposisi media
tanam Buah Naga tidak boleh menyimpan air terlalu lama/menggenang yang mengakibatkan
kebusukan batang.
3
Pupuk Kandang tidak matang : Penggunaan pupuk
kandang yang belum matang akan menyebabkan kebusukan karena banyak bakteri
pengganggu.
4
Tidak Memperhatikan Unsur Pupuk : Dalam masa
pertumbuhan dibutuhkan Unsur N yang tinggi dan dalam masa berbuah dibutuhkan
unsur P dan K yang tinggi.
Membuat Tabulampot Buah Naga
Sebenarnya cara menanam buah naga
dalam pot sudah saya posting sebelumnya, tetapi mungkin banyak pembaca yang
kurang jelas karena tidak dilengkapi gambar, kali ini saya akan menulis detail
langkah-langkah membuat tabulampot (tanaman buah dalam pot) Buah Naga disertai
foto-foto agar lebih mudah dipahami.
Berikut ini step by step dari awal membuat bibit sampai finish menunggu berbuah :
Berikut ini step by step dari awal membuat bibit sampai finish menunggu berbuah :
1.
Langkah awal adalah membuat bibit yang caranya
cukup mudah, setelah sulur/cabang buah naga dipotong-potong, lalu dikeringkan
luka potongan dengan cara diangin-anginkan. Setelah luka bekas potongan
mengering bibit ditanam pada media tanam, anda bisa menggunakan pot kecil,
polybag atau dalam tanah langsung tanpa wadah. Seperti pada foto dibawah ini
setelah 1-2 minggu potongan ditanam akan muncul tunas, dan berarti bibit siap
untuk dipindah ke dalam pot besar.
2. Setelah itu pot yang akan digunakan diisi tiang panjatan kemudian diberi media tanam sampai penuh. Kemudian bibit yang sudah bertunas tadi ditanam dengan kedalaman 10-15 cm dan menempel pada tiang panjatan seperti foto dibawah ini.
2. Setelah itu pot yang akan digunakan diisi tiang panjatan kemudian diberi media tanam sampai penuh. Kemudian bibit yang sudah bertunas tadi ditanam dengan kedalaman 10-15 cm dan menempel pada tiang panjatan seperti foto dibawah ini.
3. Setelah bibit tumbuh mencapai ujung tiang panjatan, maka sudah saatnya memasang penyangga cabang/sulur tanaman buah naga. Saya menggunakan ban mobil bekas yang dipotong dua bagian kemudian diikat kawat pada ujung tengah tiang panjatan seperti gambar dibawah ini.
4. Sampai disini proses pembuatan tabulampot telah selesai, karena tinggal menunggu sulur/cabang tumbuh lebih banyak dan menunggu musim buah tiba. Selama proses tersebut tinggal memperhatikan penyiraman dan pemberian pupuk untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman buah naga tersebut.
Metode Pemangkasan Tanaman Buah Naga
Beberapa waktu lalu, ada beberapa
teman yang menanyakan cara pemangkasan tanaman buah naga supaya berbuah, karena
memang pemangkasan tanaman buah naga wajib dilakukan pada budidaya untuk
memunculkan bunga dan buah terutama pada masa musim buah seperti akhir tahun
saat ini.
Sebenarnya pemangkasan tanaman buah naga bisa dibilang mudah dan sederhana. Intinya, pemangkasan bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan cabang / sulur buah naga atau menghilangkan tunas baru yang muncul.
Sebenarnya pemangkasan tanaman buah naga bisa dibilang mudah dan sederhana. Intinya, pemangkasan bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan cabang / sulur buah naga atau menghilangkan tunas baru yang muncul.
Penjelasannya begini (lihat gambar), setelah cabang/sulur tumbuh panjang (kurang lebih 70cm) atau sudah melengkung kebawah (sulur jangan terlalu panjang, karena buah yang tumbuh terlalu jauh jaraknya dari cabang utama tidak bisa bagus), pemangkasan dilakukan pada setiap ujung cabang (saya beri tanda lingkaran kuning).
Untuk lebih jelasnya seperti pada gambar dibawah ini, potong sedikit saja pada ujung cabang / sulur :
Perlu diingat, intinya tidak ada pertumbuhan cabang atau tunas baru, jadi jika nanti muncul tunas baru, tunas tersebut tetap harus dipotong agar tidak terus tumbuh. Sederhananya, jika tidak ada pertumbuhan cabang/tunas, maka nutrisi/unsur hara hanya digunakan untuk menumbuhkan bunga/bakal buah.
