TAK
PERLU TAKUT
Sabtu
17 Desember 2022
Markus
4:1-20
Seorang pendeta baru saja pulang dari luar negeri dengan
menaiki sebuah pesawat. Tiba-tiba ia merasakan pesawat bergetar. Diumumkan bahwa
ada badai diluar dan pesawat sedang mengalami turbulensi. Para penumpang
diharap memakai sabuk pengaman. Suasana makin mencekam saat lampu
berkedip-kedip dan pesawat terasa naik turun. Pendeta ini menahan napas sambil
mengamati penumpang lain yang tampak ketakutan. Ada yang berdoa, ada yang
berpegangan tangan, ada yang hampir menangis, ada yang pucat, dan lain-lain. Tapi,
tiba-tiba pandangan si pendeta berhenti pada seorang gadis kecil.
Aneh, ia tampak tenang dan asyik membaca buku yang ia bawa. Sesekali
ia berhenti dan memejamkan mata, mungkin karena agak pusing akibat pesawat yang
bergoncang. Tapi, tak lama ia Kembali membaca. Pendeta ini heran. Maka ,
setelah pesawat Kembali tenang, ia mendatangi gadis kecil itu lalu berkata, “Wah,
kamu berani sekali, Nak. Tadi, saya lihat kamu sangat tenang,” Gadis kecil itu
melihatnya dengan mata tak berdosa. “Kenapa harus takut ? Pilot pesawat ini
adalah ayahku dan ia pasti membawaku dengan selamat”.
Banyak orang bisa mengaku dirinya percaya pada Tuhan. Tapi,
seperti seperti halnya ilustrasi di atas, hal itu harus dibuktikan dulu saat “badai”
kehidupan datang. Jika kita membaca keseluruhan Markus 4, kita akan bisa
melihat pasal itu punya satu tema besar, yaitu iman. Itu sebabnya, di Markus
4:40 Yesus memarahi para murid yang baru saja mendengar dan dijelaskan tentang
berbagai pengajaran tentang iman, tapi saat menghadapi badai, mereka begitu
takut. Sikap para murid itu sama seperti benih yang jatuh di tanah berbatu (Ay
16-17). Bagaimana dengan kita ? Jujur , banyak orang mengakui kekuatan Tuhan
saat ia sudah diangkat atau diluputkan dari bahaya. Saat kita sudah
disembuhkan, baru kita berani bersaksi. Saat kita sudah mendapatkan bantuan
secara Ajaib, baru kita memuji Dia. Namun, berapa banyak yang mau percaya saat
masih di tengah badai masalah ? Berapa banyak yang justru makin beriman saat
penyakit bertambah parah atau masalah bertambah banyak ? Ingat, iman kita akan
tampak justru saat badai masalah datang. Bagaimana dengan Anda ? *Arie
“Lalu, Ia berkata kepada mereka, “Mengapa
kamu begitu takut ? Mengapa kamu tidak percaya ? (Markus 4:40)”
Kualitas iman kita
akan tanpak saat masih ditengah masalah
Ingat, iman kita akan tampak justru saat badai masalah datang.
BalasHapus