Renungan Hati Hati Terhadap Pengultusan

 Santapan Harian

Hati-hati terhadap Pengultusan 

Lukas 21:5-6 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kultus berarti penghormatan secara berlebih-lebihan kepada orang, paham, atau benda. Penghormatan secara berlebih lebihan ini pada satu titik dapat membawa seseorang kepada penyembahan terhadap hal-hal tersebut karena dianggap sangat penting atau sangat berharga.

Bait Allah yang terletak di kota Yerusalem merupakan pusat peribadahan bangsa Israel. Bait Allah di mata bangsa Israel adalah situs yang sangat penting karena Bait Allah adalah lambang kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Tanpa Bait Allah, sepertinya bangsa Israel kehilangan harga diri dan tidak berdaya.

Memang baik memiliki tempat ibadah yang permanen, nyaman, dan indah karena itu semua akan mendukung kekhusyukan dalam beribadah. Tetapi, kemungkinan dapat terjadi pengultusan terhadap Bait Allah. Tampaknya hal inilah yang coba diingatkan oleh Yesus dalam bacaan kali ini, "... tidak ada satu batu pun akan dibiarkan di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan" (6). Perkataan Yesus benar benar terjadi. Pada tahun 70 M, Bait Allah dihancurkan oleh pasukan Romawi. Namun, ada makna tersirat dari perkataan Yesus. Pertama, bangsa

Israel diingatkan agar tidak mengultuskan Bait Allah karena apa pun yang ada di dunia ini sifatnya fana. Oleh karena itu, hanya Allah sajalah yang patut disembah. Kedua, fokus ibadah seharusnya hanya kepada Allah, bukan kepada hal-hal yang lain.

Perkataan Yesus ini juga dapat menjadi renungan untuk kita semua agar kita tidak kehilangan orientasi di dalam beribadah. Kita patut bersyukur apabila sarana ibadah yang kita gunakan, dalam hal ini gedung gereja, sangat baik, lengkap, nyaman, asri, dan indah.

Namun, yang paling utama di dalam ibadah kita adalah relasi yang dibangun dengan sikap hormat kepada Allah di dalam Yesus Kristus serta bagaimana kita menciptakan suasana penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri dengan sesama baik di dalam maupun di luar gereja. [LRS]

Pendidikan Indonesia