Tutorial Perbanyakan Buah Naga dengan Biji
Perbanyakan buah naga umumnya
dilakukan secara vegetatif/stek karena cara ini lebih cepat dan bibit yang
dihasilkan sama persis dengan tanaman induknya. Selain itu, bisa dilakukan
dengan cara generatif (dengan biji) yang biasanya hanya dilakukan dalam proses
penyilangan untuk memunculkan jenis baru yang dihasilkan dari dua jenis tanaman
induk.
Nah, karena sudah banyak yang
menanyakan cara perbanyakan buah naga dengan biji, kali ini saya akan
menjelaskan langkah-langkahnya. Gambar-gambar yang saya gunakan ini bukan milik
saya, tetapi saya dapatkan dari beberapa situs luar negeri yang membahas
tentang buah naga.
1.
Langkah pertama adalah memisahkan biji dari
daging buah, seperti gambar dibawah ini anda bisa menggunakan saringan teh
untuk memisahkan biji dari daging buahnya. Pastikan bahwa biji buah naga
benar-benar bersih dari daging/lendir buah naga. Anda bisa menggunakan kertas
tisu, kapas untuk membersihkan biji buah naga.
2. Selanjutnya adalah menyiapkan tempat penyemaian, anda bisa menggunakan kapas atau kertas tisu yang dibasahi dengan air, atau menggunakan media lain yang bisa menyimpan air misalnya serbuk kayu, tanah dan kompos dll. lalu letakkan biji-biji tersebut ditempat penyemaian. kemudian tutup dengan plastik supaya air tidak cepat menguap. Jika tidak ditutup, anda harus menjaga kelembaban media semai dengan melakukan penyiraman untuk menjaga media semai tetap basah.
3. setelah 3-4 hari biji mulai tumbuh kecambah dan muncul daun
Tanaman Naga |
Seri Budidaya Buah Naga di Kebun
Setelah tiang panjatan terpasang
semua, langkah berikutnya adalah penanaman bibit. Cara pembuatan bibit buah
naga sebelumnya sudah dijelaskan. Anda bisa menanam bibit yang sudah berakar maupun tidak berakar
(potongan stek cabang) langsung di kebun. Kalau saya sendiri, sebelum ditanam
dikebun saya mengkondisikan bibit stress air, caranya saya biarkan tanpa media
maupun pupuk dan saya biarkan ditempat yang teduh selama 3-7 hari. Yang terjadi
adalah bibit menjadi setengah layu baru selanjutnya ditanam di kebun dan
dilakukan penyiraman dan diberikan pupuk yang memadai.
Untuk ukuran bibit yang ditanam dikebun terserah anda, dibawah ini adalah contoh penanaman bibit 30-40cm dan bibit 1 meter. Terserah anda, yang penting ukurannya sama sehingga nanti terlihat rapi dan besarnya sama ketika bibit sudah tumbuh besar dan siap panen.
Untuk ukuran bibit yang ditanam dikebun terserah anda, dibawah ini adalah contoh penanaman bibit 30-40cm dan bibit 1 meter. Terserah anda, yang penting ukurannya sama sehingga nanti terlihat rapi dan besarnya sama ketika bibit sudah tumbuh besar dan siap panen.
Yang perlu diperhatikan adalah
bibit jangan ditanam terlalu dalam, cukup 10-20cm saja dalam media. Atau anda
letakkan saja, nantinya anda timbun dengan pupuk kandang supaya pertumbuhan
akar bagus dan optimal.
Bibit yang ditanam dan menempel pada tiang, selanjutnya diikat dengan tali supaya tidak rubuh dan tetap menempel pada tiang panjatan. Ikatannya longgar saja membentuk angka 8 karena nantinya bibit juga tumbuh membesar dan akan tumbuh akar udara yang menempel pada tiang panjatan.
Bibit yang ditanam dan menempel pada tiang, selanjutnya diikat dengan tali supaya tidak rubuh dan tetap menempel pada tiang panjatan. Ikatannya longgar saja membentuk angka 8 karena nantinya bibit juga tumbuh membesar dan akan tumbuh akar udara yang menempel pada tiang panjatan.
Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman secukupnya. Biarkan bibit adaptasi dengan lingkungan dan media yang baru. Setelah itu baru dilakukan pemupukan baik melalui media tanam atau pemupukan dengan cara penyemprotan.
