H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 22 November 2022

Renungan Merespon Kasih Tuhan

 



MERESPON KASIH TUHAN

1 Yohanes 3:1-10 (Tgl 22 November 2022, Selasa)

  Relasi manusia dengan Allah terjadi karena kasih Allah yang dianugerahkan kepada kita. Kasih itu membuat kita layak disebut anak-anak Allah (ayat 1). Artinya ? Kasih Allah dinyatakan kepada semua orang melalui pengorbanan Yesus (Yohanes 3:16). Orang yang percaya kepada Yesus dan menyambut kasih itu, diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Tuhan memberi jaminan akan hal ini (Roma 8:16).

 Setelah kita menerima semua itu, kita harus menjadi semakin serupa dengan Yesus. Bukan berarti kita akan kehilangan kepribadian kita, lalu diganti dengan kepribadian dan karakter yang Allah berikan. Bukan demikian ! Kita tetap menjadi diri kita sendiri, tetapi karakter kita akan disempurnakan menuju gambaran kesempurnaan Yesus (ayat 2). Memang kita masih harus melalui perjalanan panjang. Tidak ada seorang pun dari kita yang mencapai garis finish, sampai kita bertemu dengan Yesus. Pada saat itulah kita benar-benar akan menyerupai Dia.

 Mengetahui tujuan kekal kita dan memiliki pengharapan akan mencapai tujuan itu, memotivasi kita untuk memelihara kekudusan hidup. Bila kita tahu bahwa akhir hidup kita adalah berjumpa dengan Yesus, tentu kita ingin memulainya sejak sekarang. Itu membuat kita ingin melayani Dia, hidup menyenangkan Dia. Kita tidak ingin melakukan dosa lagi karena itu berarti tidak menghargai Dia.

  Di Roma 6, Paulus menjelaskan bahwa saat orang datang kepada Yesus, saat dosa-dosanya diampuni dan anugerah Allah dinyatakan, orang itu berubah secara radikal. Manusia lama mati dan manusia baru hidup. Jadi bila orang mengaku diri sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, tetapi tetap nyaman dalam kebiasaan dosa, itu patut dipertanyakan. Gaya hidup berdosa bertentangan dengan gaya hidup benar. Meski Allah mengasihi kita berdasarkan inisiatifNya sendiri, hendaknya kita meresponinya dengan terus berjalan di dalam kebenaran di setiap aspek hidup. (MI)

 

 

“Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi ; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia (1 Yohanes 3:6)”

 

Gaya hidup berdosa bertentangan dengan gaya hidup benar





Tidak ada komentar:

Posting Komentar