Setelah bibit ditanam dan penopang (ban) terpasang semua, langkah selanjutnya adalah penyiangan (menghilangkan tanaman pengganggu/gulma), pengaturan cabang (tunas yang tumbuh di batang utama (bawah ban) dipotong, supaya cabang produksi bagian atas (sulur yang ditopang ban) lebih cepat tumbuh. Kebersihan kebun juga harus dijaga dari sampah atau potongan-potongan cabang yang tidak terpakai sisa pemangkasan.
Saluran air pembuangan juga harus selalu diperhatikan, supaya jika turun hujan atau dilakukan penyiraman, air bisa langsung terbuang dan tidak menggenang. Jika air menggenang terlalu lama, maka banyak gangguan yang muncul diantaranya akar tidak tumbuh dengan baik, penyakit busuk batang, atau serangan jamur pada tanaman buah naga anda.
Catatan:
1. Ukuran dan bahan tiang panjatan terserah anda, yang penting kuat menopang sulur/cabang produksi buah naga. Karena umur tanaman buah naga ini mencapai puluhan tahun.
1. Ukuran dan bahan tiang panjatan terserah anda, yang penting kuat menopang sulur/cabang produksi buah naga. Karena umur tanaman buah naga ini mencapai puluhan tahun.
2.
Model penyangga tidak harus menggunakan ban, banyak model yang digunakan
pekebun misalnya dari beton cor, kayu, dan besi. Saya memakai ban bekas karena
harganya murah dan tahan lama meskipun terkena panas dan hujan.
3.
Komposisi media tanam dan pupuk juga terserah anda, anda bisa melakukan
berbagai percobaan komposisi media tanam yang cocok untuk lahan anda. Yang
penting media tidak lama menyimpan air. Lebih baik kalau menggunakan pasir
lebih banyak.
4.
Pemberian pupuk kandang harus benar-benar matang. Anda bisa menggunakan pupuk
kandang dari kotoran sapi, ayam, kambing dan lain-lain. Ada juga pekebun yang
menggunakan pupuk kandang dari kotoran kuda dan hasilnya juga bagus.
Tanya Jawab Singkat Seputar Buah Naga
Kali ini saya akan merangkum
beberapa pertanyaan-pertanyaan umum yang paling sering diajukan kepada saya
seputar budidaya Buah Naga atau istilah kerennya disebut Frequently Asked
Questions (FAQ's). Jika ada yang ingin menambahkan bisa di tulis di kotak
komentar dan akan saya update jawabannya.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Budidaya Buah Naga :
T : Apakah Buah Naga cocok untuk daerah saya?
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Budidaya Buah Naga :
T : Apakah Buah Naga cocok untuk daerah saya?
J : Buah Naga bisa hidup dimana
saja baik dataran rendah maupun dataran tinggi, yang penting intensitas sinar
matahari cukup. Jadi bagi anda yang masih tinggal di wilayah Indonesia (tropis)
pasti bisa tumbuh dengan baik.
T : Apa kendala yang banyak ditemui
para pekebun misalnya hama atau penyakit Buah Naga?
J : Selama 6 tahun saya
membudidayakan Buah Naga, penyakitnya hanya busuk batang dan serangan bekicot.
Busuk batang cara mengatasinya bisa dibaca disini,
untuk hama bekicot saya tinggal memanggil penjual bekicot untuk membersihkannya
(sama-2 menguntungkan).
T : Jenis apa saja yang sudah
dibudidayakan di Indonesia?
J : Jenis putih, merah, merah
keunguan, super red, hitam dan kuning, tetapi kedepannya akan lebih banyak lagi
karena adanya penyilangan-penyilangan yang dilakukan pekebun dan varian baru
dari luar negeri.
T : Jenis apa yang paling menguntungkan?
T : Jenis apa yang paling menguntungkan?
J : Semuanya menguntungkan, tetapi
jika harus memilih, saya akan menjawab jenis kuning karena populasinya masih
sedikit yang membudidayakan di Indonesia, harga buahnya juga paling mahal mencapai
Rp. 150 ribu per kilonya.
T : Bagaimana prospek bisnis buah
naga kedepannya?
J : Bisnis buah naga baru
benar-benar booming pada tahun 2010, produknya adalah buah konsumsi seperti apel,
jeruk, kelengkeng dll, yang sampai kapanpun akan tetap dibutuhkan, apalagi
banyak penelitian yang menemukan bahwa buah naga mempunyai banyak ragam khasiat
bagi kesehatan manusia.
T : Bagaimana tingkat kesulitan dalam budidaya Buah Naga?
T : Bagaimana tingkat kesulitan dalam budidaya Buah Naga?
J : Pembudidayaan tanaman Buah Naga
bisa dibilang relatif mudah, bahkan bagi pemula sekalipun karena tanaman ini
sangat kuat dalam berbagai kondisi lahan dan cuaca. Juga bisa dibilang tahan
serangan hama dan penyakit.
T : Model penanaman apakah yang
paling bagus untuk Buah Naga?
J : Berbagai model penanaman
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, tetapi jika harus memilih,
menurut saya adalah model tiang panjatan tunggal (1 tiang berisi 4 tanaman)
yang terbaik.
T : Lebih bagus mana tiang panjatan yang tinggi atau pendek?
T : Lebih bagus mana tiang panjatan yang tinggi atau pendek?
J : Lebih bagus yang pendek (1-1,5
mtr), dulu para pekebun menggunakan tiang panjatan rata-rata 2 mtr. Tiang
pendek keuntungannya lebih mudah perawatannya, lebih mudah panennya, lebih
manis rasa buahnya. Tetapi bagi anda yang mempunyai lahan yang terlalu lembab,
sebaiknya menggunakan tinggi maksimalnya (1,5 meter) untuk menghindari serangan
jamur pada buah.
T : Mengapa tanaman Buah Naga saya
tak kunjung berbunga
atau berbuah?
J : Intinya dalam budidaya buah
naga adalah pemangkasan
dan pemupukan, masalah bunga rontok atau gagal menjadi buah berarti penyerbukan
tidak berhasil dan perlu dilakukan penyerbukan
bantuan manual dengan tangan manusia.
T : Apakah penyerbukan alami
buahnya lebih kecil dari penyerbukan buatan?
J : Iya, pada umumnya begitu, dikarenakan
penyerbukan (perkawinan serbuk sari dan putik) kurang sempurna. Akan tetapi,
penyerbukan dengan lebah
madu hasilnya tidak kalah dengan penyerbukan dengan bantuan manusia.
Besar kecil buah lebih disebabkan terpenuhinya unsur-unsur yang dibutuhkan
tanaman dalam hal ini bisa diatasi dengan pemupukan yang tepat.
T : Lebih baik mana pemupukan
organik atau kimia
J : Perkembangan teknologi akan
selalu menghasilkan temuan yang semakin meningkatkan produksi buah naga, tentu
saja akan lebih baik pemupukan kimia karena lebih praktis dan kandungan unsur
lebih jelas. Tetapi, pemupukan organik juga sudah cukup baik untuk tanaman buah
naga, dan juga untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan kita.
T : Kalau saya menggunakan pupuk organik,
bagaimana komposisinya?
J : Pada dasarnya pupuk kandang
semua baik bagi tanaman, selama matang atau di fermentasi dulu, untuk aplikasi
pupuk kandang.
Kompos juga baik untuk tanaman buah naga. Anda juga bisa menggunakan pupuk
organik yang dibuat dari urine sapi, dll.
T : Apa media tanam yang baik untuk
Buah Naga?
J : Media tanam sebaiknya
menggunakan bahan yang tidak lama menyimpan air, air tidak boleh menggenang terlalu lama karena bisa menimbulkan
kebusukan akar dan batang.
T : Apakah teori akar udara dibuang
saja karena lebih menyerap unsur N dari udara itu benar?
J : Menurut saya tidak, itu tidak
berpengaruh lama tidaknya tanaman berbuah, pada masa berbuah anda tinggal
memberikan pupuk dengan kadar N lebih rendah daripada unsur P dan K-nya. Pemangkasan
sudah cukup untuk menghentikan tumbuhnya tunas baru, akar udara menjadi penting
sekali jika anda menggunakan pemupukan dengan cara penyemprotan dengan pupuk
cair. Akar udara juga berfungsi untuk "pegangan" pada tiang panjatan.
T : Apakah cabang yang setelah 3-4
kali berbuah tidak produktif lagi?
J : Betul, karena pada bekas
potongan saat memetik buah tidak bisa tumbuh buah lagi (buah muncul pada titik-2
duri), karena itulah saya melakukan metode pangkas habis ketika musim berbuah
selesai.
Semoga Bermanfaat.
Semoga Bermanfaat.
Sumber : http://www.denidi.com/2011/02/tanya-jawab-singkat-seputar-buah-naga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar